Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taiwan Punya 9 Lembaga Sertifikasi Halal untuk Restoran dan Hotel Ramah Muslim

KOMPAS.com – Sebanyak 217 restoran dan hotel di Taiwan telah memiliki sertifikat halal pada 2019. Itu lantaran Taiwan tengah menggencarkan pariwisata halal yang mulai naik daun sejak 2016.

Salah seorang perwakilan Bellcert International Inspection and Certification Group Nurul Fadhilah mengatakan bahwa lembaga sertifikasi halal sedang populer dicari di Taiwan.

“Sertifikasi halal ada fatwa atau keputusan dari ahli syariah untuk memutuskan apakah produk layak atau tidak untuk diberi sertifikat,” kata dia.

Pernyataan itu Nurul sampaikan dalam webinar LIPI bertajuk Prospek Wisata Halal Bagi Indonesia: Pengalaman Dari Taiwan, Rabu (30/9/2020).

Menurut dia, pariwisata halal merupakan konsep yang tengah digaungkan Pemerintah Taiwan guna meningkatkan kunjungan wisatawan Muslim ke sana.

Sebelum diberi sertifikat halal, baik itu restoran maupun hotel akan melalui prosedur pemeriksaan berdasarkan standar yang telah ditentukan masing-masing lembaga sertifikasi halal di Taiwan.

Saat ini, terdapat sembilan lembaga sertifikasi halal di sana, yakni Taiwan Halal Integrity Development Association (THIDA), CMA, dan International Muslim Tourism Industry Development Association (IMTIDA).

Selanjutnya, ada Taipei Grand Mosque (TGM), Barakah Halal Hub Co. Ltd., Dakwah Halal Foundation Taiwan, Taiwan Islamic Association, Sinchung Halal, dan Bellcert International Inspection and Certification Group.

“Terjadinya peningkatan penduduk Muslim dari migran, tenaga profesional, dan pelajar menyebabkan permintaan tinggi terhadap makanan halal. Produsen kerja keras agar produknya diterima masyarakat Muslim,” ujar Nurul.

Oleh karena itu, sambung dia, lembaga sertifikasi halal kerap dicari agar mereka bisa menarik pasar Muslim.

Rumah sakit ramah Muslim

Selain restoran, hotel, serta produsen makanan dan minuman, Nurul mengatakan bahwa sejumlah rumah sakit di Taiwan yang ramah Muslim.

“Mereka lakukan koordinasi dan meminta pendapat dari beberapa badan sertifikasi halal agar dapat promosikan bisnis sebagai medical Muslim-friendly hospital,” ujar Nurul.

Saat ini, beberapa rumah sakit di Taiwan sudah memiliki sertifikat halal. Wisatawan medis yang datang ke sejumlah rumah sakit tersebut akan menemukan fasilitas kamar ramah Muslim, lengkap dengan petunjuk arah kiblat, tempat ibadah, dan peralatan ibadah.

“Rumah sakit juga punya layanan untuk makanan halal,” kata Nurul.

Ia melanjutkan, saat ini sembilan lembaga sertifikasi halal di Taiwan telah menerbitkan sertifikat halal pada 1.088 perusahaan dan ratusan ribu jumlah produk yang disediakan.

Restoran punya dua label halal

Sementara itu, peneliti Pusat Penelitian Kewilayahan (P2W) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rita Pawestri Setyaningsih mengatakan, terdapat dua sertifikat halal yang berbeda untuk restoran.

“Kalau Muslim Halal Restaurant itu untuk restoran yang pemiliknya adalah orang Muslim. Kalau Muslim Friendly Restaurant itu untuk yang pemiliknya non-Muslim,” kata dia dalam kesempatan yang sama.

Pada 2009, Chinese Muslim Association (CMA) menyebarkan brosur bertuliskan Taiwan targets Muslim tourists.

Namun, Rita menuturkan bahwa dahulu program tersebut belum memiliki regulasi dari pemerintah yang mendukung adanya pariwisata halal di Taiwan.

Alhasil, restoran dan hotel yang menyediakan fasilitas serta layanan ramah wisatawan Muslim pun terbilang cukup sedikit.

“Konsep pariwisata halal masih relatif sedikit karena perkembangan masih awal. Pada 2012 setidaknya hanya ada kurang dari 20 restoran atau hotel. Malahan, hotel belum ada yang dapat sertifikat halal,” tutur Rita.

Ia melanjutkan, restoran halal juga terbatas. Pada 2014–2018 mulai meningkat sangat cepat. Bahkan pada 2019, ada 217 restoran dan hotel yang bersertifikat halal di Taiwan.

https://travel.kompas.com/read/2020/10/04/210900327/taiwan-punya-9-lembaga-sertifikasi-halal-untuk-restoran-dan-hotel-ramah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke