Ketika berkunjung ke salah satu warteg yang berada di Jalan Kyai Haji Syahdan, KompasTravel menanyakan hal pertama yang muncul di benak pengunjung ketika mendengar kata Warteg.
1. Murah
Warteg seringkali menjadi tujuan beberapa orang untuk makan kenyang dengan harga murah.
Ketika KompasTravel tanya soal Warteg, yang pertama kali muncul dibenak Jasmin (19) adaah murah.
Paulus (27) juga mengatakan bahwa warteg menyediakan makanan yang murah sehingga cocok untuk isi kantongnya, apalagi ketika sedang berhemat.
Berbekal Rp 13.000 KompasTravel sudah bisa menikmati satu porsi penuh nasi, capcay, telur ceplok balado, tempe orek basah, dan refil es teh manis.
2. Banyak Pilihan
Lain hal dengan Jasmin, Dian (19) justru menjawab bahwa warteg identik dengan banyak lauk yang bisa dipilih.
“Lauknya banyak. Jadi bisa pilih sendiri mau lauk apa sesuai isi kantong,” katanya sambil tertawa.
Setiap warteg bisa menjual 30 hingga 50 lauk pauk rumahan tergantung besarnya pasar dan permintaan.
3. Orang Tegal
Berbeda dengan Josua (24), hal yang pertama kali muncul ketika mendengar warteg adalah penjualnya berasal dari Tegal.
“Warung Tegal yah penjualnya dari Tegal lah,” katanya sambil menyeruput es teh manis.
Pada tahun 1950, warteg mulai muncul di Jakarta. Berkembangnya warteg, kini tak hanya orang Tegal saja yang berjualan, banyak dari luar Tegal yang mulai berbisnis warteg.
4. Mudah Dijumpai
Menurut mahasiswa asal Surabaya, Chanigia (21), warteg sangat mudah dijumpai di Jakarta.
“Warteg mudah dijumpai di Jakarta, dimana-mana ada. Tapi di Tegal gak ada warteg, cuma di sini saja namanya warteg,” kata Chanigia.
5. Bersih
Kini beberapa warteg mulai berinovasi untuk membuat tempatnya ramai pengunjung. Bahkan warteg yang dulunya terkesan kumuh sudah mulai dipandang bersih.
Hal ini juga turut dibenarkan oleh Rizky (16) yang tengah asyik melahap seporsi nasi, tempe orek dan capcay.
“Warteg sekarang sudah banyak yang bersih, salah satunya warteg ini,” katanya.
https://travel.kompas.com/read/2018/11/04/170300427/5-hal-ini-muncul-ketika-mendengar-kata-warteg