Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meneguk Minuman Sehat di Tebing Pecatu

Itulah kelebihan yang ditawarkan Malini Agro Park yang beralamat di Jalan Raya Malini, Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Kalau melihat tanaman organik tumbuh di lahan subur, kaya air, itu biasa. Tetapi melihat tanaman tersebut tumbuh subur di lahan kering dan tandus, itu baru luar biasa.

Wayan Tana, selaku pemilik dan pengelola lahan seluas 1 hektar ini kepada KompasTravel menuturkan sayuran yang ditanam di Malini merupakan tanaman sehat.

Selasa (5/6/2018), media dari Asia Pasifik yang diundang Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa berkesempatan mengunjungi Malini Agro Park usai mendatangi Pantai Balangan.

Tak ada yang menyangka kalau tempat ini merupakan agro park. Begitu memasuki kawasan ini, para awak media justru lebih tertarik dengan lokasi Malini yang berada di atas tebing.

Di tepi tebing itulah dibuat tempat semacam saung untuk bersantap ditambh tempat-tempat foto menarik.

Pakcoy sejenis sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah.

Terlihat pakcoy tumbuh subur dengan daunnya yang lebar. Sanagat kontras warna hijau pakcoy dengan batu kapur dan panas terik siang itu.

Di sebuah saung yang rindang sambil disuguhi makanan rebusan sehat oleh tuan rumah seperti kedelai, ubi, jagung, Wayan Tana menjelaskan perihal keberadaan Malini Agro Park.

Tak berapa lama munculah staf Malini membawa nampan berisikan gelas-gelas dengan minuman berwarna hijau.

"Silakan diminum," kata staf tersebut.

Justru makin nyaman lagi saat duduk di saung, merasakan semilir angin dan mendengarkan deburan ombak yang menghantam dinding-dinding tebing terjal.

O ya, minuman hijau itu bernama malini green juice atau juice sawi organik yang merupakan campuran pakcoy, jeruk, madu dan kloropil. Saat diteguk, rasanya segar.

Tampilan malini green juice tak beda jauh dengan minuman "tiga hijau" yang disajikan Made Bagia di Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa pada Senin (4/6/2018) malam. Cuma di minuman Made Bagia ada campuran rum-nya.

"Semua tanaman yang tumbuh di sini baik untuk obat dan kesehatan," kata Wayan Tana.  

Menurut Tana, kadang sayuran Malini Agro Park dibeli oleh hotel yang berada di sekitar Pecatu, seperti Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa.

Ia menjelaskan, kalau petani tak berminat (jadi petani) maka akan diserahkan ke perusahaan besar yang menggunakan pupuk kimia.

Menurut Tana, pihaknya tak memakai pupuk kimia melainkan pupuk kompos. "Ini sebenarnya daerah kering yang tak bisa ditanami sesungguhnya. Makanya banyak yang heran dan bertanya mengapa Malini menanam di daerah kering," katanya.

Malini, lanjut Wayan Tana, menggabungkan pariwisata dan pertanian sehingga menjadikan petani sebagai subyek pariwisata.

Karena tanaman butuh air dan air sangat mahal di Pecatu, maka penggunaannya pun benar-benar dihemat. Bahkan di Malini ada tempat penampung air hujan yang akan digunakan untuk menyirami tanaman.

Malini Agro Park memiliki program learning farm, di mana wisatawan diajak ikut menaman sayur.

Itulah sebabnya mengapa wisatawan diajak berkeliling Malini Agro Park untuk melihat-lihat tanaman yang tumbuh di sana.

Nah, terutama untuk turis milenial, Malini Agro Park menjadi tempat yang bagus untuk mengabadikan keindahan alam. Jangan mau kalah dengan turis China, hehe..

"Kalau masuk kolam ini bertahap. Pertama rendam kaki dulu, lantas sebatas lutut, terus pinggang, maka barulah merendam seluruh tubuh," katanya.

Maka buru-buru balik ke saung. Menikmati kedelai, ubi rebus dan jagung rebus. Tak lupa menyeruput malini green juice. Wow, segarnya. Membuat ingin balik lagi ke sini...

https://travel.kompas.com/read/2018/06/15/141000227/meneguk-minuman-sehat-di-tebing-pecatu

Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke