Selain museum, kunjungan ke kota tua atau daerah yang memiliki bangunan menarik dari masa lalu juga dapat mendorong orang peduli pada sejarah. Dari berbagai bangunan lama, kita belajar tentang arsitektur, kearifan lokal, dan budaya.
Putu Widyantari, mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, menilai, film adalah media asyik untuk belajar sejarah. Jika hanya disampaikan oleh guru di kelas, sejarah pasti membosankan.
”Film membuat generasi muda tertarik belajar sejarah, apalagi sekarang ada pula film animasi sejarah, seperti Battle of Surabaya. Setelah itu, guru dan murid dapat berdiskusi, bertanya, dan mengeluarkan pendapat tentang film atau peristiwa tersebut,” tuturnya.
Pendapat senada mengemuka dari Risvani Nur Naratri, mahasiswa Program Studi Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Belajar melalui film juga cocok buat mereka yang kurang menyukai membaca banyak buku.
”Reka adegan dalam film membuat kita lebih memahami perjuangan si tokoh,” katanya.