Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Mudik Lewat Ambarawa? Coba Jajal Kereta Kayu Tua Bermesin Diesel

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengelola kereta api wisata antar kota, PT Kereta Api Pariwisata juga mengelola kereta api wisata jarak pendek, yakni kereta api Ambarawa-Tuntang. Kereta ini beroperasi dari Museum Kereta Api Ambarawa, Jawa Tengah.

Kereta api ini terbilang menarik, lantaran ada dari sejak tahun 1970an. Menggunakan mesin diesel dan badan kereta terbuat dari kayu. Inilah kereta lawas yang masih dioperasikan di Indonesia.

"Sensasi naik kereta kuno yang tidak lagi beroperasi, hanya satu satunya di Indonesia. Di perjalanan melewati (tepi) Danau Rawa Pening memang pemandangannyaa bagus sekali," kata
Direktur Utama PT Kereta Api Pariwisata, Totok Suryono di acara jumpa pers Stasiun Gambir, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Kereta api diesel Ambarawa-Tuntang akan membawa penumpang menempuh jarak sekitar empat kilometer, dengan waktu tempuh 20 menit.

Dalam satu hari kereta api ini hanya dapat melayani empat perjalanan bolak balik, disebabkan mesin yang sudah berumur. Dalam sekali perjalanan bolak-balik hanya dapat mengangkut 40 penumpang. Jadi perhari total penumpang yang dapat diangkut hanya 200 orang.

"Padahal saat musim mudik ini minat penumpang sangat besar, sampai ribuan orang. Kami sampai kewalahan," jelas Totok.

Untuk memaksimalkan pengalaman penumoang, kereta api diesel yang pada hari biasa hanya beroperasi pada Sabtu dan Minggu, di musim mudik Lebaran beroperasi setiap hari dari 6-12 Juni 2019.

Tiket kereta api sebesar Rp 50.000 per orang dapat dibeli di loket museum langsung. Saran KompasTravel datanglah pagi hari jika ingin mendapat tiket kereta api diesel ini.

Selain kereta api diesel, ada satu kereta antik lain yang masih bisa beroperasi dari Museum Kereta Ambarawa. Kereta tersebut adalah kereta api bahan bakar uap buatan Jerman, lokomotif seri B 2502 dan B 2503 yang dibuat Maschinenfabrik Esslingen pada 1890. 

Namun untuk merasakan kereta api ini perlu bujet Rp 15 juta untuk rombongan 80 penumpang, sebab biaya operasional yang tidak murah dan jalur kereta yang menantang, dari Ambarawa ke Stasiun Bedono.

https://travel.kompas.com/read/2019/05/28/210700427/mudik-lewat-ambarawa-coba-jajal-kereta-kayu-tua-bermesin-diesel

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+