Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sandiaga Diminta Tidak Hanya Ngantor di Bali jika Ingin Pulihkan Pariwisata

“Kalau saya sarankan sih, beliau mau memperdalam pariwisata, lalu ingin mendalami masalah pariwisata dimulai dengan Bali, enggak apa-apa itu bagus. Tapi kalau boleh jangan hanya Bali,” kata Azril ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Pasalnya, potensi wisata Indonesia tak hanya dimiliki Bali saja. Selain itu, pengembangan pariwisata Bali pun sangat berbeda dengan daerah lainnya yang ada di Indonesia.

Diperlukan periode belajar yang cukup lama untuk benar-benar bisa mendalami permasalahan pariwisata di Bali serta menemukan strategi yang tepat untuk pengembangannya.

Lebih jauh, strategi yang sama nantinya mungkin tidak bisa diterapkan di destinasi lain di Indonesia.

“Bali itu pengembangan pariwisatanya sangat berbeda dengan daerah lain, tidak sama. Kalau mau ke sana enggak apa-apa sih boleh saja. Tapi belajar kayak begitu agak lama. Kemudian kalau kita lihat Bali itu sendiri sangat unik dan otentik ya,” tutur Azril.

Destinasi lainnya

Dengan adanya perbedaan pengembangan pariwisata antar daerah di Indonesia, Azril menyarankan Sandiaga agar tak hanya memutuskan berkantor di Bali saja.

Apalagi jika tujuan Sandiaga ingin benar-benar “seeing is believing”, maka aktivitas berkantor di destinasi tersebut sebaiknya dilakukan di beberapa daerah di Indonesia untuk melihat sekuat apa pariwisata masing-masing daerah.

“Saya juga pernah (bertugas) di Bali. Tpai saya bukan hanya di Bali saja, seluruh Indonesia banyak yang sudah saya lihat pariwisatanya kayak apa. Makanya saya sedih sekali,” tutur Azril.

Beberapa destinasi lainnya di Indonesia yang terkenal sebagai destinasi wisata besar di kalangan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) bisa jadi pilihan.

Di antaranya bisa diambil dari tiga hub terbesar di Indonesia yakni Jakarta, Bali, dan Batam. Untuk Jakarta dan Bali mungkin sudah masuk ke dalam daftar kantor Menparekraf.

Sementara untuk Batam, mungkin kini bisa jadi pilihan selanjutnya sebagai destinasi kantor Menparekraf selanjutnya.

Selain itu, bisa pula dengan mempertimbangkan daya tarik masing-masing daerah yang sangat otentik dan tidak bisa ditemukan di mana pun. Daya tarik semacam itu, kata Azril, jika dikembangkan dengan baik maka bisa jadi kekuatan baru Indonesia.

Salah satunya adalah aktivitas wisata surfing di Sungai Kampar, Riau yang hingga kini hanya ada di Indonesia dan beberapa negara saja di dunia.

Selanjutnya, ada pula satu pulau yang terletak tak jauh dari Pulau Madura, yakni Pulau Gili Lyang. Pulau tersebut adalah pulau yang memiliki kadar oksigen tertinggi di dunia.

“Saya sudah ke sana. Saya ukur oksigennya. Saya lari ke bukit. Biasanya saya enggak kuat, apalagi saya sudah usia segini, enggak akan mungkin sampai. Tapi saya bisa sampai karena oksigennya penuh, the best in the world,” papar Azril.

Kemudian tempat lainnya yang bisa jadi pertimbangan adalah Pulau Kei di Maluku Tenggara. Di sana terdapat pasir terhalus di dunia serta jadi lokasi ditemukannya burung-burung endemik di Indonesia.

“Kenapa enggak itu yang diangkat? Jadi enggak cuman Bali saja. Tempat lain itu banyak,” imbuh Azril.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, dia ingin berkantor di Bali untuk melihat dan merasakan langsung pemulihan pariwisata Pulau Dewata.

Dengan berkantor di Bali, Sandiaga akan merasakan geliat dari segi perhatian, tambahan kebijakan, serta kemampuannya menyampaikan pemulihan pariwisata Bali kepada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Tak itu saja, dengan berkantor di sana juga dapat membuka ruang diskusi antara dirinya dengan pelaku usaha atau pemerhati sosial Bali.

https://travel.kompas.com/read/2021/01/27/084000727/sandiaga-diminta-tidak-hanya-ngantor-di-bali-jika-ingin-pulihkan-pariwisata

Terkini Lainnya

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke