Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyicip Hidangan Pembuka Chawan Mushi Asal Jepang

Sesekali membuat orang menelan ludah ketika melihat seorang chef membuat hidangan pembuka bernama Chawan Mushi. Makanan tersebut, menurut Chef Eko, merupakan makanan otentik Jepang.

Jika hanya dilihat, memang penampakannya seperti olahan tahu, namun sesaat saya melihat chef membuat ternyata bahan dasarnya adalah campuran telur dengan air juga beberapa bumbu. Di dalamnya juga terdapat topping seperti halnya ayam, udang, jamur, dan ikan.

“Ini adalah Chawan Mushi, ini sejenis makanan pembuka. Di Jepang sendiri tradisi ini disebut dengan omakase atau kaizeki,” kata Chef Eko saat ditemui dalam acara Hokben Media Gathering di daerah Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2017).

Ia menjelaskan, biasanya orang Jepang akan menikmati makanan pembuka seperti halnya Chawan Musi, sebelum menyantap makanan utama. Sebab, Chawan Mushi merupakan salah satu makanan tradisional di Jepang.

Tekstur Lembut

Selesai Chef Eko membuat Chawan Mushi kurang lebih selama 20-30 menit, KompasTravel pun mencobanya. Setelah di-steam, langsung diangkat, dan segera dihidangkan. Chawan Mushi pun masih dalam kondisi hangat, tak hanya bagian luar tetapi juga bagian dalamnya.

Mulai menyicip menggunakan sendok, dan pelan-pelan masuk ke mulut. Begitu lidah bergerak, rasa yang terasa ada asin, gurih, ditambah dengan kelembutan telur itu sendiri. Memang saat dibelah, tekstur makanan seperti tahu putih yang memiliki rongga-rongga kecil.

Saking lembutnya, Anda tidak perlu mengunyah bagian adonan telur yang dicampur dengan air matang juga kecap asin. Namun, yang perlu dikunyah adalah topping-nya.

Ketika ayam, jamur, udang, dan ikan dikunyah, terdapat rasa gurih yang dikeluarkan dari topping tersebut. Uniknya, saat KompasTravel mencoba hidangan ini, tidak nampak rasa atau bau amis dari telur tersebut.

Cara Memakannya

Ketika Anda memiliki stok makanan Chawan Mushi di rumah, tentu ini bisa Anda simpan selama tiga hingga lima hari. Perlu diingat, simpan pula makanan ini di suhu yang dingin, sehingga harus disimpan di kulkas. Lemari pendingin saja, bukan untuk membekukan makanan.

“Jangan di microwave. Harus di suhu yang konstan, nggak bisa di suhu yang tiba-tiba. Soalnya nggak bisa sama suhu yang terlalu panas. Jadi dikukus saja,” kata dia.

Kemudian, Anda juga harus menyantapnya saat makanan masih dalam keadaan sedikit panas atau hangat. Sebab, menurut Chef Eko, jika menyantap Chawan Mushi dalam keadaan dingin, maka bisa jadi bau amis dari telur terasa saat dimakan. Lalu juga, karena teksturnya halus, sebaiknya Anda makan menggunakan sendok.

https://travel.kompas.com/read/2017/12/09/073200627/menyicip-hidangan-pembuka-chawan-mushi-asal-jepang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke