Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sering Dianggap Tak Sopan, 7 Kebiasan Makan Ini Justru Dilakukan di Luar Negeri

JAKARTA, KOMPAS.com - Tradisi makan setiap negara terbilang berbeda. Ada hal yang dianggap sopan di Indonesia jadi tidak sopan ketika dilakukan di negara lain, bisa juga sebaliknya.

Untuk itu tak ada salahnya sebelum berwisata ke luar negeri untuk mencari tahu banyak informasi mengenai tradisi masyarakat setempat.

Jangan pula malu untuk bertanya pada masyarakat setempat dan bertukar wawasan.

Melansir TribunTravel dari laman Reader's Digest, berikut tujuh tradisi makan di luar negeri yang biasa dilakukan di Indonesia, tetapi dianggap kurang sopan di Indonesia:

1. Makan makanan yang terjatuh di lantai

Di sejumlah negara di Timur Tengah, jika kamu menjatuhkan makanan di lantai, kamu harus mengambil, mencium, dan menaikkan makanan itu ke dahi sebelum menaruhnya kembali ke piring.

Hal ini menunjukkan penghormatan kepada makanan dan kerja keras yang dibutuhkan untuk mendapatkannya

2. Tidak menghabiskan makanan di atas piring

Di beberapa negara di Asia, menandakan makanan di atas piring sampai bersih bisa berarti si tuan rumah kurang memberimu makan.

Oleh karenanya, sisakan sedikit bagian makanan di atas piring untuk menunjukkan kamu sudah merasa kenyang.

Jika tidak, tuan rumah akan mengisi kembali piringmu sampai mereka kehabisan makanan

3. Bermain-main dengan makanan

Di Jerman, memotong kentang dengan pisau menandakan kamu berpikir kentang itu tidak dimasak dengan baik.

Agar tidak menyinggung tuan rumah yang menyediakan makanan, kamu harus menghancurkan kentang dengan garpu.

Menghancurkan kentang dengan garpu membantu saus gravy lebih merata pada kentang.

4. Bersendawa sehabis makan

Di China, bersendawa setelah makan merupakan ungkapan pujian yang berarti kamu menyukai makanan yang disajikan.

Di Indonesia, bersendawa kencang-kencang sehabis makan dianggap sangat tidak sopan.

5. Menyeruput mi 

Di China dan Jepang makan mie dengan cara menyeruput kencang-kecang itu wajib.

Pasalnya ini adalah bentuk pujian bahwa pembuat mi berhasil menyajikan makanan enak.

Jika makan mi secara perlahan seperti di Indonesia, pembuat mi biasanya akan sedih dan berpikir adakah yang salah dengan makanan buatannya.

6. Tidak menawarkan diri untuk patungan bayar makanan

Di Prancis, patungan dalam membayar makan malam dianggap sebagai hal yang tidak sopan.

Untuk menghindarinya, kamu harus menawarkan diri untuk membayar semua makanan atau membiarkan orang lain yang membayarnya.

7. Menyuapi makanan kepada orang lain langsung dengan tangan

Di Ethiopia, menyuapi makanan kepada orang lain dengan tangan merupakan gestur keramahan.

Tradisi yang disebut gursha ini dimaksudkan untuk membangun kepercayaan dan mempererat keakraban di antara orang-orang yang saling berbagi makanan.

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 6 Kebiasaan Makan Ini Dianggap Tidak Sopan, Tapi Biasa Dilakukan di Negara Lain,

https://travel.tribunnews.com/2020/03/09/6-kebiasaan-makan-ini-dianggap-tidak-sopan-tapi-biasa-dilakukan-di-negara-lain. 

Editor: Rizky Tyas Febriani

https://travel.kompas.com/read/2020/03/09/140700727/sering-dianggap-tak-sopan-7-kebiasan-makan-ini-justru-dilakukan-di-luar

Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke