Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bakso Berbentuk Tumpeng di Yogyakarta, Seperti Apa?

Bakso tumpeng ini bisa didapatkan di warung Lesehan Mbanyumili, Jalan Imogiri Timur Nomor 10, Singosaren, Bantul, Yogyakarta.

Pemilik sekaligus pencetus ide bakso tumpeng, Eko Supriyanto (32), mengungkapkan bahwa idenya ini tercipta karena usulan pelanggan yang meminta bakso berbentuk menyerupai tumpeng.

"Sebelumnya saya jualan nasi goreng tapi bentuknya tumpeng. Terus menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017, itu ada masukan, saya diminta buat bakso. Soalnya kalau Lebaran kan banyak yang senang bakso," ujar Eko saat dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2019).

Menurut Eko, bakso di sekitar tempat tinggalnya juga memiliki variasi yang tidak biasa, seperti bakso berbentuk kotak. Namun, untuk bakso berbentuk kerucut ini belum ada yang menjualnya.

"Alhasil saya buat bakso tumpeng," ujar Eko.

Tak hanya itu, Eko juga menyediakan berbagai macam varian bakso tumpeng, sekaligus dengan harga yang berbeda. Harga tergantung dengan besarnya porsi yang diminta.

Dilansir dari akun Instagram Gunfood, @gunfood28, ia mengunggah video bakso tumpeng lengkap dengan sajian menunya.

Eko mengungkapkan, bakso tumpeng ukuran XXXXX ini bisa disantap untuk 25 orang dengan isian 40 telur ayam, 0,5 kg tetelan sapi, dan juga cabai.

"Yang harga Rp 400.000 itu ada 40 telur dan 0,5 kg tetelan sapi, itu sekitar 5 kilogram, lah. Untuk varian lainnya sama, yakni telor cabe dan tetelan sapi, hanya banyaknya saja yang berbeda," ujar Eko.

Bakso tumpeng ukuran raksasa ini biasanya dipesan jika ada acara ulang tahun atau acara besar lainnya.

Namun, jika penikmat bakso ingin memesannya harus sehari sebelum bakso tersebut tersedia atau dihidangkan.

Tak hanya menjual bakso dengan isian, warung Mbanyumili ini juga menyediakan bakso tumpeng tanpa isian, dengan harga Rp 14.000.

Membuat sendiri

Selain itu, dalam proses pembuatan bakso tumpeng, Eko mengaku membuatnya sendiri, seperti penyetakan daging membentuk kerucut.

"Itu saya bikin sendiri, karena kalau banyak tangan nanti rasanya lain," ujar Eko.

Dalam proses pembuatan ini, Eko mengaku masih memiliki kesulitan.

"Kesulitannya banyak sih, pas pencetakan, penyajian. Itu masih banyak perlu belajar lagi, masih banyak kekurangannya, masih belum bisa yang pas," ujar Eko.

Hak menarik, keunikan bakso ini sampai menarik penikmat kuliner dari daerah lainnya. Eko mengaku, bakso bikinannya ini telah beberapa kali dipesan pelanggan di pulau seberang.

"Pemesan ada yang dari Klaten, daerah-daerah sekitar Yogyakarta. Bahkan ada yang pesen pakai paketan juga ke Bandung, ke Sumatera, dibawa ke Sulawesi, Kalimantan itu ada," ujar dia.

Bakso yang dikirimkan merupakan bakso mentah tanpa kuah. Eko mengatakan bahwa kuahnya nanti dimasak sendiri di tempat pemesan.

https://travel.kompas.com/read/2019/03/25/182323127/bakso-berbentuk-tumpeng-di-yogyakarta-seperti-apa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke