Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karakteristik Wisatawan Muslim Dunia yang Datang ke Indonesia

Peringkat itu bisa dipertahankan jika ekosistem wisata halal dapat dibangun dengan baik.

Salah satu yang bisa dilakukan dengan memperbaiki ekosistem itu adalah mengetahui lebih dulu profil dan preferensi pengunjung ke Indonesia, terutama wisatawan Muslim dunia yang merupakan target konsumen.

Sekjen Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Imaduddin mengungkapkan, masing-masing negara wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia memiliki profil dan pilihan berbeda.

Imaduddin mencontohkan profil wisatawan Muslim yang datang ke Indonesia dari beberapa daerah seperti: Mena (middle east dan north africa), Eropa dan Asia-Pasifik.

Wisatawan ketiga daerah tersebut paling sering datang ke Indonesia, namun memiliki perbedaan karakteristik.

Tujuan

Mena, misalnya, saat datang ke Indonesia, wisatawan Muslim dari daerah sana lebih suka alam dan pemandangan, belanja serta suasana dingin seperti puncak.

Berbeda dengan wisatawan asal Eropa yang justru lebih suka sight seeing, menelusuri jejak Islam di Nusantara dan adventures. 

Sementara itu wisatawan Asia Pasifik suka dengan sight seeing, belanja, alam dan pemandangan serta sejarah Islam.

"Kalau wisatawan Malaysia dan Brunnei Darussalam, misalnya, lebih suka jejak sejarah seperti jejak Wali Songo. Jadi Wali Songo trip cocok," kata Imaduddin saat ISEF 2019, Jakarta.

Sementara itu, dari segi destinasi, wisatawan dari setiap daerah pun berbeda. Mena, misalnya, lebih suka ke Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera.

Sementara itu, wisatawan Muslim asal Eropa lebih suka ke Aceh, Sumatera Barat dan NTB.

Terakhir, wisatawan asal Asia Pasifik lebih suka ke Aceh, Jakarta, Jawa Barat, NTB dan Sumatera Barat.

Akomodasi

Soal tempat menginap, masing-masing wisatawan pun memiliki pilihan dan standar.

Wisatawan Muslim asal Eropa dan Asia Pasifik tak masalah jika harus menginap di hotel di bawah bintang empat.

Begitu juga dengan channel pemesanan. Wisatawan dari dua daerah tersebut biasa memesan lewat agen perjalanan atau online.

Sementara itu, wisatawan asal Mena justru lebih memilih hotel bintang empat dan lima. Mereka biasanya memesan lewat agen perjalanan.

Karakteristik pemesanan Mena juga biasanya besar, dan very late booking.

Kuliner

Sementara itu, pilihan kuliner wisatawan dari negara-negara tersebut juga berbeda. Mena cenderung makanan Timur Tengah yang harus tersedia. 

Sedangkan Eropa dan Asia Pasifik cenderung sama, yakni pilihan kuliner halal.

Tak berbeda

Secara garis besar, menurut Imaduddin, traveling wisatawan Muslim sebagian besar tidak beda dengan wisatawan lain.

"Perbedaan mereka pada extended services," kata Imaduddin.

Pelayanan tambahan itu berupa kebutuhan akan tempat shalat, wudhu hingga kuliner halal.

Selain itu, jika ingin lebih menarik bagi wisatawan Muslim, pastikan tahu karakteristik dan profil dari masing-masing negara, seperti yang sudah dijelaskan. 

"Buat itinerary khusus dengan profil dan karakteristik wisatawan, bukan itinerary umum," kata Imaduddin.

https://travel.kompas.com/read/2019/11/17/161000227/karakteristik-wisatawan-muslim-dunia-yang-datang-ke-indonesia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke