Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Erikson, Bocah Penemu Air Terjun Wai Marang di Sumba

JAKARTA, KOMPAS.com - "Erik, Erik, sini temani kakak ini berdua ke bawah (air terjun)," panggil pengedara mobil kami di Sumba, Ae, saat mengunjungi Desa Wai Marang.

Dari warung, keluarlah Erik. Bocah usia 13 tahun itu tersenyum lebar menyambut kami dengan deretan giginya yang putih.

Bagi sebagian orang mungkin terasa aneh dipandu oleh anak usia 13 tahun untuk menuju air terjun dengan jalur trekking yang curam. Namun Erik sudah hafal betul jalur, batu, bahkan tempat aman untuk terun di air terjun Wai Marang.

Bagaimana tidak, tiga tahun lalu Erikson Hapu Hamapinda Kamanula alias Erik ini yang menemukan air terjun Wai Marang di Sumba Timur. 

"Iya kak, 2015 lalu ketemunya. Saya, kakak, dan om pergi berburu babi hutan," jelas Erik sepanjang perjalanan menuju air terjun, yang menjadi rangkaian acara KFC Indonesia dan Komunitas 1000 guru di Sumba, Jumat (17/8/2018).

Tidak menemukan babi hutan, Erik, kakak, dan pamannya justru menemukan air terjun tiga tingkat. Air terjun tersebut lantas dikenal dengan sebutan Wai Marang, sama seperti nama desa air terjun tersebut berada.

Paman Erik yang bekerja di Bali lantas mengunggah foto air terjun tersebut di akun Facebook. Ketika ada orang yang menanyakan perihal air terjun tersebut, Erik yang dipercaya menemani wisatawan.

Dengan jalur trekking satu kilometer, tetapi curam dan licin memang ada baiknya meminta bantuan pemandu.

"Iya, yang bangun jalur trekking ini bapak saya kak. Satu minggu dia buka jalurnya," jelas Erik.

Air Terjun Wai Marang lantas dikelola oleh keluarga Erik. Ia memandu, sang bapak membuka jalur dan mengurus lahan parkir, ibunya membuka warung untuk wisatawan bersantai.

Tidak dipungut biaya untuk masuk ke Wai Marang, keluarga Erik hanya memungut biaya parkir per mobil Rp 10.000. Erik juga tidak mematok tarif memandu untuk trekking menuju air terjun Wai Marang.

"Kalau mau jalan sendiri juga bisa tinggal ikuti jalur saja," kata Erik.

Memandu Idola ke Air Terjun

Air terjun Wai Marang juga yang mempertemukan Erik dengan idolanya, yakni anggota band Slank. Suatu hari datanglah Kaka dan Bim Bim sekeluarga ke Wai Marang.

Erik yang menyukai lagu Slank awalnya tidak sadar jika tamu yang ia antar adalah personel band Slank. Sampai pada akhir perjalanan ia baru diberi tahu.

"Saya suka lagu-lagunya mereka, saya penggemarnya (Slankers)," cerita Erik.

Selesai memandu sang idola, Erik diminta menyanyikan lagu Slank kesukaan. Bonus untuk Erik, tidak hanya diberi upah memandu yang cukup besar tetapi juga bubuhan tanda tangan.

Sebuah bendera lambang Slank yang ditempel di dinding depan rumah menuju Air Terjun Wai Marang, menjadi penunjuk kalau itu adalah rumah keluarga Erik.

Air Terjun Wai Marang kini menambah pundi rezeki keluarga Erik dan siapa sangka mempertemukan bocah Sumba dengan idolanya dari ibu kota. 

https://travel.kompas.com/read/2018/08/20/172100627/erikson-bocah-penemu-air-terjun-wai-marang-di-sumba

Terkini Lainnya

Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan Study Tour, Menparekraf: Boleh Asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke