Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Traveler ke Bali, Tak Diminta Isi Aplikasi LOVEBALI dan Kaget Bali yang Sepi

KOMPAS.com - Bali sudah kembali membuka pariwisata untuk wisatawan nusantara (wisnus) sejak Senin (31/7/2020). Artinya, wisatawan dari luar Bali sudah boleh berkunjung.

Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), perjalanan orang ke Bali tidak lagi seperti dahulu sebelum pandemi Covid-19. Ada beberapa hal yang menjadi syarat agar orang bisa berkunjung ke sana.

Syarat utamanya adalah menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 berupa hasil rapid test non-reaktif atau swab test negatif yang berlaku selama 14 hari sejak diterbitkan oleh Rumah Sakit/Puskesmas.

Kemudian, ada satu syarat lain yang mewajibkan semua orang termasuk wisatawan mengisi aplikasi LOVEBALI di situs https://lovebali.baliprov.go.id.

Namun nyatanya, beberapa wisatawan berpendapat bahwa mereka tidak diminta mengisi aplikasi tersebut.

Lalu bagaimana cerita dari wisatawan yang berkunjung ke Bali di era AKB atau new normal ini?

Cerita pertama datang dari seseorang bernama Winy, yang berkunjung ke Bali pada Kamis-Senin (13-17 Agustus 2020) dengan pesawat dari bandara Internasional Soekarno Hatta.

Ketika sampai di bandara Ngurah Rai, kata dia, semua penumpang wajib mengunduh aplikasi Peduli Lindungi, bukan aplikasi LOVEBALI.

"Jadi, cuma download eHAC sama isi data-datanya untuk dapat QR dan download apps Peduli Lindungi aja," kata Winy kepada Kompas.com, Rabu (26/8/2020).

Menurut dia, cara mengunduh aplikasi Peduli Lindungi mudah. Aplikasi itu bisa diunduh melalui Play Store atau App Store.

Aplikasi tersebut berguna baginya karena memberikan informasi lokasi zona merah dan sebagainya.

"Jadi lebih waspada saat memasuki wilayah tersebut," ujar Winy.

Pendapat senada juga disampaikan Yenni, wisatawan asal Jakarta yang pergi ke Bali pada Sabtu-Senin (15-24 Agustus 2020).

Ia menggunakan pesawat Citilink saat pergi ke Bali. Sama seperti Winy, ia juga tidak mengisi aplikasi LOVEBALI sebelum berkunjung.

"Gak ada, saya hanya disuruh menunjukkan electronic Health Alert Card (eHAC) saja pas di bandara. Jadi pas turun pesawat, langsung antre di dalam dan langsung disuruh menunjukkan eHAC itu," ujar Yenni.

Selanjutnya ia tetap mengunduh aplikasi lain, yaitu aplikasi Peduli Lindungi. Namun, tidak ada pengecekan terhadap penumpang apakah sudah mengunduh aplikasi itu atau belum.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Shosy Barutama yang berwisata ke Bali pada Sabtu (11/7/2020).

Ia pergi via darat dan menyeberang dengan kapal. Saat tiba di Bali, ia mengaku tak ada peraturan untuk mengisi aplikasi LOVEBALI.

"Waktu itu enggak sih mas saya. Cuma dicek KTP, sama hasil rapid testnya saja kemarin. Terus sama dicek suhu tubuh juga," kata Shosy.

Kaget lantaran Bali yang biasanya selalu ramai, kini sepi

Meski datang di waktu yang berbeda, ketiga wisatawan ini sepakat mengatakan bahwa Bali sepi.

Winy yang datang ke Bali pada momen libur panjang 17 Agustus pun mengatakan suasana di ruas jalan yang biasanya ramai wisatawan, kini sepi.

"Sangat kaget pada awalnya, karena banyak perbedaan. Jalanan protokol yang tadinya ramai jadi sepi banget. Kuta dan Seminyak kosong. Jalanan dan toko-toko sekitar pun banyak banget yang tutup. Turis asing juga enggak terlihat di area itu," kata dia.

Ketika berjalan di sekitar area yang biasanya ramai wisatawan mancanegara (wisman), ia pun menceritakan bahwa lebih banyak wisnus yang terlihat.

Sebelum datang, ia mengaku sudah membuat daftar tempat-tempat wisata yang ingin dikunjungi.

Namun, daftar tersebut pun menjadi berkurang karena ternyata banyak tempat wisata yang masih tutup.

"Tapi untuk pantai jadi lebih bersih karena jarang pengunjung," kata Winy.

Sementara itu, Yenni juga melihat hal yang sama. Ia bercerita bahwa ketika sampai di Bali, para driver di bandara menyarankan agar dirinya tidak pergi ke Ubud.

Hal tersebut, imbuh dia, karena daerah itu masih sepi dan semua restoran belum dibuka. Melihat kondisi ini, dirinya merasa ada yang berbeda dari Bali yang biasanya ramai wisatawan, kini sepi seperti tak bertuan.

"Bali kan tergantung banget sama turis. Itu semua toko masih tutup, beberapa hotel yang saya sudah beli vouchernya pun, gak nyangka, saya sudah bisa booking, tapi ternyata masih tutup," kata Yenni.

Ia pun menyarankan agar wisatawan lebih memilih daerah-daerah, seperti Seminyak, Nusa Dua, Uluwatu, atau Canggu.

Diakuinya saat di daerah Nusa Dua, meski banyak toko atau restoran yang masih tutup, wisatawan tetap bisa makan di hotel tempat tinggalnya.

"Jadi di hotel sendiri aja untuk cari makannya. Semua sudah ada protokol kesehatannya, mulai dari tempat cuci tangan pas di pintu masuk. Mau ke restoran, hotel, tempat wisata sudah ada semua," sambung Yenni.

Shosy juga senada dengan Yenny dan Winy. Saat tiba di Bali hanya ada satu tempat wisata yang dibuka, yaitu pantai Melasti.

Ia pun mengatakan, kios pedagang di seputar pantai itu masih tutup karena sepinya wisatawan.

"Bedanya sebelum dan setelah pandemi ini, wisatawan ke Bali wajib memakai masker. Senang sih bisa ke Bali lagi, cuma ada sedikit perasaan was-was saat main ke tempat wisata," imbuh Shosy.

Tak bisa menikmati malam di Bali

Sementara itu, Bali yang biasanya dikenal tak pernah berhenti karena selalu ramai hampir 24 jam, kini tak bisa terlihat.

Winy menceritakan bagaimana Bali sangat sepi di malam hari. Menurut dia, bagi wisatawan yang ingin mencari hiburan malam di Bali, mereka tidak akan mendapatkannya di masa sekarang.

"Sebenarnya agak sedih karena Bali yang kita tahu sangat berbeda dengan keadaan sekarang," ujar dia.

Winy melanjutkan, ia bahkan tidak berani keluar hotel di atas jam 8 karena kondisi jalan benar-benar sepi.

"Sedangkan Bali yang dulu selalu ramai di jam berapa pun. Untuk wisatawan yang ingin mencari hiburan night life seperti dulu, tidak akan mendapatkan pengalaman itu di kondisi Bali yang sekarang," ujar dia.

https://travel.kompas.com/read/2020/08/29/191700027/kisah-traveler-ke-bali-tak-diminta-isi-aplikasi-lovebali-dan-kaget-bali-yang

Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke