Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Pernah Larang Orang Menyandarkan Kursi di Pesawat

JAKARTA, KOMPAS.com - Duduk di kursi kelas ekonomi, apalagi untuk perjalanan jarak jauh jelas bukan hal yang menyenangkan. Jarak antar kursi yang sempit membuat ruang gerak terbatas. Apalagi jika kamu orang yang punya tinggi badan di atas rata-rata, menambah ketidaknyamanan selama duduk di pesawat.

Tak heran jalan satu-satunya adalah menyandarkan kursi yang diduduki ke arah belakang. Namun persolannya tidak berhenti sampai di sana, menyandarkan kursi ke belakang saat di pesawat berarti beresiko membuat penumpang tidak nyaman.

Hal ini juga yang menjadi perdebatan di kalangan penumpang boleh atau tidak sebenarnya menyandarkan kursi saat di pesawat, sampai maksimal?

"Menyandarkan kursi pesawat ini seperti permainan menang dan kalah, satu penumpang merasa nyaman, satu penumpang akan merasa tidak nyaman karenanya," kata desainer kabin pesawat James Lee.

Berbeda dengan kru kabin Carrie A. Trey yang mengatakan semua orang punya hak untuk menyandarakan kursinya.

"Anda punya jak menyandarkan kursi Anda, begitu pula orang di deban Anda. Anda bayar tiket untuk kursi itu, jadi itu hak Anda," jelas Carrie.

Ribut karena Sandaran Kursi

Pada 2014, dua orang penumpang United Airlines ribut di pesawat lantaran masalah sandaran kursi. Penumpang di belakang melarang penumpang di depan untuk menyandarkan kursinya.

Kejadian ini berakhir ribut sampai perlu dilerai kru kabin. Berakhir ke duanya diturunkan oleh maskapai di bandara terdekat.

Kejadian ini membuat United Airlines memberi peraturan bagi penumpang, tidak ada yang boleh melarang penumpang lain menyandarkan kursinya.

"Duduk membuat sakit tubuh manusia. Jika duduk terlalu lama dalam satu posisi, akan membuat otot dan sendi jadi kram," kata ahli tulang Greg Cheyne.

Cheyne mengatakan untuk orang dengan tubuh tinggi imbas duduk terlalu lama dengan posisi tegak di pesawat akan lebih parah, yakni membuat lutut hancur dan tak dapat bergerak.

Founder dari International Travel Health Consultants, Dr. Rajiv Narula menyebutkan duduk dalam posisi sama dan tegak selama lebih dari delapan jam beresiko fatal. Penyumbatan darah dapat terjadi di kaki terus sampai ke paru-paru yang menyebabkan kematian.

Jadi tidak ada alasan untuk melarang seseorang untuk menyandarkan kursi ke belakang saat di pesawat. Namun ada baiknya sebagai penumpang yang beretika, lihatlah terlebih dahulu kondisi penumpang di belakang.

Misalkan mereka sedang makan, menaruh minuman, menggendong anak, atau menaruh laptop di meja kursi tunggulah beberapa saat untuk menyandarkan kursi atau minta izin langsung.

Jangan lupa tegakkan kursi pesawat saat waktu penyajian makan tiba dan waktu pesawat lepas landas serta mendarat.

https://travel.kompas.com/read/2019/06/13/070800327/jangan-pernah-larang-orang-menyandarkan-kursi-di-pesawat-

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke