Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Hidangan Indonesia Naik Derajat

Kompas.com - 21/02/2017, 19:02 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ragil Imam Wibowo dengan perlahan menempatkan sepotong daging kambing di piring lebar. Bagai seorang ilmuwan, Ragil kemudian mengambil bahan makanan lain menggunakan pinset, tak lupa daging kelapa muda berbentuk spiral. Ia menaruh bahan-bahan tersebut dengan sangat hati-hati.

Saus dari botol dibentuk garis dan titik-titik, menghasilkan konfigurasi yang apik di piring. Dengan mata penuh selidik ia melihat presentasi makanan yang baru saja dibuatnya. Senyumnya kemudian mekar, sang koki sumringah melihat hasil kerjanya. Sayur babanci dalam presentasi kontemporer yang membuat siapapun tak tega menyantapnya. Sayur babanci itu tampak karena begitu cantik!

BACA: Koki Indonesia Bergerilya di Luar Negeri Kenalkan Kuliner Nusantara

Pria berkaca mata itu adalah founder sekaligus koki dari Nusa Indonesian Gastronomy. Wajahnya memang tak asing karena sering tampil di televisi. Tahun 2016, Ragil mewujudkan idenya untuk menyajikan kekayaan kuliner Indonesia.

"Setelah banyak keliling Indonesia pergi ke daerah terpencil, saya melihat banyak sekali bahan makanan Indonesia terbengkalai, tak ada yang memakai selain daerah tersebut. Saya merasa harus ada tempat yang bisa menyajikan bahan makanan Indonesia semua. Tercetuslah ide tersebut. An edible story of Indonesia," kata Ragil saat ditemui di Nusa Indonesia Gastronomy, Kemang, Rabu (25/1/2017).

Kompas.com/Lulu Cinantya Mahendra Tampilan kue klepon di Nusa Indonesian Gastronomy.

Kekinian adalah kunci Ragil untuk mengolah makanan Indonesia yang kurang populer menjadi menarik bagi banyak orang. Tak hanya bagi orang Indonesia, para ekspatriat juga menjadi sasaran Ragil untuk mengenalkan makanan khas dari pelosok daerah Indonesia. 

Sebut saja sayur babanci, sayuran asli Betawi yang kini kian langka dijual di pasaran. Ada juga sie kameng, yakni gulai kambing khas Aceh yang terdiri dari 24 bumbu dan rempah. Ada lagi naniura, hidangan khas dari Tanah Batak yang menggunakan andaliman, tanaman langka yang tumbuh dekat Danu Toba. 

"Saat menghidangkan makanan, kami akan menceritakan asal makanan ini dengan bahan makanannya," kata Ragil.

BACA: Mencintai Negeri Ini Dimulai dari Kuliner Nusantara

Benar saja. Pengalaman KompasTravel bersantap malam di Nusa Indonesian Gastronomy, pramusaji akan mengisahkan secara rinci kisah dari setiap makanan yang dihidangkan. 

Di meja sebelah tampak sekelompok ekspatriat begitu antusias mendengarkan kisah makanan yang diceritakan oleh pramusaji dalam bahasa Inggris. Mereka kemudian memotret piring makanan yang disajikan di hadapan mereka. 

Rasa masakan yang disajikan sendiri tak perlu ditanya. Tatanan yang cantik sama sekali tak mengurangi rasa dari bumbu atau rempah. Malahan ada banyak kejutan tekstur seperti kerak telur dalam bentuk busa atau sayur babanci kering tanpa kuah. 

Kompas.com/Lulu Cinantya Mahendra Nusa Indonesian Gastronomy di Jalan Kemang, Jakarta.

Selain makanan di Nusa Indonesian Gastronomy yang memiliki kisah, bangunan yang ditempati oleh restoran ini sebenarnya juga memiliki sejarah. Nusa Indonesian Gastronomy menempati bangunan tua, 'Batavia Huis' yang dibangun tahun 1922. Tahun 1993, bangunan yang sebenarnya berada di depan Pasar Cikini ini dipindah ke Kemang.

Untuk bersantap di Nusa Indonesian Gastronomy, tamu akan dikenakan biaya Rp 550.000++ untuk lima hidangan, dan Rp 850.000++ untuk delapan hidangan yang terdiri dari minuman selamat datang, hidangan pembuka, hidangan utama, serta hidangan penutup didampingi minuman teh atau kopi.

BACA: Mengenalkan Cita Rasa Kuliner Nusantara di Negeri Sakura

Harga yang tinggi setimpal dengan hidangan, kisah, dan atmosfer yang disajikan. Pemesanan tempat lewat telepon adalah cara terbaik sebelum berkunjung ke Nusa Indonesian Gastronomy karena tempat duduknya yang terbatas. Hanya tersedia 36 kursi setiap malam.

Saat makanan penutup tiba, tak lama Ragil terlihat datang menemui para tamu di restorannya. Para tamu tampak tersenyum, Ragil pun balas tersenyum lebar. Kemudian Ragil berjalan ke arah saya yang sudah tersenyum sejak hidangan pertama disajikan.

Kompas Video Mamam Yuk!: Menikmati Kuliner "Fine Dining" Indonesia di Restoran NUSA
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com