Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk, Ajak Anak Menjelajahi Kerajaan Batu di Purwakarta

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Berakhir pekan dengan bermain dan belajar bersama anak-anak, kini tambah seru jika mencoba petualangan alam tak jauh dari Ibu Kota Jakarta. Hanya 3 jam mengendarai mobil, kita sudah sampai di “kerajaan batu”, kaki Gunung Parang, Kampung Cisaga, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta.

Banyak orang mengenal Gunung Parang hanya sebatas lokasi olahraga petualangan ekstrem seperti panjat tebing dan trekking, namun ada destinasi tersembunyi yang terlewatkan begitu saja, yaitu “kerajaan batu” berupa hamparan batu andesit di tengah persawahan berundak.

Kompas.com mencoba petualangan baru ini, dan ternyata sangat layak untuk dijadikan destinasi petualangan alam untuk segala usia. Anak-anak dijamin akan kegirangan berjalan di pematang sawah, menyeberangi sungai kecil, bermain lumpur dan lelompatan di batu.

Saat memasuki musim tanam padi atau pasca-panen, kita akan melintasi sawah berlumpur dan sungai kecil. Jangan takut kotor, justru akan menjadi kesenangan dan tantangan tersendiri hingga kita sampai di tengah-tengah “kerajaan batu”.

Kalau boleh membandingkan, pemandangan tempat ini tak kalah dengan Ubud di Bali. Yang membedakan hanya popularitasnya saja. Kalau Ubud sudah dikenal dunia, sedangkan di kaki Gunung Parang ini masih banyak yang belum tahu.

Saat ini, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bersama warga desa tengah membangun hotel gantung (skylodge) di tebing Gunung Parang. Hotel gantung ini yang kedua di dunia. Kalau yang pertama ada di Peru sedangkan yang kedua ya di Purwakarta. Skylodge akan diresmikan pada Oktober 2017.

Sumbat lava

Peneliti dari Badan Geologi, Sutikno Bronto, dalam bukunya Geologi Gunung Api Purba (2010), menuliskan bahwa Gunung Parang merupakan sumbat lava jenis andesit yang terbentuk 2 juta tahun lalu sebagai bagian dari kaldera Gunung Api Purba Jatiluhur.

Waduk Jatiluhur yang ada sekarang ini adalah kaldera gunung api purba. Bisa dibayangkan seberapa besar gunung sebenarnya sebelum meletus. Gunung Parang hanya bagian kecil lava yang mendingin setelah keluar dari ruang magma.

Nah, sedangkan batu-batu yang terhampar di kaki gunung parang adalah bagian dari sumbat lava tersebut. Kala erupsi lampau bisa sebagai bom lava yang terlontar atau pecahan dari sumbat lava karena proses berjalanya waktu.

Batu-batu andesit di kaki Gunung Parang ini jumlahnya puluhan dan di sekitarnya dimanfaatkan warga sebagai lahan persawahan tadah hujan. Ukuran batu beragam, dari seukuran mobil hingga rumah besar.

Nah, batu-batu inilah yang menjadi daya tarik yang tidak dimiliki daerah lain. Kita bisa menaiki batu yang tidak terlalu vertikal, duduk-duduk di atas batu sambil menyesap pemandangan sawah dengan latar belakang Waduk Jatiluhur dan Gunung Parang. Mengagumkan…

https://travel.kompas.com/read/2017/07/19/152612627/yuk-ajak-anak-menjelajahi-kerajaan-batu-di-purwakarta

Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke