Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Biro Perjalanan Wisata DIY Optimistis Mampu Bersaing

Kompas.com - 04/03/2016, 14:22 WIB
GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Biro perjalanan wisata (BPW) di Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis mampu bersaing dengan (BPW) asing, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY Udhi Sudiyanto di Gunungkidul, Kamis (3/3/2016), mengatakan seiring perkembangan pariwisata kemungkinan warga asing banyak yang ingin menanamkan investasinya di DIY.

"Bukan tidak mungkin, ke depan akan banyak warga asing masuk ke Yogyakarta termasuk bidang pariwisata," kata Udhi.

(BACA: Sate Kere, Kuliner Unik di Pasar Beringharjo)

Saat ini, menurut Udhi, biro perjalanan wisata DIY harus berbenah untuk bersiap menghadapi kemungkinan kedatangan warga asing ke Indonesia, termasuk Yogyakarta.

"Jangan sampai justru pelaku pariwisata lokal hanya diam dengan perkembangan pariwisata ini," katanya.

Udhi mengatakan pihaknya mendukung Gunung Kidul sudah memiliki paguyuban Biro Perjalanan Wisata. Harapannya bisa meningkatkan kunjungan wisata ke daerah berjuluk Bumi Handayani ini.

"Ke depan perlu adanya peningkatan kinerja dan bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan," kata dia.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Pengunjung menikmati senja di pelataran Candi Prambanan, DI Yogyakarta, Selasa (24/5/2011). Candi Prambanan telah menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia dan kemegahannya terus menghadirkan daya tarik bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Menurut Udhi, kerja sama ini penting untuk mengampanyekan kelestarian destinasi wisata. "Jangan sampai justru ikut arus merusak destinasi wisata," kataya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Gunungkidul Saryanto mendukung pembentukan paguyuban Biro Perjalanan Wisata. Salah satu nilai positifnya adalah promosi pariwisata akan semakin gencar.

"Kami akui untuk Gunung Kidul masih embrio paguyuban. Ke depan, kami juga akan dampingi dan fasilitasi sehingga bisa lebih profesional dan menjadi mitra resmi pemerintah seperti halnya Asita," kata Saryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com