Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menabur Cinta di Festival Europalia Indonesia...

Pemerintah kota secara aktif mendidik warganya untuk beralih kepada kendaraan umum. Salah satu program pemerintah tersebut adalah hari bebas kendaraan (car free day).

Car free day, bukan hanya urusan bebas polusi tetapi juga mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan gastronomi, pertunjukan seni, mengunjungi museum, olahraga, workshop dan lain-lain.

Hari itu, Minggu 17 September 2017 bertepatan dengan car free day, warga Brussel mengitari arena luas Mont des Arts 5 – 1000 Brussel untuk menyaksikan pertunjukan gamelan Bali oleh Saling Asah Belgia.

Cuaca yang sangat cerah, membangunkan energi penonton turut menghangatkan suasana Festival Center Europalia Indonesia tersebut.

Tepat pukul 11.00 penonton mulai berdesakan membentuk  lingkaran. Ada yang duduk manis menyeruput segelas kopi. Aroma kopi Indonesia menebar wangi kemana-mana. Ini kesempatan emas menunjukan salah satu keistimewaan Indonesia bersama Saling Asah.

Saling Asah yang berdiri sejak tahun 1998 merupakan sanggar seni binaan KBRI Brussel  yang beranggotakan  warga Belgia dan Indonesia yang tetap setia mencintai kebudayaan Indonesia dan mempromosikannya di seluruh kota di Belgia.

Alhasil dengan gerak tubuh yang terkadang nyebelin, tingkah lugu yang mencuat lucu, membuat mereka terpaku dan tiba-tiba berseri-seri sepanjang hari.

Suasana pun menjadi hangat dan menggeliat. Kalau sudah demikian, pertunjukan itu akan terbawa dalam genggaman tangan artinya ke mana pun tangan ini digerakkan mata mereka tetap memandang genggaman tangan ini. Seru bukan?

Senyum manis, ramah, humor, intim dan sedikit menggoda merupakan cara jitu menggalaukan hati penonton. Terlebih lagi penari Saling Asah yang sangat cantik alami dipoles sedikit bedak saja penonton klepek-klepek.

Agem, artinya sikap pokok gerak tari yang tidak berubah-ubah. Contoh agem kanan dan agem kiri yang harus betul-betul dikuasai.

Tandang artinya perpindahan gerakan pokok ke gerakan pokok yang lain dengan gerak berkesinambungan. Dan terakhir tangkep yakni ekspresi penjiwaan dari raut muka yang membutuhkan energi tersendiri. Ketiga dasar tari ini penting dikuasai dan dipahami dengan baik oleh setiap penari Bali.

Di samping suguhan tarian yang mencuri perhatian, saya juga memoles suasana pertunjukan lebih interaktif dengan mengajak penonton memahami teknik dasar gamelan dengan memperkenalkan nama-nama instrumennya.

Orang tidak mengira bahwa dia punya keinginan besar untuk belajar, walaupun secara musikal susah mengerti, tetapi karena kesetiaan dan rajin, dia berhasil mempertunjukan dirinya di hadapan publik dengan baik.

Sebagai pelatih gamelan, saya kagum dan menghormati dedikasinya selama 20 tahun bersama Saling Asah. Bercerita dalam suka dukanya, berpiknik ria dengan hidangan makanan Bali yang selalu dia bawa secara tulus dan iklas dan dibagikan bersama.

Madame Pukpuk sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan yang tinggi, setinggi loyalitasnya memainkan kadjar dari tahun 1998 semenjak Saling Asah terbentuk.

Kembali ke interaktif pertunjukan, kadjar berbunyi secara pelan-pelan membuat penonton melirik Madame Pukpuk dengan seksama.

Kemudian saya meminta penabuh gong membunyikan "gong ageng" (besar) setiap  hitungan ke-8. Sedangkan hitungan ke-5 dan ke-7 bunyi "kempur" (gong kecil). Kedua gong tersebut  telah berbunyi dalam hitungannya masing-masing dimainkan secara repetitif (berulang-ulang).

Respon penonton menjadi-jadi, dan saya tahu bahwa mereka sudah terhipnotis dengan musik repetitif tersebut. Untuk menjaga perhatiannya, saya berupaya terus menggoyang penonton dengan guyonan segar, kadang lucu dan tidak lucu.

Di sini penonton tampak berimajinasi bahwa musik gamelan Bali asyik sekali dimainkan dan mudah didengar. Pokoknya secara sederhana, kita mengenalkan bunyi gamelan, cara memainkan, memahami komposisi musiknya dengan tempo pelan, detail dan dimengerti.

Begitulah seterusnya dengan instrumen melodi lain seperti  gangsa, kantilan, ugal, cengceng, dan kendang yang menambah harmoninya suara gamelan Bali tersebut.

Pada bagian penutup, penonton bertepuk tangan dengan riangnya. "Merci, dank je, thank you, terima kasih!". Itulah yang saya ucapkan atas respon penonton tersebut.

Kecak Membidik Si Jelita

Entah apa yang ada dalam pikiran, bukan ingin bercinta tetapi lebih kepada menghibur agar workshop kecak menjadi gembira. Entahlah orang berpikir Bli Ciaaattt terlalu genit di panggung yang kadang berujung pendekatan terselubung. Pendekatan ingin belajar maksudnya.

Sudahlah, saya hanya menjawab dengan jujur itulah charming-ku merayu publik agar mereka menyenangi workshop kecak yang dilakukan sebanyak 3 kali dengan durasi 30 menit.

Seperti kejadian dalam workshop kecak di festival Center Europalia Indonesia ini. Saya berupaya sekuatnya menarik orang agar ikut berkecak ria. Senyuman gombal terjual habis, demi menarik minat para penonton.

Mata saya tertuju kepada seorang gadis ayu Maroko berhias bando pinki di kepala. Tampak dari kejauhan gerak badannya mengikuti lantunan cak-cak-cak saling bersahutan.

Karima hanyut menyanyikan cak-cak-cak-byuk-sir. Sepertinya dia sudah melupakan jati dirinya, terbawa arus, larut dalam pusaran air mengalir seperti menuju surganya trance tarian kecak. Itulah bidikan kecak untuk si jelita.

Jumlah Penonton Terbanyak

Horeee! Boleh donk saya berbangga dan memuji ramainya penonton. Bagi saya, pertunjukan ini memiliki jumlah penonton terbanyak dalam sejarah petunjukan Saling Asah.

Banyaknya jumlah penonton tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Tentunya bukan karena kehebatan kami sebagai penampil seni melainkan faktor seperti di bawah ini.

Pertama, cuaca cerah bersinar dan suhu hangat 16 derajat. Kedua, adanya event Car Free Day yang terpusat di jalan raya yang diikuti ratusan ribu warga kota Brussel dan sekitarnya. Ketiga, durasi pertunjukan terpanjang yaitu 8 jam dari pukul 11.00-18.00 berturut-turut yakni 3 kali pertunjukan, 3 kali workshop gamelan dan 3 kali workshop kecak.

Keempat, publikasi masif dan terpadu  yang dilakukan oleh tim Europalia Indonesia baik di media setempat maupun di media sosial.

Keenam, apresiasi dan antusias tinggi warga Brussel yang menghormati, menghargai tinggi keragaman kebudayaan Indonesia dalam Festival Europalia Indonesia 2017 di mana Indonesia menjadi guest country (negara tamu) dalam festival terbesar, prestisius di jantung Eropa ini. (MADE AGUS WARDANA, tinggal di Belgia)

https://travel.kompas.com/read/2018/01/02/123400927/menabur-cinta-di-festival-europalia-indonesia-

Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

Travel Tips
5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

5 Kolam Renang di Depok, Lengkap dengan Informasi Harga Tiket

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke