Mahasiswi bernama Dinar Savira itu membagikan kisahnya melalui akun Twitter-nya, @lalavivienrose. Cerita perjalanan Dinar pun menarik perhatian netizen sehingga di-retweet lebih dari 6.000 kali dan mendapatkan likes lebih dari 33.000.
Dalam perjalanan 10 hari di Thailand itu, ia menerapkan perjalanan semi-backpacker.
"Budget-ku Rp 5 juta, tapi total pengeluarannya Rp 4 juta. Aku tulis Rp 5 juta itu biar yang baca nabung-nya enggak mepet," kata Dinar saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2019).
Menurut dia, pencarian tiket dan penginapan murah menjadi salah satu kunci untuk menekan pengeluaran.
"Kalau hotel aku biasanya cari lihat dulu di tripadvisor biasanya langsung di direct ke website-nya kalau enggak gitu di expedia," ujar Dinar.
Tiket pesawat dari Kuala Lumpur menuju Bangkok didapatnya dengan harga RM134 atau setara Rp 469.000 pergi-pulang.
"Ternyata tiket yang aku temukan itu memang yang paling murah. Temanku sudah terlebih dahulu booking tiket pesawat, sementara aku yang saat itu sedang di Malaysia akhirnya memesan tiket Kuala Lumpur (KL)-DMK (Don Mueang International Airport) seharga RM 134 atau Rp 469.000 (pulang-pergi)," papar Dinar.
Dinar mengatakan, dalam proses pencarian tiket, ia biasanya tak langsung melakukan pemesanan, tetapi melakukan perbandingan ke sejumlah alternatif link pemesanan.
Dengan demikian, ia bisa mendapatkan tiket dengan harga terendah.
Perjalanan hari pertama dan kedua, Dinar dan temannya mengelilingi Kota Bangkok. Hari selanjutnya, mereka menghabiskan waktu di daerah Pattaya selama dua hari. Sementara, hari kelima hingga terakhir, keduanya kembali ke Bangkok.
Penginapan
Selama di sana, Dinar dan temannya tak hanya menginap di satu tempat, melainkan berpindah-pindah.
Anggaran untuk penginapan selama total 10 hari di Thailand sebesar Rp 1 juta per orang.
"Yang kami pertimbangkan pertama dari hotel itu lokasi dan harga. Kisaran hotelnya sekitar dari Rp 100.000-Rp 300.000 per malam," kata dia.
Dinar menambahkan, hotel-hotel di Thailand menerapkan sistem deposit THB 1.OOO. Uang tersebut akan dikembalikan ketika tamu check out.
Rincian penginapannya sebagai berikut:
Uang jajan
Dinar menceritakan, ia menukarkan uang sekitar kurang lebih Thai Bhat (THB) 400 atau Rp 1,8 juta, di mana kurs saat itu THB 1 setara dengan Rp 450.
Mengenai koneksi ponsel, ia menyarankan sebaiknya membeli kartu sim di bandara atau dapat mencarinya di situs klook.com.
"Kalau mau beli sim card murah dan terjamin lebih baik beli di airport karena rata-rata pembelian di luar airport malah lebih berbahaya," kata Dinar.
Sewa sepeda motor hanya dilakukan selama berada di wilayah Pattaya seharga THB 300 dengan deposit THB 1.000. Uang bensinnya sekitar THB 50 atau Rp 22.500.
"Rata-rata hotel berbintang 3 ada persewaan motor sendiri jadi jangan khawatir untuk cari jauh-jauh," papar Dinar.
Selain itu, ia menambahkan, untuk menuju ke Pattaya, terdapat beberapa transportasi pilihan seperti motor, bus, dan minivan.
Dinar mengungkapkan, untuk mencari makanan, dia membeli di supermarket dan pasar makanan halal yang mudah ditemui di Thailand.
Harga makanan di supermarket dan pasar makanan cukup terjangkau, sekitar Rp 18.000-40.000 sekali makan, bergantung lauk yang dipilih.
Namun, jika di suatu tempat destinasi, harga makanan akan menyesuaikan lokasinya.
Destinasi
Berikut destinasi wisata yang disambingi Dinar selama 10 hari di Thailand:
Pengeluaran
Total pengeluaran harian Dinar untuk makan, transportasi, dan tiket masuk tempat wisata sekitar Rp 1,8 juta, dengan rincian sebagai berikut:
Jika ditotal keseluruhan, pengeluaran Dinar selama 10 hari di Thailand sekitar Rp 4 juta.
"Buat orang-orang yang baru pertama kali backpacker-an, jangan takut, karena kita belajar hal-hal baru yang kita enggak temui di negara ini. Berkomunikasi dengan orang lokal, melihat cara orang lokal berinteraksi, itu secara enggak langsung membuka wawasan kita," ujar dia.
https://travel.kompas.com/read/2019/07/04/133642627/kisah-mahasiswi-ini-viral-habiskan-rp-4-juta-an-untuk-plesir-10-hari-di