Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indahnya Bukit Tuamese, "Raja Ampat"-nya NTT

Banyak lokasi wisata yang indah, unik dan menarik di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia ini.

Sebut saja Pulau Komodo, Pulau Padar, Pulau Rinca, dan Pantai Pink di Kabupaten Manggarai Barat. Ada pula Desa Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Pantai Nemberala di Kabupaten Rote Ndao, dan sejumlah obyek wisata alam lainnya di Pulau Sumba, Alor, Lembata, dan Sabu Raijua.

Obyek wisata lainnya yang tak kalah menarik juga terdapat di Pulau Timor. Ada Pantai Lasiana, Pantai Oesapa, Pantai Tambolong, dan Pantai Batu Warna Kolbano.

Namun ada satu obyek wisata alam menarik lainnya yang wajib dikunjungi yakni Bukit Tuamese.

Bukit tersebut berada di Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Sepintas, Tuamese sangat mirip dengan Pulau Padar. Namun, tidak sedikit yang menyamakannya dengan Raja Ampat di Papua. Para pemandu cilik di sekitar lokasi juga menyebutnya dengan Papua.

“Nusa Tenggara Timur adalah daerah yang sangat kaya akan nature. Alamnya indah. Dan banyak sekali destinasi unggul di sini. Semuanya masih alamiah,” tutur Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, Rabu (1/8/2018).

Berdasarkan lokasi, Tuamese dekat dengan Kabupaten Belu. Hanya dibutuhkan sekitar satu jam perjalanan dari Kota Atambua, ibukota Kabupaten Belu. Jarak Tuamese juga relatif dekat dari Distrik Oekusi di Timor Leste.

“Dengan lokasi di daerah cross border, Tuamese sangat potensial untuk mendatangkan wisatawan negara tetangga, yaitu Timor Leste. Namun masih harus kita gali dan promosikan agar destinasi ini bisa menjadi unggulan,” papar Pitana.

Lokasi Bukit Tuamese sangat luar biasa. Sebelum sampai lokasi, kita akan melewati pantai yang bersih, lengkap dengan deretan pohon yang instagramable.

Karena belum banyak diketahui wisatawan, pengunjung Tuamese belum begitu ramai. Padahal, lokasi ini kerap menjadi pilihan untuk melakukan foto pre-wedding. Maklum, dari puncak Bukit Tuamese kita bisa mendapatkan banyak view sekaligus.

Ada hamparan tambak yang berubah layaknya danau. Di bagian lain, kita bisa berfoto dengan spot bukit batu yang super keren. Spot lain adalah view laut yang dipadu dengan hijaunya vegetasi di pesisir pantai.

Menurut Asisten Deputi Pemasaran I Regional III Ricky Fauziyani, Tuamese adalah alternatif baru untuk mengisi waktu libur di NTT. Khususnya bagi mereka yang berkunjung ke daerah Atambua, Kefamenanu (ibukota kabupaten TTU) dan sekitarnya.

“Tuamese ini benar-benar masih alamiah. Bahkan, untuk menikmatinya tidak dikenakan biaya. Karena berada di alam terbuka. Jika sudah dikenalkan lewat dunia maya, dan sudah diviralkan, Tuamese akan menjadi destinasi hebat,” tutur Ricky.

Kabid Pemasaran Area II Regional III pada Deputi Bidang Pemasaran I Hendry Noviardi, memuji destinasi baru ini.

“Kita sudah akan dibuat takjub jika dalam perjalanan ke sana. Karena lokasinya benar-benar luar biasa. Ada tantangan untuk mencapai puncak, tapi setelah sampai di atas, semua rasa lelah akan terbayar. Karena pemandangannya sangat indah,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga tidak ragu dengan keindahan alam NTT. Hanya saja, Menpar mengingatkan agar destinasi yang ada dikemas dengan baik.

“Selain itu, unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas) harus diperhatikan. Karena unsur 3A bisa menjadi pegangan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu destinasi. Tapi saya yakin destinasi alam di NTT adalah salah satu yang terbaik di Indonesia,” tutupnya.

https://travel.kompas.com/read/2018/08/01/172200127/indahnya-bukit-tuamese-raja-ampat-nya-ntt

Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke