Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelaku Wisata Senang DI Yogyakarta Tidak Jadi Lockdown

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan belum akan menerapkan lockdown dalam waktu dekat.

Sebab, Pemerintah DIY tak sanggup untuk mengganti mengganti biaya hidup warganya jika lockdown diberlakukan. Keputusan ini disambut baik pelaku wisata.

"Terkait tidak jadinya lockdown, tentunya kami sebagai pelaku wisata merasa senang," kata Ketua Pokdarwis Nglanggeran Mursidi saat dikonfirmasi kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Diakuinya selama pandemi pihaknya harus tegas menerapkan protokol kesehatan di kawasan wisata. Hal ini bertujuan, jangan sampai terjadi klaster baru di lokasi wisata.

Adapun prokes yang dilakukan setiap pengunjung wajib menggunakan masker, hingga cuci tangan.

"Dalam menerapkan prokes di kawasan wisata, baik kami sebagai pelaku dan wisatawan yang datang ke destinasi, kami jarus sama-sama menerapkan prokes covid-19," ujar Mursidi.

Ia mengakui pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisata di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran. Tingkat kunjunagn anjlok hampir 70 persen, tetapi kini berangsur membaik.

"Alhamdulillah saat ini sedikit demi sedikit sudah mulai ada aktifitas wisata di Nglanggeran, sehingga harapanya pergerakan ekonomi dari sektor pariwisata tetap bisa berjalan walau dalam kondisi keterbatasan," ucap Mursidi

Sementara itu, Ketua Koperasi Notowono (kawasan wisata Mangunan) bernama Purwo Harsono mengatakan pihaknya mendukung kebijakan yang dilakukan pemerintah. Diakuinya jika lockdown dilakukan akan memperparah ekonomi.

Selama pandemi kunjungan ke kawasan Mangunan di Hutan Pinus dan sekitarnya menurun cukup drastis.

Namun demikian, pihaknya bersyukur kunjunagan bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat yang selama ini menggantungkan dari obyek wisata.

Adapun, kawasan hutan pinus Mangunan selama dua pekan tidak ikut ditutup oleh pemkab Bantul.

Ipung panggilan akrab Purwo Harson menyebut pihak pengelola sudah melakukan inovasi seperti membuka malam. Namun tingkat kunjungannya belum signifikan.

"Walaupun hanya sedikit pengunjung, dipakai untuk bertahan hidup," kata dia.

https://travel.kompas.com/read/2021/06/22/102657627/pelaku-wisata-senang-di-yogyakarta-tidak-jadi-lockdown

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke