Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jika Wishnutama Jadi Menteri Pariwisata, Ini Analisis Pakar Pariwisata

Spekulasi beredar, Wishnutama akan mengisi jabatan Menteri Pariwisata Kabinet Jokowi Jilid 2.

Usai berdiskusi dengan Presiden Jokowi di Istana, Wishnutama menemui awak media yang sudah menunggu di luar. Menurutnya, ia akan mengisi jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.

Ia menuturkan diminta untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia dan juga meningkatkan devisa negara.

Mengomentari hal ini, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam diskusi di KompasTV, memberi dugaan bahwa Wishnutama akan mengisi jabatan Menteri Pariwisata.

Hal ini dilihat dari "bocoran" pernyataan Wishnutama mengenai peningkatan devisa yang bukan merupakan tugas dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

“Tadi dikatakan ada tugas meningkatkan cadangan devisa setahu saya itu belum jadi tugas Bekraf ya, itu lebih ke pariwisata, jadi mungkin saja itu perubahan nomenklatur (jadi) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata pria yang akrab disapa Toto ini seperti dikutip dari KompasTV.

Menanggapi kemungkinan Wishnutama menjadi Menteri Pariwisata, Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI) Azril Azahari menuturkan bahwa Menteri Pariwisata harus memahami betul tentang kepariwisataan.

Azril menjelaskan bahwa seorang Menteri Pariwisata seharusnya sudah memiliki pemahaman dengan baik tentang sektornya agar lebih mudah dalam bekerja.

“Banyak orang beranggapan bahwa jabatan Menteri adalah suatu jabatan politis, namun sebaiknya kalau sudah ada pemahaman dengan baik tentang sektornya akan mempemudah,” kata Azril ketika dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2019).

Meski begitu, Azril mengaku bahwa hal tersebut dapat dipelajari, namun waktu yang dibutuhkan untuk belajar akan berdampak pada capaian target yang semakin lama pula.


“Khusus untuk Wishnutama telah diawali kariernya di bidang pertelevisian di Boston Amerika, dan dilanjutkan dalam bidang yang sama di tanah air hingga mencapai posisi puncak sebagai Presiden Direktur, artinya Beliau harus segera belajar cepat dari para ahli pariwisata bukan dari Kementerian,” jelasnya.

Azril juga mengatakan, tantangan yang akan dihadapi Wishnutama di sektor pariwisata ada lima.

Pertama mengenai sektor Pariwisata. "Sampai saat ini kita belum memiliki sektor pariwisata tersendiri karena masih merupakan bagian dari sektor lainnya (seperti akomodasi, transportasi dan lainnya). Apalagi kita masih harus menyempurnakan Sektor Pariwisata yang mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)," jelas Azril.

Kedua, lanjut Azril, adalah perencanaan Tenaga Kerja sektor Pariwisata. Menurutnya sampai saat ini, Indonesia belum memiliki perencanaan tenaga kerja sektor pariwisata.

"Ini guna bisa menganalisis kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) dari sumber daya manusia kita," katanya.

Ketiga adalah Human Development Index (HDI) dan Human Capital Index (HCI). Azril menuturkan HDI dan HCI Indonesia masih kalah posisinya bila dibandingkan dengan negara-negara pesaing di ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

"Dan, bahkan kita saat ini sudah disalib oleh Vietnam," katanya. 

Poin keempat adalah daya saing pariwisata. Azril menjelaskan bahwa daya saing Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand

"Bahkan dalam beberapa hal Vietnam telah melewati kita," katanya. 

Terakhir, lanjut Azril, ada lima sub indeks daya saing pariwisata yang rendah yaitu Health & Hygiene, Environmental Sustainability, ICT Readiness, Safety & Security, dan Tourist Information atau Service Infrastructure.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Budijanto Ardiansjah, mengatakan Wishnutama lebih cocok menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif.

“Jadi bukan hanya orang yang mengerti teknologi digital saja. Itu hanya bagian dari promosi pariwisata. Saya sih mengharapkan agar orang yang benar-benar mengerti pariwisata yang dipilih,” kata Budijanto kepada Kompas.com.


Sementara itu, Vice Chairman dari Indonesia Convention Anda Exhibition Bureau, Hosea Andreas Runkat, menuturkan bahwa ia pribadi berharap Menteri Pariwisata berasal dari kalangan pariwisata, terutama mengerti MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).

"Pak Jokowi mempunya satu kriteria utama yang adalah managerial skill, memang hal ini sangat penting untuk posisi kunci sebagai seorang menteri dalam hal me-manage kementeriannya," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2019). 

"Akan tetapi mungkin ada beberapa kementerian yang butuh pengecualian seperti Pariwisata yang dimana tidak mudah kita mendalami sisi Pariwisata, khususnya MICE, tanpa mengerti secara basic," lanjutnya. 

Ia sendiri mengakui bahwa secara profesional, Wishnutama sangat bagus dalam bidangnya, terutama setelah hasil didapatkan dari acara opening dan closing ceremony Asian Games 2018. 

"Sebagai seorang yang punya tingkat kreativitas tinggi dalam bidangnya, mudah-mudahan dapat dikolaborasikan dengan bidang Kepariwisataan, terutama dalam bidang MICE," katanya.

Ia mengakui bidang MICE memiliki karakteristik khusus yaitu dituntut banyak kreativitas. "Semoga nanti ya bisa, matching dengan pengalaman Beliau selama ini," katanya.

Namun, sebagai praktisi MICE, ia dan rekan-rekan sejawat di Industri MICE siap mendukung apapun yang menjadi keputusan Jokowi mengenai siapa yang akan menjadi Menteri Pariwisata nantinya.

"Begitu pula dengan Pak Wishnutama apabila terpilih sebagai Menpar RI," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2019/10/22/060000827/jika-wishnutama-jadi-menteri-pariwisata-ini-analisis-pakar-pariwisata

Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke