Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Kuliner Mangut Manyung Bu Fat, Bertahan Hampir Setengah Abad...

Kuliner ini terkenal akan citarasa pedas bumbu mangut yang membuat pelanggannya berkeringat. Selain itu, rumah makan ini menggunakan ikan yang tidak biasa diolah dengan bumbu mangut, yaitu ikan manyung. 

Kini nama restonya jadi salah satu rujukan banyak orang untuk berburu kuliner di Semarang. Kepala Manyung Bu Fat telah memiliki tiga cabang, yang tersebar di Semarang.

Dari kunjungan KompasTravel beberapa kali di 2018, rumah makan ini seolah tak kunjung sepi. Di jam makan siang bahkan tidak jarang pelanggan harus menunggu kebagian kursi, terutama di gerai pusat, Jalan Ariloka, Semarang Barat.

Berbagai tokoh ternama seperti Yovie Kahitna, Ganjar Pranowo, Sudjiwo Tedjo, Yuni Sara, Tjahjo Kumolo, Bondan "Maknyus", hingga Menlu Retno Marsudi pernah menyesap pedasnya kuah manyung ini.

Rumah makan yang berdiri tahun 1969 di ruang berukuran 3x3 meter ini digagas oleh Fatimah dan kini disingkat menjadi nama "Bu Fat". Citarasa kuliner Kepala Ikan Manyung Bu Fat telah bertahan melintasi tiga generasi atau hampir 50 tahun. Salah satu penerusnya cucu Fatimah yaitu Winda Riskayani (26).

Ikan manyung merupakan ikan laut yang dagingnya biasa digunakan untuk ikan asin jambal roti. Sejak dahulu ikan ini tidak familiar, jarang yang mau mengasap apalagi dimasak dengan berbagai bumbu, dibanding ikan-ikan besar lainnya.

"Dulu ikan ini memang aneh, ga lazim dimasak. Dulunya hanya jadi ikan asin, ikan jambal roti. Tapi dagingnya padat," tutur Winda Riskayani saat dikunjungi KompasTravel bersama tim Kampung Legenda Mall Ciputra, di restonya, Kamis (19/7/2018).

Gurih dan padat dagingnya menjadi alasan Fatimah untuk mengolah kepala dan daging ikan manyung. Di resto ini ikan manyung didapat dari perairan Jepara, Cirebon, sampai Banyuwangi. Lalu ikan diasap di sentra pengasapan ikan Demak, untuk kemudian diolah dengan bumbu ala Bu Fat.

Pada tahun 1970-1980-an, Bu Fat mencoba mengolah ikan manyung dengan teknik asap dan kuah mangut yang pedas. Menu tersebut coba dilombakan di beberapa acara masak tingkat Kota Semarang, tidak disangka lidah juri pun luluh dengan citarasanya.

"Terkenalnya awal dari lomba-lomba masak tingkat Semarangan dulu di Balai Kota (Semarang). Lama-lama ternyata responnya bagus, makin dicari orang," tutur Winda.

Memegang estafet resep hingga hampir setengah abad bukan hal yang mudah bagi keluarga Fatimah. Bagi Winda, disiplin merupakan kunci utama untuk menjaga citarasa ikan manyung.

"Disiplin buat menjaga kualitas-kualitas bahannya. Kalaupun cabai naik turun tetep harus pedasnya sama, segitu-segitu aja," ujarnya.

Ikan yang ia pilih masih dari sumber yang sama dengan puluhan tahun lalu, yaitu perairan Pantai Utara. Bumbu yang digunakan pun masih sama. Ia mengaku bisa menghabiskan lima kilogram cabai rawit dalam sehari untuk hidangan ikan manyung. 

"Pake ikan ini karena gurih, ditambah bawang putih, brambang (bawang merah), cabe rawit besar, cabe hijau, salam, laos, pake santen dan kemiri," jelasnya.

Ikan manyung segar diasap di sentra pengasapan ikan Demak, lalu dibawa ke dapur untuk digabung dengan tumisan kuah mangut. Winda mengaku turun langsung untuk melihat proses pembuatan kuah yang khas tersebut.

"Pemasaknya juga masih turun-temurun dari dulu ini," ungkapnya pada KompasTravel saat mengintip ke dapurnya.

Setiap harinya satu cabang ini menghabiskan sekitar 100 porsi manyung. Satu porsi kepala, dijual seharga Rp 75.000-Rp 150.000 untuk yang berat mencapai dua kilogram.

Bagi Anda yang mau mencicip citarasa yang legendaris ini, bisa berkunjung ke tiga lokasi Resto Kepala Manyung Bu Fat, antara lain di Jalan Sukun, Banyumanik, dan Jalan Ariloka, Krobokan Semarang Barat, pukul 07.00-19.00 WIB.

https://travel.kompas.com/read/2018/07/23/194500327/kisah-kuliner-mangut-manyung-bu-fat-bertahan-hampir-setengah-abad

Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke