JAKARTA, KOMPAS.com - Es krim bukan lagi panganan yang asing bagi masyarakat Indonesia. Kudapan dengan suhu dingin itu bisa ditemukan di warung tradisional, supermarket, minimarket, hingga restoran.
Brand Marketing Manager Glico Wings Nando Tampubolon memiliki analisis tersendiri tentang kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menyantap es krim. Nando membandingkan kebiasaan makan es krim dengan minum kopi.
"Kita bandingkan dengan kopi. Saya akan ingat minum kopi di top of mind saya setelah makan siang atau ketika mengantuk," kata Nando kepada KompasTravel di Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Soal waktu menyantap, Nando mengungkapkan masyarakat Indonesia tak punya waktu spesifik untuk makan es krim. Keinginan masyarakat Indonesia untuk makan es krim datang secara tiba-tiba.
Nando menjelaskan masyarakat Indonesia melihat packaging dan rasa ketika ingin menyantap es krim. Selain itu, lanjutnya, masyarakat Indonesia lebih gemar menyantap es krim dengan penyajian secara hard serve dibandingkan soft serve.
"Orang Indonesia paling banyak mengkonsumsi hard serve. Alasanya aksesibilitas. Soft serve itu kan biasanya dikonsumsi di restoran cepat saji. Sementara hard serve banyak ditemukan di supermarket," tambah Nando.
Berdasarkan data AC Nielsen tahun 2015, Nando menyebut masyarakat Indonesia lebih banyak memakan es krim dengan bentuk stik. Sekitar 50-53 persen masyarakat Indonesia menyantap es krim berbentuk stik.
"Sisanya format lain, cup, cone. Alasanya simpel, es krim stik lebih banyak pilihan variasi rasa dan tak repot," tutup Nando.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.