Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PHRI dan Asita Butuh Bantuan Pemerintah akibat Corona, Apa Saja?

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, terdapat tiga aspek yang dibutuhkan pihaknya dari pemerintah: pajak, keuangan atau perbankan, dan ketenagakerjaan.

"Untuk pajak, kami mengusulkan relaksasi PPh pasal 21 dan 25 guna memberi ruang likuiditias bagi usaha pariwisata. Selain itu, membebaskan pajak hotel dan restoran selama satu tahun," kata Hariyadi dalam diskusi online, Selasa (7/4/2020).

Sementara untuk ketenagakerjaan, PHRI mengusulkan agar pemerintah dapat lebih fokus memperhatikan karyawan atau pegawai perhotelan.

Adapun usulan PHRI soal ketenagakerjaan yakni pembebasan iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan untuk satu tahun, pembebasan kewajiban pelaporan bulanan BPJS, serta Bantuan Langsung Tunai kepada pekerja.

PHRI juga mengusulkan agar pelatihan bagi karyawan pada program Kartu Pra Kerja ditiadakan, pencairan tabungan tunjangan Hari Tua.

Kemudian THR disubsidi pemerintah atau pembayaran THR dapat dilakukan setelah masa pemulihan.

"Voucer tersebut dapat digunakan untuk mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan profesi saat ini dan keterampilan baru yang bisa digunakan untuk bertahan hidup saat ini," tambahnya.

Menurutnya, Indonesia perlu belajar dari negara tetangga seperti Malaysia dalam melakukan insentif ini.

Rusmiati juga mengusulkan adanya pemberian pinjaman lunak kepada pengusaha travel agent.

"Ini terutama untuk para pengusaha agen perjalanan yang berada di daerah, ini sangat membantu cashflow perusahaan. Adanya cashflow yang bagus tentunya kita dapat terus berjalan," jelasnya.

Kondisi anggota PHRI di tengah pandemi

Dalam diskusi online tersebut, baik PHRI dan Asita melaporkan kondisi terkini dari anggota masing-masing.

Hariyadi mengatakan, hingga Senin (6/4/2020), tercatat sebanyak 1.266 hotel tutup di 31 provinsi Indonesia.

"Data ini akan terus bertambah, karena itu hanya data dari hotel yang sudah melaporkan kepada kami," katanya.

Kendati demikian, Hariyadi mengatakan, pihaknya mengalami kendala dalam pendataan. Namun, ia memperkirakan lebih dari 150.000 karyawan yang berstatus cuti di luar tanggungan perusahaan.

"Kami terkendala di pendataan, pihak restoran masih banyak yang belum masuk. Data pekerja yang memenuhi standar untuk mendapat bantuan hingga saat ini baru berkisar 74.101,: kata Hariyadi,

"Data tersebut kami prediksi bisa melebihi dari data karyawan yang masuk saat ini," tambahnya.

Sementara itu, dari pihak Asita melaporkan agen perjalanan sangat terhantam karena virus corona, terlebih bagi anggota.

Rusmiati mengatakan pihaknya hingga kini terus memonitor semua travel agen yang tergabung di Asita berjumlah sekitar 7.000 di 34 provinsi.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan seluruh DPD Asita seluruh Indonesia untuk memantau perkembangan dampak wabah," katanya.

Selain itu, ia juga mengatakan kondisi karyawan agen perjalanan yang terkena pengurangan gaji sebanyak 25 persen.

"Bahkan travel sudah mengatakan, kalau keadaan seperti ini terus bisa sampai 50 persen. Tapi kami dapat pastikan tidak ada PHK, karena itu akan menjadi lebih berat," ujarnya.

Hariyadi menambahkan, pemerintah perlu memerhatikan taman hiburan yang terdampak wabah virus corona.

Menurutnya, taman hiburan kondisinya sangat memprihatinkan. Ia mengaku mendapat masukan dari berbagai pihak agar pemerintah lebih memerhatikan kondisi tersebut.

"Jadi misalnya Taman Safari, juga taman hiburan yang memelihara binatang. Ini sangat rawan juga, karena seperti Taman Safari itu, mereka bingung gimana bisa survive. Di sisi lain menghidupkan karyawannya namun juga harus memberi makan binatangnya," kata Hariyadi.

Ia melanjutkan, binatang perlu diberi makan. Namun, makanan binatang tersebut dinilai membutuhkan biaya besar.

Oleh karenanya, ia meminta agar Wishnutama memerhatikan soal taman hiburan terlebih yang memelihara hewan atau binatang.

"Salah satunya yang saya lihat itu, karena kalau mereka kolaps atau suatu ketika mati ya, akan repot juga. Seperti itu, saya rasa perlu perhatian khusus," jelasnya.

https://travel.kompas.com/read/2020/04/10/112000827/phri-dan-asita-butuh-bantuan-pemerintah-akibat-corona-apa-saja

Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke