Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berita Foto: Ikut Ngamen Bersama Barongsai Glodok

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan pecinan petak sembilan di Glodok, Jakarta masih kental akan unsur kebudayaan Tionghoa. Meski zaman semakin modern, unsur kebudayaan Tionghoa masih dapat dirasakan saat menyusuri area tersebut.

Salah satu yang paling mencolok adalah beberapa kepala barongsai yang terlihat berjalan ke sana kemari. Terkadang sendirian, terkadang bergerombol.

Orang-orang yang berprofesi sebagai "barongsai ngamen" ini adalah Herman, Yusuf, dan Yanti. Terdiri dari sepuluh orang lainnya yang juga sering mengamen di sana, Kompas.com hanya bertemu dengan ketiga orang tersebut Rabu (5/2/2020) lalu.

Perjalanan para barongsai ngamen ini tidak jauh dari kawasan petak sembilan dan deretan toko obat di seberang jalan. Bahkan, mereka turut blusukan ke beberapa jalan kecil namun ramai yang terletak di dalam petak sembilan.

"(Mulai bekerja) dari jam 12:00 WIB biasanya sampai jam 16:30 WIB atau 17:00 WIB. Kerjanya setiap hari dari mulai Tahun Baru Imlek sampai Cap Go Meh. Kalau sudah lewat biasanya hanya weekend saja di hari ramai," tutur Herman.

Untuk Cap Go Meh sendiri, biasanya Herman dan kawan-kawan pergi menuju ke beberapa vihara di kawasan Mangga Besar untuk turut meramaikan perayaan Cap Go Meh sembari mengadu nasib di sana.

Saat sedang keliling petak sembilan, para barongsai ngamen secara seragam akan mengatakan "Gong Xi Fa Cai" sembari menjulurkan tangan kanan yang memegang sebuah amplop merah.

Namun setiap orang memiliki kalimat tambahan yang berbeda di akhir pengucapan "Gong Xi Fa Cai". Salah seorang anggota barongsai ngamen bernama Yusuf selalu memberikan doa kepada orang-orang yang melintasinya.

"Semoga sehat selalu di tahun baru ini," ucap Yusuf setiap kali memasuki toko-toko sepanjang kawasan petak sembilan dan kepada salah seorang wanita berpakaian warna hitam yang papasan dengannya.

Meski tidak selalu mendapatkan uang, namun doa-doa yang baik tetap diucapkan dengan senyuman sembari Yusuf bersama kawan-kawan kembali berjalan ke tujuan lain di sepanjang petak sembilan.

Sebelum bergegas pulang menuju rumah, Yusuf menyempatkan diri untuk istirahat terlebih dahulu sembari bercerita penghasilannya yang di dapat setiap hari.

Mulai dari Rp 100.000 - Rp 150.000, bahkan mencapai Rp 600.000 saat menjelang Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, pendapatan tak menentu juga dibantu dengan pekerjaan lain yang dilakoninya.

"Kerja juga sebagai kuli dan kerjaan serabutan lain. Asalkan dapat uang yang halal dan selama tidak mencuri atau berbuat jahat akan saya lakukan," kata Yusuf.

Berbeda dengannya, dua kawannya Herman dan Yanti segera pulang seusai mengamen menggunakan barongsai milik mereka.

"Sudah gelap mau hujan. Kami duluan (pulang dulu), mau ke sana sebentar (mencari uang di deretan toko obat Glodok)," tutur Herman.

https://travel.kompas.com/read/2020/02/09/205500927/berita-foto--ikut-ngamen-bersama-barongsai-glodok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke