Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih dari Sekadar Yoga di Ubud

UBUD, KOMPAS.com – Sejak akhir tahun 2000-an, Ubud mulai dikenal sebagai sentra wellness tourism atau wisata kesehatan. Gabungan dari keindahan alam, terapi tradisional, dan fasilitas spa yang memadai menjadikan banyak resor di Ubud mengedepankan wellness treatment yang beragam.

Ubud kini telah identik dengan yoga, raw food, hal-hal berbau organik, dan berbagai hal lain yang mengejawantahkan konsep kembali ke alam. Oleh karena itu beragam aktivitas di Ubud berkaitan dengan keseimbangan hidup, seperti yoga, meditasi, sampai jogging di tengah pesawahan dan bersepeda melintasi perkampungan.

Beragam aktivitas tersebut bisa saja Anda lakukan sambil lalu di Ubud. Namun di COMO Shambhala Estate, aktivitas yang Anda lakukan tidak biasa. Wellness resort yang terletak di ujung Ubud dan berbatasan langsung dengan Sungai Ayung ini menyuguhkan segudang aktivitas dan wellness treatment berdasarkan kebutuhan masing-masing tamu.

Aktivitas di COMO Shambhala Estate

COMO Shambhala Estate, bagian dari COMO Hotels & Resort, merupakan “jantung” dari semua COMO Shambhala di dunia. COMO Shambala lainnya tersebar di Bhutan, Maladewa, Phuket, Turks and Caicos, Bangkok, London, Miami, Perth, dan Singapura. 

“Semua aktivitas dan wellness treatment di COMO worldwide dikonsep dan dibuat di tempat ini. Inilah pusat dari seluruh wellness retreat di COMO Shambhala,” tutur Sally Halstead, Dip. H.E. selaku COMO Shambala Wellness Manager.

Apa yang membedakan aktivitas di COMO Shambhala Estate dengan wellness resort lainnya?

“Pertama, semua tamu harus mengisi Wellness Lifestyle Assesment yang menjelaskan health record, ketimpangan pada tubuh, serta permasalahan kesehatan. Kemudian tamu akan bertemu dengan pakar kesehatan untuk menentukan aktivitas dan treatment sesuai kebutuhan,” tutur Lucia Dhenok, Regional Director of Marketing Communications COMO Hotels & Resort Bali.

Konsultasi Kesehatan

Hari itu, Rabu (20/2/2019) saya bertemu Nancy. Pakar kesehatan berdarah Korea-Amerika itu dengan sigap membaca lembaran Wellness Lifestyle Assesment yang telah saya isi sebelumnya. Kemudian ia tiba pada satu simpulan: saya punya permasalahan tidur.

Nancy kemudian menganjurkan saya untuk membatasi konsumsi kafein selama berada di COMO Shambala Estate. Selebihnya, saya boleh mengikuti beragam aktivitas yang telah terjadwal di resor tersebut. 

Berikut beberapa aktivitas yang tersedia di COMO Shambhala Estate: 

Cardio Dance

Circuit Training

Como Shambala Kitchen Demonstration

Estate Walk

Estate Meditation Walk

Foam Roller Fitness

Hatha Yoga

Full Body Circuit Training

Hydrotherapy Circuit

Jogging

Juice Class

Pilates Mat Class

Pranayama Meditation

Restorative Pilates

Rice Field/ Village Walk

Sacred Spring Walk

Village/ Rice Field Biking

Wellness Tea

Nancy, atau siapa pun pakar kesehatan yang bertugas hari itu, berhak menentukan aktivitas apa yang sebaiknya diambil oleh tamu. Namun Nancy memberi saya program wellness bernama Be Spoke Programme, yang membebaskan tamu untuk memilih aktivitas dan treatment sendiri.

Beberapa aktivitas yang saya ambil adalah Estate Walk, Jogging, Rice Field Walk, Village Biking, Hydrotherapy Circuit, dan Pranayama Meditation. Tentu dengan tambahan treatment berupa Deep Tissue Massage dan Taksu Massage (pijat ala Bali dengan sedikit stretching). 

Dari Jogging sampai Meditasi

Mudra adalah pria separuh baya dengan tubuh yang kekar. Senyum selalu mengembang di wajahnya, kulit cokelatnya tampak mengkilap. Dia adalah salah satu outdoor activity trainer di COMO Shambhala Estate. Sudah 15 tahun Mudra bekerja di tempat tersebut, termasuk sejak COMO Shambhala Estate masih berupa lahan hijau penuh ilalang yang tumbuh tak karuan.

Bersama pasangan suami-istri asal India, saya memulai perjalanan jogging pukul 07.30 Wita. Kami melewati jalan utama Banjar (pusat desa) Begawan, berbelok ke arah pesawahan, melewati beberapa saung tempat petani beristirahat.

Sepanjang jalan Mudra bercerita soal Ubud, soal Desa Begawan yang kini ramai oleh wisatawan whitewater rafting Sungai Ayung, juga soal kebiasaan warga lokal untuk menanam buah di pekarangan. Tanah subur Bali memang tak sembarangan. Saya kerap menemukan pagar rumah yang tertutup pohon buah naga atau rambatan tanaman markisa. Mudra dengan baik hati memetiknya dan memberikannya kepada kami. Buah markisa di sini memiliki rasa yang dominan asam, sangat segar dan nagih.

Matahari bersinar cukup terik pagi itu. Jogging berakhir sekitar pukul 09.00 Wita. 

Sore harinya, saya mencoba Private Pranayama Meditation. Orang yang membimbing saya meditasi hari itu bernama Sarasvati, seorang wanita India yang setiap gerakannya bagai menari. Suaranya sangat santun. Dengan penuh kesabaran, Sarasvati membimbing saya belajar pranayama (pernafasan). 

“Dari seluruh bagian paru-paru, kita baru menggunakannya 40 persen. Selebihnya masih belum digunakan secara maksimal,” tutur Sarasvati.

Usai pranayama, Sarasvati memperkenalkan saya pada meditasi. Posisi meditasi bisa duduk atau terlentang, dengan tangan berjarak 45 derajat dari tubuh. Wanita tersebut membimbing saya lewat suara, untuk mendapatkan meditasi maksimal. Sesungguhnya sejauh ini, hal tersebut cukup mudah karena lingkungan yang sangat mendukung.

Satu jam Pranayama Meditation, dan “pundak” saya terasa lebih ringan.

Berapa harganya?

Ada 30 kamar (vila) di COMO Shambhala Estate yang memiliki luas total 9,3 hektar. Harga kamar mulai dari 650 dollar AS (Rp 9,1 juta) per malam. Sementara untuk wellness programme, harga berkisar 280 dollar AS (Rp 3,9 juta) per malam, per orang. 

Wellness program sudah termasuk 1x sarapan, 1x makan siang, 1x makan malam (masing-masing three course menu).

“Program wellness ini minimal sekali diambil 4 hari 3 malam. Idealnya 7 hari 6 malam,” tutur Sally.

https://travel.kompas.com/read/2019/03/01/150400327/lebih-dari-sekadar-yoga-di-ubud

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke