Di Pantai Boom Pelajar Banyuwangi Lepas 245 Tukik

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Para pelajar di Banyuwangi, Jawa Timur dengan menggunakan pakaian adat yang ada di Indonesia melepasliarkan 245 tukik di Pantai Boom Banyuwangi, Sabtu (29/10/2016) sore.

Acara tersebut dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda serta jelang Hari Jadi ke-245 Banyuwangi pada 18 Desember nanti.

Vina Haditanojo, Ketua Yayasan Penyu Banyuwangi kepada KompasTravel, Sabtu (29/10/2016) menjelaskan pelepasliaran tukik tersebut salah satu sumbangsih yang dilakukan oleh para pemuda Banyuwangi untuk menjaga kelestarian penyu yang ada di perairan laut Banyuwangi.

"Saat ini perusakan ekosistem dan biota laut, serta polusi laut, perburuan penyu adalah kombinasi yang dapat mengakibatkan penyu semakin cepat mengalami kepunahan dan predator utama penyu adalah manusia," ungkap Vina.

(BACA: Mengenal Cascara, Teh dari Kulit Kopi di Banyuwangi)

Ia menjelaskan tukik atau anak penyu yang dilepasliarkan adalah jenis penyu lekang yang berusia 2 bulan dan hasil penangkaran sangkar yang ada di Pantai Boom Banyuwangi.

"Sejak April 2016 kami pindah ke sarang baru di sisi selatan pantai Boom yang dibangun oleh PT Pelindo karena di sekitar sini akan dibangun marina," katanya.

(BACA: Rujak Kelang Khas Muncar Banyuwangi, Rasanya Campur-campur)

Sepanjang tahun 2016, Yayasan Penyu Banyuwangi telah menemukan 127 sarang dengan jumlah total telur yang diselamatkan sebanyak 12.624 butir dan yang menetas sebanyak 8.836 tukik.

"Selama tahun 2016 hingga bulan November sudah ada 20 kegiatan pelepasliaran tukik di area pantai Boom Banyuwangi," kata Vina.

Yayasan Penyu Banyuwangi adalah organisasi nirlaba - non pemerintah yang didirikan sejak Juli 2011 dengan misi menyelamatkan dan melestarikan penyu di luar kawasan konservasi.

Saat ini Yayasan Penyu Banyuwangi memiliki penangkaran telur penyi di kawasan Pantai Boom yang menjadi destinasi wisata yang berada dekat dengan pusat kota Banyuwang.