Ada Trip ke Korea Utara di "Travel Fair", Berikut "Itinerary"-nya

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke negeri Kim Jong Un menjadi wisata yang unik sekaligus menantang. Di Kompas Travel Fair 2018 yang digelar akhir pekan lalu, ada satu agen wisata yang menjual paket wisata tersebut.

Berwisata ke Korea Utara tentu tidak bisa sembarangan. Tak bisa solo traveling. Anda harus melewati agen wisata yang bekerja sama dengan kedutaan besar kedua negara.

"Harus ada kerja sama dulu, kita kebetulan kerjasama dengan Kedubes Korut yang di Jakarta, sehingga bisa membantu untuk urus visa dan yang lainnya," ujar Henry Huang, Founder Ayo Traveling Club (ATC) pada KompasTravel saat dihubungi Minggu (9/9/2018).

Henry menjelaskan tur ke Korea Utara yang disuguhkan oleh ATC adalah selama 9 hari 7 malam, termasuk destinasi tambahan yakni Beijing.

Hari kedua hingga ketiga, wisatawan akan dibawa ke beberapa tempat menaik di Beijing, sambil menunggu penerbangan ke Korea Utara. Tempat-tempatnya antara lain,Forbidden City, Temple of Heaven, Great Wall, Wangfujing Street, dan lainnya.

Masuk hari keempat, petualangan di Korut dimulai sore hari pukul 16.00 waktu setempat. Sesampainya di sana, Anda akan diajak ke Mangyeongdae-guyeok yang merupakan tempat lahirnya Kim Il Sung yang disebut "presiden abadi Korut".

Selain itu Anda juga akan berkeliling dengan Pyongyang Metro, sistem angkutan cepat di kota Pyongyang.

Anda akan diantar meuju berbagai monumen bersejarah Triumphal Arch, Monument of Party Construction, Monument of Kim Il Sung dan Kim Jong Il di Mansudae, dan Chollima Statue.

Keesokan harinya, setelah sarapan Anda akan mengunjungi daerah Myohyangsan. Di sana ada berbagai bangunan unik dan berjesarah, salah satunya International Friendship Exhibition, yang merupakan bangunan seperti museum tempat dipamerkannya barang-barang hasil kerjasama Korut.

Selain itu juga Anda diajak ke Pohyon Temple, Friendship Tower of China and North Korea, Kim Il Sung Square, Juche Tower, Taedong River Sightseeing, dan Thousands of Waterfall Dong Zone yang merupakan keindahan wisata alam Korut.

Pada hari keenam, saatnya berkunjung ke daerah Kaesong, tema hari ini ialah "rivalitas korea", akan sedikit menegangkan. Tempat pertama yang akan Anda kunjungi ialah Hall perundingan
gencatan senjata, ruangan penandatanganan persetujuan gencatan senjata, Koryo Museum, Middle School atau Children’s Palace.

Pada hari ke tujuh, Anda akan kembali ke Pyongyang dan melihat sisi lainnya. Pyongyang tidak melulu tegang karena pusat pemerintahannya. Anda bisa mengunjung perkebunan Cooperation farm, West Sea Sluice, hingga seni di Mansudae Art Studio, Art Exhibition Hall.

Keesokan harinya Anda bersiap untuk perjalanan ke Beijing, lalu acara bebas sambil menunggu hari ke sembilan Anda kembali pulang ke Indonesia menggunakan China Air.

Henry mengatakan berbagai destinasi tersebut ia kunjungi hasil rekomendasi dan kerja sama dengan kedutaan Korut di Jakarta. Namun ia belum mengetahui kesulitan yang mungkin dihadapi, karena keberangkatan pertama baru 21 Oktober 2018 nanti.

"Sekarang sih belum ada kendala yang berarti ya, karena kita didukung oleh kedutaan Korea Utara. Tempo hari pas acara perayaan hari kemerdekaan mereka, kita sudah diundang hadir juga dan bertemu dengan Duta Besar yang juga memberikan dukungan penuh," tutur Henry.

Biaya yang ditawarkan untuk tur ini Rp 25,8 juta. Lengkap dengan transport bus, makanan, tip pemandu, dan yang lainnya, tetapi belum dengan pembuatan visa Korut Rp 750.000.

"Visanya kita bantu secara kolektif, kan kita juga kerja sama dengan Kedubes," pungkasnya.