Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dorong Wisata Kuliner, Aceh akan Gelar ACF 2019

KOMPAS.com - Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan kuliner sangat luar biasa.

Terlebih, kuliner Aceh makin istimewa karena merupakan hasil perpaduan dari empat negara, yakni Arab, Tiongkok, Eropa, dan India.

"Dengan perpaduan ini, rasa dan tampilan kuliner Aceh sangat kaya rempah, hurih, lezat, dan pedas," ucap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Rizki Handayani di Jakarta seperti dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Rizki, dengan kuliner yang begitu kaya, sudah selayaknya Aceh terus didorong untuk menampilkan pesona kulinernya. Apalagi kuliner menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pariwisata.

"Kuliner itu daya tariknya hingga 30-50 persen dan menyerap tenaga kerja 30 persen. Dari beberapa data, wisatawan yang datang ke suatu daerah, hampir 50 persen spending-nya kuliner," ujarnya.

Maka dari itu, guna semakin mempromosikan kuliner Aceh, pada 5-7 Juli 2019 mendatang akan diselenggarakan Aceh Culinary Festival (ACF) 2019.

Dengan mengusung tema "The Authentic Food Experience", gelaran tersebut akan menyajikan 1.000 jenis makanan dan minuman.

“Kuliner memang salah satu daya tarik wisata Aceh yang bernilai jual sangat tinggi, selain kenikmatan citarasa, cerita, adat dan budaya yang ada dibalik beragam hidangan khas Aceh juga menambah nilai dan keunikan berwisata kuliner di Aceh,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin, Selasa (16/5/2019).

Berbagai aktivitas menarik

Festival yang akan diselenggarakan di Taman Sulthanah Safiatuddin, Lampriek, Banda Aceh itu, nantinya akan diisi dengan berbagai acara seputar kuliner.

Misalnya, The Food Market yang dibagi ke dalam enam zona utama, yaitu Zona Rumoh Makan Aceh, Aceh Food Market, Nusantara Food Market, The World Gourmet, Fusion Food, dan Food Innovation.

Ada juga kegiatan Culinary Camp yang diisi dengan berbagai kelas kuliner, seperti demo masak, workshop, dan diskusi kuliner.

Di kelas-kelas kuliner itu, pengunjung dapat menambah pengetahuan tentang kuliner Aceh. Mulai dari bahan baku, bumbu, hingga proses memasak serta cerita di balik setiap hidangan.

"Kami akan mendatangkan ahli kuliner berskala lokal, nasional, dan internasional. Mulai dari chef, researcher, food writer, food vlogger, blogger, food photographer, gastronomist, food stylist, hingga mixologist," kata Jamaluddin.

Nuansa Aceh semakin kental dengan diselenggarakannya khanduri.

Khanduri merupakan budaya makan bersama yang berperan penting dalam budaya Aceh karena hampir semua siklus hidup masyarakat Aceh dirayakan dengan khanduri.

"Tahun ini pun, panitia telah menyiapkan berbagai khanduri yang bisa dinikmati pengunjung secara gratis. Salah satunya adalah Khanduri Bu Prang, santapan khas sarapan di Aceh," imbuh Jamaluddin.

Selain kuliner, penyelenggara menyiapkan berbagai perlombaan yang dapat diikuti oleh pengunjung. Salah satunya, kompetisi Koki Aceh Indonesia, dengan total hadiah Rp 20 juta.

Lomba menarik lainnya, yaitu Culinary Pageant yang memperebutkan gelar Mr. & Ms. Gourmet Aceh. Diajang itu wisatawan diajak untuk adu cepat menghabiskan berbagai kuliner autentik Aceh.

"Pokoknya bakal seru. Bakal heboh dan juga menyenangkan. Jangan sampai ketinggalan ACF 2019. Dijamin liburan makin menyenangkan," ajak Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Management Calender of Event (CoE) Esthy Reko Astuti.

Dengan berbagai aktivitas menarik yang ditawarkan, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun sangat merekomendasikan wisatawan untuk mengunjungi ACF 2019 dan menikmati kuliner otentik Aceh.

"Kuliner Aceh itu cuma ada dua. Kuliner enak dan yang enak banget. Jangan samakan denga kuliner Aceh yang ada di daerah lainnya ya. Makan kuliner Aceh di tempat asalnya sudah pasti lebih nikmat," kata Menpar.

Lewat ajang tersebut, Arief berharap kuliner Aceh bisa makin mendunia karena memiliki cita rasa kuat dan otentik.

Sebab, wisatawan saat ini cenderung mencari pengalaman wisata otentik dan kuliner bisa menjadi jawabannya. Apalagi, menurut Arief, kuliner Indonesia selalu bisa memberika konteks cerita yang berkualitas.

"Di sisi lainnya, keuntungan mempromosikan wisata kuliner atau gastronomi adalah rasa makanan tidak bisa dipresentasikan melalui visual. Ini sebabnya para wisatawan harus datang ke destinasinya untuk menikmati makanan lokal," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/03/120000827/dorong-wisata-kuliner-aceh-akan-gelar-acf-2019

Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke