Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memperkenalkan Filosofi Gasing Indonesia di London

Kompas.com - 30/05/2016, 10:07 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Di salah satu sudut Potters Field, London tempat ajang Indonesian Weekend digelar, terlihat sekelompok anak berkerumun.

Mereka mengelilingi sebuah alas, semacam matras, berbentuk lingkaran dengan beberapa gasing bambu berputar dan menghasilkan suara dengungan yang cukup keras.

Mulut-mulut kecil itu menganga dan mata mereka tak berkedip ketika menyaksikan para seniman gasing Indonesia memutar alat permainan tradisional Nusantara itu.

Beberapa dari mereka kemudian membantu anak-anak itu untuk memutar gasing bambu tersebut. Saat beberapa anak berhasil memutar gasing, jerit kegirangan terdengar dan keriangan semakin bertambah ketika mereka mendapatkan hadiah sebuah gasing bambu.

(BACA: Wah, Pencak Silat Berhasil Pukau Warga di London)

Gasing adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang hingga kini masih dimainkan. Dan, setiap provinsi di Indonesia memiliki gasing yang berbeda baik dari bentuk dan ukurannya.

“Jumlah gasing di Indonesia bisa mencapai ribuan, yang kami sudah koleksi saja sekitar 600 buah,” ujar Endi Agus Riyanto, seorang pelestari gasing kepada KompasTravel, Sabtu (28/5/2016) malam.

Gasing biasanya dibuat dari kayu yang tumbuh di daerah itu. Bahkan, di beberapa daerah, seperti Sulawesi Tenggara, terdapat pohon dengan buah mirip gasing yang bisa langsung dimainkan.

(BACA: Pelesir ke London, Wajib Lihat Seremoni Pergantian Penjaga di Istana Buckingham)

Hal lain, lanjut Endi, gasing Indonesia memiliki berbagai ukuran dan berat, dari yang berukuran kecil hingga yang sangat besar.

“Yang paling besar ada di Tanjung Pinang dengan berat 140 kilogram dan harus dimainkan antara 8-10 orang,” ujar Endi.

Keragaman gasing, menurut Endi, menunjukkan keragaman kebudayaan Indonesia. Menampilkan keragaman Indonesia adalah misi yang diusung Endi ke London.

“Gasing juga punya filosofi. Dia bisa berputar lama karena keseimbangan. Nah, filosofinya jika manusia hidupnya seimbang maka dia bisa hidup lama,” papar Endi.

Selain itu, lanjut dia, ajang ini bisa digunakan untuk mendokumentasikan permainan gasing Indonesia yang ada dari Aceh hingga Papua.

“Dokumentasi penting karena permainan tradisional tak bisa dipatenkan karena tak diketahui penciptanya. Sehingga jika terdokumentasi dalam sebuah acara maka jika ada yang menjiplak atau mengklaim akan dengan mudah dipatahkan,” lanjut Endi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com