Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Wisata Medis dan Wisata Kesehatan, Ada di Kegiatan dan Motivasi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mengembangkan wisata medis (medical tourism) dan wisata kesehatan (wellness tourism). 

“Wellness tourism masuk menjadi salah satu dari empat pariwisata yang dikembangkan Kemenparekraf dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di bawah koordinasi Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

Hal ini diungkapkan olehnya dalam Grand Opening Indonesia Wellness Tourism International Festival 2021 secara virtual, Rabu (1/9/2021).

Pengembangan itu merupakan fokus sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama new normal, serta senada dengan tren wisata kesehatan yang semakin naik daun karena pandemi Covid-19.

“Meski wellness tourism Indonesia tertinggal dari negara lain, kita harus tetap gerak bersama. Mengingat kekayaan alam dan budaya Indonesia berpotensi dalam menciptakan keragaman industri wellness di dunia,” jelas Sandiaga.

Menurut data yang diberikan oleh Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan Kemenparekraf Alexander Reyaan pada kesempatan yang sama, empat jenis pariwisata yang tengah dikembangkan adalah:

  1. Wisata kesehatan
  2. Wisata medis
  3. Wisata olahraga kesehatan (sport health tourism)
  4. Wisata ilmiah kesehatan (scientific health tourism)

Terkait wisata kesehatan dan wisata medis, mungkin ada yang mengira bahwa keduanya sama lantaran masih berkaitan dengan ranah kebugaran. Namun, Alex berkata lain.

“Wellness tourism sangat berbeda dari medical tourism. Wellness tourism memiliki berbagai alternatif dari sisi produk. Bisa dicampur dengan budaya, kuliner, dan sebagainya,” jelas Alex.

“Oleh sebab itu, holistic wellness tourism disebut produk kebugaran yang dirancang saling bersinergi untuk meraih keseimbangan tubuh, pikiran, dan jiwa,” sambungnya.

Apa bedanya wisata kesehatan dengan wisata medis? Berikut Kompas.com rangkum berdasarkan penjelasan dari Alex, Jumat (3/9/2021).

  • Tujuan perjalanan

Dalam wisata medis, wisatawan akan melakukan perjalanan untuk mendapat perawatan guna mengatasi penyakit atau kondisinya.

Sementara itu, wisatawan yang melakukan wisata kesehatan melakukan perjalanan untuk memelihara, mengelola, dan meningkatkan kesehatan dan kondisi tubuh secara keseluruhan.

  • Motivasi liburan

Untuk motivasi liburan, wisatawan medis melakukan perjalanan yang didasari pada perolehan akses dan perawatan medis yang berkualitas.

Saat melakukan wisata medis, mereka akan mencari perawatan dengan biaya terjangkau yang mungkin tidak didapat di domisili asalnya.

Kemudian, pelaku wisata kesehatan melakukan perjalanan berdasarkan keinginannya untuk hidup sehat, dan mencegah penyakit.

Tidak hanya itu, mereka juga melakukan perjalanan untuk mengurangi stres, mengelola kebiasaan gaya hidup yang buruk, dan/atau mendapat pengalaman yang otentik.

  • Kegiatan wisata

Dalam melakukan kegiatan wisata, umumnya pelaku wisata medis akan melakukan aktivitas yang reaktif terhadap penyakit, diperlukan secara medis, dan diawasi oleh dokter.

Sementara wisata kesehatan, pelaku perjalanan melakukan kegiatan wisata yang bersifat proaktif secara sukarela, dan kegiatan yang secara alami lebih mengarah ke non-medis.

Adapun, kegiatan yang termasuk dalam wisata kesehatan antara lain adalah spa yang mencakup pijat dan perawatan wajah, yoga, pengalaman kuliner dengan mencicipi makanan sehat, serta jalan-jalan di alam.

https://travel.kompas.com/read/2021/09/03/201400427/beda-wisata-medis-dan-wisata-kesehatan-ada-di-kegiatan-dan-motivasi

Terkini Lainnya

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke