Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Pecinan Magelang Bakal Jadi "Borobudur Street Market"

Kompas.com - 15/10/2016, 06:06 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berencana akan menata kawasan perekonomian "Pecinan" di Jalan Pemuda Kota Magelang, Jawa Tengah, menjadi "Borobudur Street Market".

Pecinan yang terletak sekitar 10 kilometer dari Candi Borobudur ini dinilai dapat menjadi salah satu kawasan yang dapat menyangga destinasi wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang.

Staf Ahli Bidang Multikultural Kemenpar Hari Untoro Dradjat menjelaskan eksistensi Candi Borobudur sebagai cagar budaya dunia akan tetap dipertahankan. Namun potensi wisata di sekitarnya yang akan dikembangkan, salah satunya Pecinan yang sejauh ini sudah menjadi salah satu nadi perekonomian Kota Magelang.

"Ada anggapan bahwa Borobudur akan 'di-cina-kan', bukan itu maksudnya. Tapi di kotanya (Kota Magelang) yang memang sejak dahulu adalah Pecinan yang akan dikembangkan menjadi Borobudur Street Market,” ujar Hari, usai membuka Seminar Percepatan Pembangunan Destinasi Prioritas Pariwisata Joglosemar di Hotel Atria, Kota Magelang, Kamis (13/10/2016).

Hari memaparkan, ke depan Pecinan akan ditata dan dipercantik dengan tetap mempertahankan bangunan asli Pecinan.

Hal paling penting, lanjut Hari, adalah mengembalikan fungsi atau citra dari Pecinan itu sendiri. Sehingga Pecinan bisa jadi street market yang menarik minat wisatawan untuk berbelanja dan tinggal lebih lama di Magelang.

"Fungsi asli Pecinan harus dikembalikan. Kita lihat sekarang toko kelontong mulai banyak beralih jadi mal," katanya.

Menurut Hari, pihaknya telah menggandeng insvestor yang akan ikut melakukan penataan Pecinan. Namun sebagian besar komunitas pemilik atau pengusaha yang ada di Pecinan saat ini juga turut mengembangkan konsep Borobudur Street Market itu.

"Meski telah menjadi Borobudur Street Market namun kepemilikan tetap milik mereka (pengusaha toko), namun jika ingin disewakan dipersilakan," ungkapnya.

Kemenpar menargetkan Borobudur Street Market terwujud sebelum 2019. Sejauh ini Kemenpar sudah melakukan beberapa tahapan untuk mewujudkan konsep tersebut. Di antaranya melakukan kajian serta koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam upaya pembangunan infrastruktur maupun penambahan fasilitas pendukungnya.

“Misalnya akan ditata pedestriannya. Wisatawan akan lebih nyaman kalau di beberapa titik pedestrian ada tempat duduk untuk ngopi. Kemudian reklame juga akan diatur estetikanya," ucapnya.

Hari melanjutkan, konsep ini sudah diterapkan di negara-negara di Eropa. Di Singapura juga memiliki kawasan Pecinan yang ditata dengan baik sehingga mampu mendatangkan banyak pelancong.

Menurutnya, pemerintah daerah juga harus turun tangan terkait perawatan bangunan tua. Sebab, meski menjadi pusat perbelanjaan akan tetapi tetap harus mengedepankan pelestarian bangunan yang berstatus cagar budaya.

"Ciri khas Pecinan harus tetap dipertahankan. Namun jangan sampai Pecinan terkesan semrawut, kumuh, dan pada akhirnya mati,” ujarnya.

Selain Pecinan, perlu dikembangkan pula desa wisata, wisata kuliner, dan lainnya yang potensial di sekitar Candi Borobudur. Termasuk usaha-usaha homestay yang menjadi tempat istirahat para wisatawan.

“Data tim percepatan pembangunan destinasi prioritas pariwisata menyebutkan, ada sekitar 100 ribu homestay di Indonesia yang akan dikembangkan. Saya pikir ada dari Magelang yang patut diperhatikan perkembangannya,” kata Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com