Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ngabuburit Asyik Sambil Jelajah Rumah Para Pangeran Keraton Surakarta

Namun di Kota Solo, ada satu aktivitas ngabuburit yang cukup unik. Alih-alih mencari takjil, aktivitas ngabuburit yang diadakan Sabtu (25/5/2019) lalu dilakukan dengan berjalan-jalan sembari belajar sejarah di kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat.

Acara tersebut diadakan oleh komunitas bernama Soerakarta Walking Tour. Pada Sabtu itu, penjelajahan dilakukan di kawasan Ndalem Pangeran atau tempat tinggal para pangeran Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Penjelajahan itu diikuti oleh sekitar 20 orang dan dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dengan titik kumpul di Kori Kamandungan Lor Keraton Surakarta Hadiningrat. Perjalanan dilakukan ke arah barat menyusuri Jalan Sasono Mulyo.

Tempat Tinggal Para Pangeran Kerajaan

Para peserta dalam perjalanan saat itu dipandu oleh dua orang dari Surakarta Walking Tour, yakni Muhammad Aprianto dan Bowni Prabowo. Mereka menjelaskan seputar sejarah tempat-tempat yang akan dilewati peserta.

Ndalem Sasono Mulyo menjadi tempat pertama yang dikunjungi. Bangunan yang dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IV ini diperuntukkan bagi putra raja.

Dulunya Ndalem Sasono Mulyo ini kerap digunakan untuk acara-acara besar Keraton Surakarta, seperti resepsi. Saat ini tempat ini juga masih berfungsi sebagai venue acara serupa.

Venue PON I di Kota Solo tahun 1948

Selanjutnya peserta menuju tempat kedua, yakni Ndalem Sumohamijayan. Bentuk ndalem ini masih sama seperti sebelumnya, hanya saja kondisinya cukup tidak terawat dengan beberapa bagian bangunan yang sudah rapuh.

Berbeda dengan Ndalem Sasono Mulyo, saat ini Ndalem Sumohamijayan sudah tidak lagi dugunakan untuk tempat penyelenggaraan acara. Hal itu karena kondisi bangunan yang sudah tidak begitu baik.

Meski demikian, Ndalem Sumohamijayan merupakan tempat bersejarah karena di sinilah venue PON pertama di Kota Solo tahun 1948 untuk cabang olah raga tenis dan panahan.

Sampai saat ini, lapangan untuk cabang olah raga tenis PON I Solo tahun 1948 masih bisa dijumpai, bahkan masih digunakan untuk berolah raga. Sementara venue panahan ada di pekarangan belakang.

Ndalem yang Lebih Tua dari Keraton Surakarta

Tujuan selanjutnya adalah Ndalem Purwodiningratan. Pemandu dari Soerakartawalkingtour, Muhammad Aprianto dan Bowni Prabowo menjelaskan jika ndalem ini telah ada sebelum Keraton Surakarta berdiri.

Ndalem Purwodiningratan menjadi tempat tinggal sementara Raja Surakarta saat itu, Pakubuwono II usai Boyong Kedhaton saat pusat kerajaan Mataram Islam berpindah dari Kartasura menuju Surakarta seperti sekarang.

Perjalanan dilanjutkan ke Ndalem Mangkubumi. Namun peserta hanya sekadar berkunjung di depan dan tidak masuk ke dalam. Hal itu karena pintu gerbang menuju ndalem ini tertutup rapat.

Ndalem Mangkubumi menjadi tempat terakhir yang dikunjungi oleh peserta rombongan saat itu. Meski hanya mengunjungi empat ndalem, sebenarnya masih ada rumah-rumah pangeran lain yang tersebar di luar tembok baluwarti Keraton Surakarta.

https://travel.kompas.com/read/2019/05/28/130200727/ngabuburit-asyik-sambil-jelajah-rumah-para-pangeran-keraton-surakarta

Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke