Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Potensi Industri Pariwisata Ibu Kota Baru di Kaltim Menurut ASITA...

Ketika sebuah daerah ditunjuk menjadi calon ibu kota baru, bagaimana potensi berkembangnya industri pariwisata di daerah tersebut?

"Tentunya menjadi lebih bagus, karena (status) ibu kota berarti ada jaminan fasilitas yang bagus dan lengkap, infrastrukturnya juga bagus," kata Ketua Umum ASITA (Association of the Indonesia Tours & Travel Agencies) Dr. N. Rusmiati, M.Si.

Rusmiati mengatakan ketika sebuah daerah statusnya menjadi ibu kota, dapat dipastikan industri pariwisata akan langsung melejit. Mengingat infrastruktur merupakan andalan industri pariwisata.

"Kalimantan Timur ini sudah bagus (infrastrukturnya), apalagi kalau ditunjuk menjadi ibu kota," kata Rusmiati.

Ia mencontohkan banyak destinasi wisata ternama di dunia memiliki status ibu kota. Contohnya Bangkok, ibu kota Thailand yang menjadi kota paling banyak dikunjungi pada 2018. Di bawah Bangkok ada London, ibu kota Inggris dan Paris ibu kota dari Perancis.

Ketika sektor pariwisata melejit, kebutuhan akan akomodasi bagi wisatawan juga meningkat.

"Bukan cuma wisatawan, nantinya juga pasti ada banyak pebisnis. Jadi pertumbuhan hotel akan mengikuti saat dibuat jadi ibu kota. Tak usah jauh-jauh, seperti di Jakarta saja," jelas Rusmiati.

Di Penajem Paser Utara dan Kutai Kartanegara sendiri ada banyak destinasi wisata unggulan. Wisata di dua wilayah itu seperti Air Terjun Tembinus, Penangkaran Rusa Penajam, Pantai Nipah Nipah, Wisata Alam Bangkirai, Tanjung Isuy yang mayoritasnya Suku Dayak Beuaq, Pulau Kumala, Desa Brubus.

https://travel.kompas.com/read/2019/08/27/160500227/potensi-industri-pariwisata-ibu-kota-baru-di-kaltim-menurut-asita-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke