Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masuk Daftar 15 Kota terbaik di Dunia, Ini 8 Daya Tarik Ubud Bali

KOMPAS.com –  Travel+Leisure sebuah media perjalanan kembali memasukkan Ubud dalam daftar 15 Kota Terbaik di Dunia pada tahun 2019 ini.

Tahun ini Ubud dua peringkat dibandingkan tahun lalu, yakni kini berada di peringkat enam.

Prestasi ini menunjukkan bagaimana ciri khas Ubud sebagai sentra kerajinan Bali masih menjadi magnet banyak wisatawan.

Berikut ini beberapa pesona yang dimiliki Ubud, yang tentunya tak menjadi daya tarik tersendiri bagi tempat ini:

Ubud memiliki alam yang masih asri. Udaranya sejuk dan masih banyak persawahan yang bisa ditemui.

Tempat ini menjadi lokasi yang pas untuk mereka yang mencari ketenangan.

Film Eat, Pray, Love (2010) yang dibintangi aktris tenar Hollywood, Julia Roberts, hanya satu dari sederet kesan mendalam tentang Ubud yang menunjukkan bagaimana kota ini menawarkan ketenangan dan kedamaian

Salah satu pesona Ubud yang terkenal adalah persawahan teraseringnya.

Terasering di Ubud, yang telah diakui dunia adalah Tegallalang.

Sistem irigasi terasering yang disebut subak oleh warga setempat ini telah resmi menjadi Warisan Dunia UNESCO pada 2012.

Tegallalang, menjadi salah satu tempat yang tak layak dilewatkan jika mengunjungi Ubud.

Desa Ubud memiliki sejarah panjang dalam kegiatan spritual sejak berabad-abad lalu, hal itu tertulis dalam lontar purana Rsi Markandya pada abad ke-9 Masehi.    

Dalam lontar itu disebutkan, Rsi Markandya setibanya dari tanah Jawa singgah di Desa Taro yang masih wilayah Ubud, lalu melakukan meditasi atau tapa semadi sebelum melakukan perjalan suci ke wilayah kaki Gunung Agung di Kabupaten Karangasem.

Modernitas  tak terpungkiri juga merambah hingga ke Ubud.

Namun yang menarik,  akar budaya Bali masih terjaga baik sehingga kawasan Ubud ini mempunyai nuansa yang berbeda.

Hal ini seperti penuturan Ketua Yayasan Ratna Wartha Museum Puri Lukisan Ubud, Tjokorda Gde Putra seperti dikutip Kompas (15/09/2012)

”Tidak ada hiburan malam yang ingar-bingar, semuanya menyatu dengan suasana alam,” ujar Putra.

Ubud merupakan kawasan Bali yang terkenal sebagai Desa Seniman.

Melansir dari Kompas.com (13/08/2014) Perkampungan seniman Ubud mulai terkenal, berawal dari puluhan seniman Peliatan, Batuan, dan Ubud yang secara tidak sengaja melakukan interaksi seni rupa antara timur barat yang merebak sekitar tahun 1920-an.

Melalui seni, pada jaman dahulu Desa Ubud dikenalkan kepada dunia.

Hingga kini, Desa Ubud menjadi desa seniman yang diakui. Baik seni wayang, seni lukis, serta seni tari ada di desa ini. 

Ubud terkenal sebagai kota yang ramah. Keramahan juga disebut sebagai awal pariwisata di Ubud.

Melansir dari Kompas.com (10/11/2012) Tjokorda Gde Agung Sukawati adalah salah satu orang yang dianggap berperan sebagai orang dibalik majunya pariwisata Bali.

Ia merupakan seorang ningrat yang pada sekitar 1920-an menerima kunjungan turis-turis asing di Puri Saren Ubud.

Tjokorda Gde Agung Sukawati mempromosikan Ubud dan menerima para tamunya dengan keramahan khas Bali saat Bali belum disiapkan menjadi destinasi wisata.

Robert F Kennedy, di tahun 1962 juga pernah berkunjung ke Ubud dan diterima dengan ramah oleh Tjokorda Gde Agung Sukawati.

Tjokorda  bahkan memberikan lukisan kepada Robert sebagai cenderamata dan menitipkan pula lukisan untuk Presiden Amerika Serikat.

Atas segala keramahan yang ia terima, Robert F Kennedy mengirim surat terima kasih kepada Tjokorda Gde Agung Sukawati. 

Museum Puri Lukisan merupakan museum tertua yang ada di Ubud. Didirikan pada tahun 1956, di museum ini tersimpan karya-karya emas para seniman Bali dan luar negeri.

Diantaranya patung Goddess Pertiwi buatan tahun 1933 karya Ida Bagus Nyana, serta lukisan Balinese Market 1955 karya Anak Agung Gede Sobrat,.

Sejumlah tokoh terkenal tercatat pernah mengunjungi museum ini, diantaranya adalah Robert F Kennedy, Jaksa Agung AS tahun 1962, dan Ratu Juliana (Belanda, tahun 1972).

Berada di museum ini, wisatawan bisa melihat perkembangan seni dari jaman ke jaman.

Ubud Bali makin mempesona dengan hadirnya situs purbakala Gunung Kawi.

Gunung Kawi bukanlah nama sebuah gunung seperti halnya di daerah Pulau Jawa, tetapi salah satu tempat wisata cagar budaya dengan beberapa peninggalan purbakala berupa candi yang tersusun dari batu-batu yang dipahat.

Seperti wilayah Ubud pada umumnya, wilayah Gunung Kawi masih sangat asri. Rimbun pohon masih bisa dijumpai di sekitar kawasan ini.

Pun di lokasi ini terdapat dua kelompok candi yang dipisahkan oleh aliran Sungai Pakerisan. Tak hanya candi, tapi lokasi ini dilengkapi pula dengan kolam pemandian dan pancuran air.

Candi Gunung Kawi ditemukan sekitar tahun 1920.

Berdasarkan penelitian, Candi ini dibuat pada masa pemerintahan Raja Udayana hingga pemerintahan anaknya bernama Anak Wungsu, tepatnya pada abad ke-11.

https://travel.kompas.com/read/2019/07/15/190000427/masuk-daftar-15-kota-terbaik-di-dunia-ini-8-daya-tarik-ubud-bali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke