Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjelajahi Lembah Ranggu-Kolang yang Eksotis di Flores Barat (1)

Lembah Ranggu-Kolang berada di bawah kaki Gunung Poso Kuwuh. Selama ini Kompas.com memperoleh berbagai informasi lisan yang menantang untuk menelusuri kisah-kisah yang dituturkan oleh warga dari Ranggu-Kolang, baik melalui pesan whatsapp maupun akun media sosial.

Lembah Ranggu-Kolang merupakan lembah yang memiliki kisah-kisah mistis yang selama ini hanya diketahui oleh orang Ranggu-Kolang, baik yang berada di seputar kampung itu maupun yang merantau hingga ke luar negeri.

Di saat kita memiliki kepenatan karena begitu banyak kesibukan dan tuntutan kerja yang kita lakukan di Kota Labuan Bajo (ibu kota Kabupaten Manggarai Barat), Borong (ibu kota Kabupaten Manggarai Timur), dan Ruteng (ibu kota Kabupaten Manggarai), maka sisihkan waktu libur akhir pekan untuk bertapa di kawasan Lembah Ranggu-Kolang.

Sejumlah obyek wisata di kawasan Lembah Ranggu-Kolang sudah dipublikasi di Kompas.com. Ini penelusuran yang kesekian kali dilakukan oleh Kompas.com demi mengangkat keunikan kisah-kisah mistis dan obyek wisata yang bisa dikunjungi selain Taman Nasional Komodo.

Sabtu (30/3/2019), saya diajak Ketua Lembaga KOMPAK Le Nuk, Pastor Wilfridus Babun, SVD menjelajahi kawasan Lembah Ranggu-Kolang.

Saya berangkat dari tempat tinggal di Kota Waelengga, ibu kota Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur menuju ke Kota Ruteng dengan mobil travel yang dikendarai Om Din. Setiba di Kota Ruteng, mobil travel mengantar ke Terminal Mena menuju ke arah bagian Barat.

Beruntung masih ada satu bus Jurusan Ruteng-Lewur, Kecamatan Kuwus. Akhirnya, perjalanan menuju ke Lembah Ranggu-Kolang bisa terwujud. Kalau tidak maka saya harus menginap semalam di Kota Ruteng.

Kami janjian bertemu di pertigaan Golowelu, ibu kota Kecamatan Kuwus sebelum menuju ke Lembah Ranggu-Kolang. Pagi harinya Pastor Wilfrid, biasa disapa umat melakukan pelayanan di Kampung Longoh, Desa Tueng.

Camat Kuwus, Fransiskus Male kepada Kompas.com menjelaskan, obyek wisata di Kecamatan Kuwus membutuhkan promosi di media massa. Wisata alam ke puncak Poso Kuwuh sangat menarik untuk menikmati matahari terbit maupun matahari terbenam.

Selain itu ada sejumlah air terjun yang sangat eksotis dengan berbagai cerita mistis. Wisata budaya juga sangat menarik untuk diketahui oleh wisatawan asing dan Nusantara.

“Semua obyek wisata itu membutuhkan narasi untuk dipublikasikan secara luas agar wisatawan asing dan Nusantara menjelajahi kawasan obyek wisata tersebut,” kata Fransiskus.

Marselinus Sius, salah satu staf Kecamatan Kuwus menambahkan, tradisi-tradisi dan kuliner khas Kolang belum dipromosikan secara luas. Bahkan kisah-kisah mistis yang berhubungan dengan alam dan manusia memiliki nilai tinggi.

“Kami beruntung dikunjungi wartawan Kompas.com yang sedang melakukan peliputan obyek wisata di kawasan Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat,” kata Marselinus.

Pastor Wilfridus Babun, SVD tidak di rumah jabatan Camat Kuwus dari tugas patrol. Pastor itu mengendarai sepeda motor trail sesuai dengan kondisi jalan yang masih membutuhkan perhatian dari Pemkab Manggarai Barat. Jalan raya di kawasan Kuwus dan Kuwus Barat masih banyak rusak sehingga topografi itu hanya bisa dilalui dengan motor trail.

Kami kembali minum kopi arabika kolang yang disuguhkan tuan rumah. Sebagaimana tradisi orang Kolang, Ata Kolang bahwa setiap tamu yang datang selalu disuguhkan dengan kopi Arabika khas Kolang.

Mulai Menjelajahi Lembah Ranggu-Kolang

Saya dibonceng oleh Pastor Wilfridus karena saya tidak membawa sepeda motor. Dari pertigaan Golowelu, laju kendaraan melintasi Puskesmas Golowelu menuju ke Kampung Hatarara, Kelurahan Nantal. Dari Kampung itu kami melintasi jalan menurun di samping SMPN Hatarara.

Saat melintasi jalan raya yang masih berlubang, sinar matahari di ujung Barat Pulau Flores mulai memberikan tanda-tanda terbenam. Laju kendaraan roda dua terus melintasi jalan berlubang dan tibalah kami di lereng bukit dengan jalan raya sudah hotmix.

Kami pun berhenti. Masing-masing kami mengeluarkan kamera dan handphone untuk mengabadikan senja di ujung barat Pulau Flores yang sangat eksotis.

Bagi wisatawan backpacker ataupun wisatawan group berhentilah di lereng bukit Hatarara untuk menikmati matahari terbenam di ujung barat dari Pulau Flores.

Sejauh mata memandang, wisatawan bisa melihat keindahan bukit-bukit yang disinari matahari terbenam di ujung barat Pulau Flores. Bahkan deretan puncak bukit yang berada di ujung barat Pulau Flores dipadukan dengan sinar matahari terbenam membuat mata kita menikmati betapa indahnya anugerah Tuhan bagi orang Flores.

Setelah kami mengabadikan keindahan alam di ujung barat Pulau Flores, kami melanjutkan perjalanan dengan melintasi jalan menurun menuju ke Kampung Suka, Teno, Dadar, Lasang, Ker, Bilah hingga tiba malam di Pastoran Tritunggal Mahakudus Ranggu.

Kami disambut penuh persaudaraan dan kekeluargaan oleh Pastor Paroki Tritunggal Mahakudus Ranggu, Romo Patris, Pr.

Kami dipersilakan duduk di ruang tamu Pastoran sambil memperkenalkan diri. Tak lama berselang, kami kembali disuguhkan dengan kopi arabika khas Kolang. Selanjutnya makan malam bersama di meja makan di Pastoran tersebut. Kemudian kami istirahat malam di kamar masing-masing yang sudah disiapkan oleh Romo Patris.

“Potensi wisata di Lembah Ranggu-Kolang di Kecamatan Kuwus dan Kuwus Barat harus gencar dipromosikan sebagai banyak destinasi unggulan di pelosok-pelosok Manggarai Barat yang minim promosi. Saya berterima kasih kepada Kompas.com yang fokus mempublikasikan obyek wisata yang berada di luar Kota Labuan Bajo,” katanya. (Bersambung...) 

https://travel.kompas.com/read/2019/04/08/141000527/menjelajahi-lembah-ranggu-kolang-yang-eksotis-di-flores-barat-1-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke