Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Tauco Cap Meong Cianjur, Umurnya Lebih dari 1 Abad

Tauco Cap Meong memiliki nilai sejarah yang menarik untuk dibahas. Menyandang nama "meong", yang dalam bahasa sunda berarti Macan.

Stefany Tasma, selaku generasi keempat, penerus Tauco Cap Meong mengatakan nama meong berasal dari cap kaki macan pada outlet lama Tauco Cap Meong di jalan Hos Cokroaminoto, Cianjur.

"Jadi dulu, di rumah nenek buyut di jalan Hos Cokroaminoto, (outlet lama) ada tapak kaki macan. Waktu itu ada mitos juga tentang macan peliharan Eyang Suryakencana," jelas Stefany saat ditemui Kompas.com di tempat pembuatan Tauco Cap Meong di Cugenang, Cianjur beberapa waktu lalu.

Eyang Suryakencana atau Raden Haji Suryakencana yang bernama lengkap Raden Suryakencana Winata Mangkubumi merupakan seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar pendiri Kota Cianjur.

“Awalnya, Babah Tasma (Kakek Buyut) mencoba menjual tauco manis buatannya secara berkeliling. Oleh Nyonya Tasma (Nenek Buyut), rasa tauco mengalami penyesuaian ke lidah lokal, yakni menjadi asin. Versinya hingga kini laris manis,” ujarnya.

Pada mulanya pasangan ini sama-sama memiliki bisnis tauco masing-masing. Namun tauco milik Tan Ken Hian memiliki rasa yang manis dan tauco yang dijual oleh Nyonya Tasma memiliki rasa yang asin yang cocok dengan lidah masyarakat sekitar. Akhirnya tauco milik Nyonya Tasma diterima hingga saat ini.

Hingga kini bisnis tauco telah berusia 139 dan masih diteruskan oleh keluarganya. Saat ini penerusnya yang menjalankan bisnis ini adalah generasi keempat.

"Prospek (bisnis) bagus karena selain buat produk olahan sendiri, buat pariwisata juga bagus lah, orang kan taunya tauco Cianjur. Pengunjungnya macam-macam ada dari Jakarta, Sumatera, kadang dibawa keluar negeri juga," tuturnya.

Dalam satu hari, Stefani bisa menjual 100 botol tauco. Tauco Cap Meong memiliki varian produk seperti tauco kering yang tahan selama 1 tahun, ada tauco basah yang siap untuk digunakan. Untuk tauco basah bisa tahan dari 5-7 hari.

Jika sudah mengeluarkan jamur, buang jamur putih di bagian dalam penutup botol lalu tuang tauco ke panci untuk dipanaskan sampai aromanya harum. Setelah itu, tauco pun siap dikonsumsi kembali.

Jika ingin merasakan kenikmatan dari Tauco Cap Meong kamu dapat mengunjungi outlet lama di jl. HOS Cokroaminoto No. 160, Kota Cianjur. Kamu juga bisa mengunjungi tempat prodiksinya dan menyaksikan cara pembuatan tauco di J. Gunung Lajung KM 5 Cugenang, Kab. Cianjur

https://travel.kompas.com/read/2019/10/12/110000127/cerita-tauco-cap-meong-cianjur-umurnya-lebih-dari-1-abad

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke