Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Penyandang Disabilitas Menjajal Bus dan MRT untuk Berwisata di Jakarta

Kompas.com berkesempatan mengikuti kegiatan yang digagas Komunitas Wisata Kreatif Jakarta, sejak pagi pukul 09.00 WIB.

Dengan titik kumpul yang diawali dari Museum Bank Indonesia, Kota Tua, Jakarta, para penyandang disabilitas mulai dari anak-anak hingga dewasa diajak naik bus TransJakarta.

Agenda pertama adalah naik TransJakarta dari halte Kota menuju halte Bundaran HI. Tampak menurut pantauan Kompas.com, fasilitas untuk naik dan turun bagi penyandang disabilitas belum memadai.

Lift tidak bisa digunakan. Alhasil, penyandang disabilitas harus digotong atau diangkat baik naik maupun turun.

"Itu ada kalanya, halte dengan bus, itu ada yang gak datar pas mau ke bus. Jadi harus turun satu anak tangga, ada kalanya gitu. Terus kita tahunya, ujungnya itu sudah langsung lompat ke bus TransJakarta, ternyata masih ada bolongan, untung kita gak jatuh, karena lompatnya agak jauh," kata Aris kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Selama menaiki transportasi umum, Aris juga pernah mendapat pengalaman tidak menyenangkan ketika naik TransJakarta di bilangan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

"Saya waktu itu sempat kesenggol pinggiran dinding halte," kenangnya.

Ia juga mengusulkan kartu layanan disabilitas agar dibuat satu untuk semua perjalanan transportasi.

"Karena ini kan ada kartu JakLingko, kartu TransJakarta, dan kartu yang lain. Supaya lebih praktis karena kita ngantongin itu bisa tiga kartu lah minimal. Lebih baik satu kartu bisa dipakai semua. Ya, itu hanya harapan lah saya selaku disabilitas," harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Terowongan Penyeberangan Orang Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Mardi Wiyanto, mengatakan saat ini di terowongan penyeberangan orang halte TransJakarta Kota sudah memiliki 4 kursi roda, 2 toilet difabel pria dan wanita.

"Kami fasilitas ada 4 kursi roda, tapi yang dioperasikan baru 2, karena ngelihat kondisinya kalau ada difabel baru kita tambah, terus ada toilet difabel ada 2 untuk pria dan wanita, tidak boleh digunakan oleh siapapun kecuali difabel, dan untuk lift mudah-mudahan kita usahakan minggu ini, karena kita bongkar total. Semua diubah, diganti mesinnya," kata Mardi kepada Kompas.com, Selasa (3/12/2019).

Selain itu, kata Mardi, pengamanan dan pelayanan juga dilakukan oleh petugas Dishub dan petugas security yang selalu siap sedia untuk disabilitas.

"Jumlahnya ada tiga, Dishub dan Security yang selalu standby mas, kalau ada yang disabilitas baru kita siap membantu," ujarnya.

Sampai di halte TransJakarta Bundaran HI, peserta lalu berpindah ke moda transportasi umum lainnya yaitu MRT. Saat turun untuk menuju MRT, tampak mereka tidak kesulitan karena dibantu oleh petugas yang ada.

Salah satu penyandang disabilitas, Maria Lanina (21) mengaku sudah dua kali naik MRT. Kali pertama ia naik MRT saat ujicoba bulan Maret 2019.

"Waktu itu naik dari Lebak Bulus ke Haji Nawi, waktu itu wow kaget, seperti mimpi, Jakarta sekarang udah oke banget. Udah ada akses untuk kursi roda," ucap Maria.

Kendati sudah mengalami perubahan dalam moda transportasi khususnya MRT, Maria tetap berharap adanya penambahan fasilitas yang lebih layak lagi untuk penyandang disabilitas, salah satunya penambahan seat belt pada tempat khusus pengguna kursi roda.

Setelah naik MRT dan tiba di Stasiun MRT Senayan, penyandang disabilitas lalu diajak berkeliling kota Jakarta menggunakan bus City Tour hingga kembali ke titik kumpul Museum Bank Indonesia.

Berbeda dengan dua moda transportasi sebelumnya, bus City Tour tak banyak dikomentari oleh peserta. Menurut mereka, fasilitas yang ada sudah ramah bagi penyandang disabilitas.

Termasuk adanya aksesibilitas Ram, atau jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.

https://travel.kompas.com/read/2019/12/04/060100227/ketika-penyandang-disabilitas-menjajal-bus-dan-mrt-untuk-berwisata-di-jakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke