Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Istana Matsumoto ke Jalan Kodok

Kompas.com - 21/11/2016, 12:58 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Semalam kami bermalam di Hotel Buena Vista di Kota Nagano. Sebelum makan malam, sempat kami dibawa ke kapel yang terletak di sebelah hotel. Yang menarik, selain untuk peribadatan, kapel ini juga kerap dipergunakan untuk konser. Yang unik, semua bangku kapel terbuat dari kayu jati yang dibawa dari tanah Jawa saat pendudukan Jepang.

Nagano adalah prefektur Jepang yang berada di wilayah Chubu pulau Honshu beribu kota di kota Nagano. Pada tahun 2003 luasnya adalah 13.585 km² dan jumlah penduduknya 2.215.973 jiwa dengan memiliki angka kepadatan penduduk 163 jiwa/km².

Perjalanan hari ini dibuka dengan berkunjung ke istana Matsumoto, sebuah istana yang sudah berusia 400 tahun, dilanjutkan ke Jalan Nawate, sebuah perkampungan Jepang kuno; lantas menuju perkebunan wasabi, dan berakhir di Kamikochi.

Rabu, perjalanan hari kedua dimulai pukul 07.00 pagi waktu Nagano. Tujuan kami pagi ini adalah mengunjungi Istana Matsumoto yang terletak di kota Matsumoto, Prefektur Nagano, Jepang. Dua orang relawan pencinta sejarah mendampingi kami untuk mengenal Iistana yang telah berumur 400 tahun.

Kastil ini dibangun sebagai benteng pertahanan selama masa perang pada era Bunroku (1593-1594). Pada tahun 1550, daerah Matsumoto di bawah aturan klan Takeda dan Tokugawa Ieyasu. Ketika Toyotomi Hideyoshi memindah Ieyasu ke wilayah Kanto.

Kastil Matsumoto merupakan istana tertua yang ada di Jepang dengan 5 susun dan 6 lantai dan telah bertahan dari kerusakan-kerusakan alami berupa gempa. Istana ini merupakan salah satu dari empat istana yang merupakan kekayaan nasional?istana lainnya adalah Istana Himeji?Istana Hikone dan Istana Inuyama.

Konstruksi dimulai pada tahun 1592 dari struktur hitam dan putih yang elegan dengan tiga menara.

Matsumoto Castle kadang juga disebut ‘Crow Castle’, karena dindingnya hitam namun elegan. emenjak lantai pertama hingga lantai enam, pengunjung dapat menyaksikan  harta peninggalan kerabat istana. Mulai dari senjata, genteng, hingga surat kepemilikan istana yang pernah dimiliki perseorangan, namun kemudian bisa dimiliki oleh negara setelah masyarakat pencinta sejarah mengumpulkan uang untuk menebus istana tersebut.

Sebagai sebuah istana, Matsumoto sebetulnya tidak pernah ditinggali. Istana ini hanyalah sebagai simbol kejayaan sebuah klan. Karena berfungsi sebagai simbol itulah, maka semua upaya dikerahkan untuk menjaganya sekuat daya. Itulah sebabnya, arsitektur istana juga penuh dengan strategi. Mulai dari tangga yang curam, lobang-lobang untuk memanah dan menembak.

Sementara di latar belakang nampak pemandangan yang menakjubkan dari Pegunungan Alpen Jepang, panorama Kota Matsumoto serta ikan dan angsa yang berenangan di bawahnya.

Sementara di sekeliling istana, tampak danau mengelilingi istana yang berfungsi sebagai pertahanan yang sangat efektif pada masa itu, karena dapat menghambat pergerakan musuh yang hendak menyerang istana.

Hingga saat ini Istana Matsumoto masih berdiri dengan anggun meskipun usia bangunannya terbilang sudah empat abad lebih dan sudah dinobatkan sebagai salah satu Harta Karun Nasional jepang.

Pada bagian dalam istana terdapat sebuah donjon yang dibangun pada saat era perang akan berakhir yaitu pada tahun 1592-1614.

Di dalam benteng utama juga terdapat beberapa tingkatan rahasia yang dirancang untuk menyembunyikan tentara, sebuah desain jenius yang dirancang oleh para arsitek pada masa kepemipinan Klan Takeda.

Tiket masuk untuk dewasa 600 JPY?murid SD dan SMP 300 JPY. Jam Operasionl 8:30-17:00 (pintu masuk dibuka sampai pukul 16:30). Alamat 4-1 Marunouchi Kota Matsumoto Nagano.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com