Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gambaran Kehidupan di China Setelah Pandemi, Restoran dan Tempat Wisata Tetap Menerapkan Prosedur Kesehatan

Seperti apa kehidupan di China saat ini, setelah pandemi virus corona mereda di sana?

Melansir Goldthread yang melaporkan kehidupan di China setelah pandemi, kota-kota di sana mulai dibuka kembali, tetapi dengan keadaan yang jauh berbeda ketika virus corona belum mewabah.

Keadaan yang dimaksud seperti adanya pengecekan suhu tubuh setiap kembali ke apartemen, di mal, pembatasan pelanggan di restoran, dan warga China tetap mengenakan masker di berbagai tempat umum.

Kewaspadaan seperti ini dapat ditemukan di seluruh ibu kota China yang saat ini telah kembali hidup setelah berbulan-bulan diterjang wabah.

Pembukaan kembali kota di China dikarenakan jumlah kasus Covid-19 yang terus menurun setiap harinya.

Salah satu tempat wisata yang dibuka kembali adalah Forbidden City (Kota Terlarang) di Beijing pada Jumat (1/5/2020), setelah sebelumnya tutup selama sekitar tiga bulan.


Forbidden City Beijing yang dibuka kembali tetap membatasi jumlah kunjungan orang hingga 5.000 per harinya. Sebelumnya, batasan pengunjung ke Kota Terlarang 80.000 orang per hari.

Tempat bisnis juga telah dibuka, misalnya mal dan restoran. Kendati bisnis kembali dibuka, pandemi ini telah mengubah kehidupan sehari-hari.

Hal ini tampak dari para pembeli yang terlihat harus melewati kamera termal yang dipasang di pintu masuk mal. Mereka dicek suhu tubuhnya satu persatu.

Situasi berbeda setelah pandemi corona di China juga dirasakan seorang videografer lepas di Beijing, David Lin.

Ia selalu berhadapan dengan penjaga keamanan yang mengukur suhu tubuhnya setiap kali kembali ke apartemennya usai bepergian.

Sementara itu, restoran hanya akan melayani pelanggan kelompok hingga empat orang.

Meja diletakkan terpisah sejauh tiga kaki (satu meter) atas rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar orang menjaga jarak setidaknya satu meter untuk pencegahan penyebaran virus.

Namun lebih dari itu, adanya batasan ini juga berpengaruh bagi sejumlah pemilik bisnis restoran. Salah satunya adalah Gao Fan, yang menjalani bisnis restoran barbeku di Beijing dan telah buka kembali pertengahan Maret 2020.

"Barbeku adalah kegiatan yang sangat sosial. Orang-orang biasanya datang ke sini setelah bekerja untuk beberapa tusuk sate dan beberapa minuman. Namun sekarang, karena kita harus membatasi jumlah orang yang makan, ini jadi tidak ideal untuk kita," katanya seperti dikutip dari Goldthread.

Bahkan ia mengalami kerugian 30.000 dollar AS selama pandemi berlangsung. Kata dia, restorannya ditutup selama lebih dari satu setengah bulan usai Beijing lockdown pada awal Februari lalu.


Restoran kehilangan karyawan dan beralih ke ranah online

Tak sampai di situ, kerugian juga dirasakan saat karyawan Gao Fan tak kunjung kembali dari kampung halaman.

Banyak dari mereka yang berkelana ke luar Beijing untuk mengunjungi keluarga selama Tahun Baru Imlek akhir Januari 2020.

Ketika corona melanda, kota di China pun mewajibkan karantina dua minggu bagi orang yang bepergian dari luar.

"Semua karyawan yang kembali ke Beijing dari tempat lain harus melalui karantina wajib. Ini pada dasarnya berarti hilangnya penghasilan selama dua minggu bagi mereka. Akibatnya, ada yang enggan kembali ke Beijing, dan kami kehilangan setengah dari staf kami," jelasnya.

Hal tersebut membuat Gao beralih ke bisnis layanan pesan antar makanan secara online.

Menurutnya, bisnis online ini mungkin akan menjadi permanen bahkan setelah pandemi mereda.

https://travel.kompas.com/read/2020/05/08/221200927/gambaran-kehidupan-di-china-setelah-pandemi-restoran-dan-tempat-wisata-tetap

Terkini Lainnya

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke