Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Museum Ini Pamerkan Aneka Menu Tak Lazim dari Berbagai Negara

Sebuah museum anyar di Malmo, Swedia, didirikan atas inisiatif tak lazim tadi. Terbuka bagi pengunjung hingga 31 Oktober lalu, museum ini kini hadir di Los Angeles, Amerika Serikat.

Sebanyak 80 menu tak lazim dari berbagai belahan dunia dipamerkan di museum bernama Disgusting Food Museum (DFM) ini. Mulai dari torpedo kerbau mentah Swedia, fermentasi amoniak ikan hiu ala Islandia, sampai buah durian yang tersohor asal Asia Tenggara.

Ada pula keju belatung asal Italia, jus mata domba Mongolia, hingga wine bayi tikus dari China.

Akan tetapi, menu semacam root beer dan jell-o salad yang seakan-akan “lazim” pun juga dijejerkan bersama menu-menu yang dianggap menggelikan.

Samuel West, seorang psikolog sekaligus otak di balik pendirian museum ini memang berniat meruntuhkan prasangka para pengunjung mengenai menu yang dianggap menggelikan.

Menurutnya, apa pun yang terkesan menjijikkan ialah bentukan budaya asal seseorang. Ia mencontohkan, warga Swedia rata-rata akan memuntahkan Root Beer yang mereka tenggak sebab rasanya menyerupai pasta gigi.

Seorang pengunjung asal Jepang dengan nama akun Chie Monica menulis testimoni pada laman Facebook DFM, “Saya telah mengantisipasi aroma tak sedap durian dan surstromming (fermentasi ikan hering Swedia), tapi ternyata tak seburuk yang saya kira.”

Ia menambahkan, “Saya juga kaget ketika ‘Kitkat rasa wasabi’ disebut sebagai makanan menggelikan dari Jepang.”

Ongkos yang boros

Salah satu alasan museum ini tidak dibuka permanen ialah persoalan biaya. Lantaran bukan replika, sekitar separuh dari 80 menu yang dipamerkan harus diganti dengan yang segar setiap harinya.

West mengaku, hal tersebut bertujuan agar para pengunjung mendapat pengalaman yang lebih seru.

“Tentu mengasyikkan saat Anda sanggup menghidangkan durian asli,” kata pria tersebut.

Tak heran pengunjung mesti merogoh kocek cukup dalam, yakni 16 Poundsterling. Harga itu setara Rp 296 ribu (kurs per 27/12/2018) untuk sekali kunjungan.

Museum ini siap menyambut pengunjung di Los Angeles sampai 17 Februari 2019. Museum buka pada Rabu sampai Jumat (pukul 14.00-20.00 waktu setempat) dan Sabtu-Minggu (pukul 12.00 - 19.00 waktu setempat). Museum libur pada Senin dan Selasa.

DFM merupakan museum unik kedua yang dibidani oleh Samuel West. Sebelumnya, ia sukses mendirikan Museum of Failure yang tersohor di Helsingborg, Swedia, dan telah membuka franchise  di Toronto, Kanada dan Los Angeles, Amerika Serikat.                  

https://travel.kompas.com/read/2018/12/28/061200627/museum-ini-pamerkan-aneka-menu-tak-lazim-dari-berbagai-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke