Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Kapal Pesiar Semakin Diminati Turis Indonesia

Kompas.com - 02/08/2016, 18:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisata kapal pesiar di kawasan Asia Tenggara semakin diminati turis Indonesia. Hal itu terbukti dari meningkatnya perjalanan salah satu kapal pesiar di kawasan Asia Tenggara, Costa Asia.

"Saya pikir lebih dari 20 persen (peningkatan minat turis Indonesia). Seperti diketahui kami pada empat tahun yang lalu hanya memiliki 10 pelayaran dari Singapura, tapi sekarang kami sudah punya 20 pelayaran dari Singapura. Itu bisa terlihat peningkatannya," kata Sales & Marketing Director, South-East Asia Costa Cruise Asia, Lee Sau Yan Eunice di sela-sela acara perayaan 10 Tahun Costa Victoria di Jakarta, Senin (1/8/2016).

Ia mengatakan, musim tertinggi perjalanan kapal pesiar turis Indonesia terjadi pada pertengahan Desember hingga akhir Desember. Lee menambahkan, perjalanan wisata kapal pesiar diminati oleh turis keluarga.

"Karena kami menargetkan banyak keluarga dari Indonesia adalah liburan yang pas. Jadi sebelum Natal. Saya pikir kira-kira 80 persen itu family," jelasnya.

Cruise Manager Panorama Tours, Venna menyebutkan, pihaknya melayani perjalanan wisata kapal pesiar Costa Asia pada periode Oktober-Januari sekitar lebih kurang 1.500 orang. Menurutnya, peminat wisata kapal pesiar yakni pasangan yang telah berkeluarga dengan usia di atas 30 tahun.

"Sebagian itu sudah senior traveler. Sekitar 40-an. Senior traveler itu kan kalo penerbangan di atas delapan jam sudah riskan. Kalau untuk tiga sampai empat hari masih oke buat mereka. Trennya sendiri (turis Indonesia) memang khususnya Costa masih di Asia," ungkap Venna kepada KompasTravel di sela-sela acara.

Menurut Venna, tingginya minat turis Indonesia mengikuti kapal pesiar lantaran biaya yang terbilang murah untuk wisata keluarga. Ia menyebutkan, dengan biaya mulai dari 274 dollar AS (Rp 3,5 juta), turis yang telah berkeluarga bisa mengikuti wisata kapal pesiar dengan kelas kamar termurah selama tiga hari.

Adapun paket wisata yang diminati oleh turis Indonesia antar lain Singapura-Penang-Malaysia-Singapura, Singapura-Penang-Singapura, dan Singapura-Penang-Phuket-Singapura. Lama paket wisata kapal pesiar yang diminati berkisar tiga hingga lima hari.

Costa Asia adalah perusahaan pelayaran internasional yang beroperasi di berbagai belahan dunia seperti Eropa, Amerika, juga Asia Tenggara. Costa Asia pertama kali berlayar di Asia pada Juli 2016.

Sejarah pelayaran Costa Asia di Asia adalah Costa Allegra (2006), Costa Classica (2009), Costa Romantica (2010), Costa Victoria (2012), Costa Atlantica (2013), Costa Serena (2015), dan Costa Fortuna (April 2016). Costa Asia adalah kapal pesiar yang menawarkan tema "Italia di Lautan" agar wisatawan mendapatkan pengalaman berlayar khas Eropa.

Costa Asia memiliki paket-paket wisata tiga malam dengan tujuan Singapura-Phuket-Penang dan Penang-Singapura-Malaysia-Penang. Untuk paket empat hari yakni Penang-Singapura-Phuket-Penang dan paket lima hari yakni Penang-Singapura-Phuket-Langkawi-Penang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com