Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Nasi Jepang Berbeda dengan Nasi Indonesia?

"Beda jenis berasnya dan airnya. Air di Indonesia mineralnya tinggi, jadi kalau bawa beras dari Jepang, kemudian masak di Indonesia hasilnya akan beda (dari yang dimasak di Jepang). Malah bisa jadi lembek seperti bubur," kata Executive Souschef hidangan Jepang di Aerofood ACS, Shuichi Osawa di acara pengenalan menu baru JAL di Aerofood ACS, Cengkareng, Kamis (18/10/2018).

Osawa menjelaskan ada dua jenis beras yang paling populer di Jepang, yaitu koshihikari dan hinohikari. Beras Jepang umumnya memiliki bentuk lebih panjang dan pipih ketimbang beras Indonesia. Namun tidak sepanjang beras dari India, beras jasmine.

Orang Jepang sendiri sebenarnya cukup fanatik dengan nasi. Menurut Osawa yang pernah bekerja sebagai koki restoran, hotel, dan kini katering pesawat mengatakan orang Jepang kritis akan kualitas nasi.

"Jadi kalau misal lauknya enak tetapi nasinya tidak enak pasti akan dikomplain. Namun kalau lauknya biasa saja, nasinya enak tidak akan dikomplain," kata Osawa.

Untuk itu maskapai Japan Airlines (JAL) sampai membawa nasi masak dari Jepang untuk setiap penerbangan, termasuk penerbangan dari Soekarno-Hatta ke Narita.

Nasinya sudah dimasak dari Jepang dan lantas tinggal dihangatkan di pesawat bersama lauk lainnya oleh kru kabin.

Selain memberikan rasa masakan Jepang seautentik mungkin, Osawa mengatakan alasannya tentu karena orang Jepang sangat peduli akan kelezatan nasi yang disantap.

https://travel.kompas.com/read/2018/10/19/082700127/kenapa-nasi-jepang-berbeda-dengan-nasi-indonesia-

Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke