Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Sabang sampai Ende, Berikut 9 Destinasi Wisata yang Bisa Dipotret saat Gelap dengan Smartphone

KOMPAS.com - Indonesia dianugerahi keindahan alam yang memikat. Pemandangan alam yang ditawarkan pun beragam, mulai dari laut, danau, pegunungan, hingga geopark.

Keindahan alam tersebut dapat dinikmati di sejumlah destinasi wisata yang unik dan cantik tersebar di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya pada pagi dan siang hari, pemandangan alam di Indonesia juga dapat dinikmati pada kondisi minim cahaya.

Pesona alam Indonesia dalam kondisi minim cahaya atau low-light tersebut berupaya direkam oleh realme Indonesia dan National Geographic Indonesia dalam program bertajuk Nawa Cahaya: Capture The Light in Indonesia.

Nawa Cahaya berasal dari bahasa Sansekerta yang bermakna sembilan cahaya. Pada program ini fotografer profesional dari National Geographic Indonesia ditantang untuk berburu foto lanskap alam dalam kondisi low-light di sembilan destinasi unik Indonesia.

Menariknya, mereka hanya berbekal kamera smartphone teranyar realme, yakni realme 9 Pro+. Seluruh foto dibidik tanpa bantuan kamera profesional.

Total, ada delapan fotografer yang terlibat dalam perjalanan mengabadikan momen low-light di kesembilan destinasi tersebut. Mereka adalah Didi Kaspi Kasim, Rendra Kurnia, R Berto Wedhatama, Josua Marunduh, Azwar Ipank, Valentino Luis, Dwi Oblo, dan Budiono.

Marketing Director realme Indonesia Palson Yi mengatakan, eksplorasi dalam program Nawa Cahaya mencoba merekam keindahan destinasi yang sebelumnya hanya bisa dinikmati oleh mata telanjang, tapi sulit diabadikan dengan sempurna oleh kamera smartphone.

“Melalui perjalanan eksplorasi tersebut, realme mengajak anak muda agar berani menaklukan tantangan, menembus batas, dan menjelajahi tujuan tak terhingga untuk memotret cahaya dalam kegelapan," ujar Yi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Bersama para fotografer profesional, lanjut Yi, realme menguji batasan smartphone mid-range tersebut dalam menaklukkan dan menangkap potret cahaya alami di destinasi unik Indonesia.

Melalui Nawa Cahaya, kedelapan fotografer memberi inspirasi destinasi wisata alam yang cocok untuk berburu foto low-light menggunakan smartphone. Apa saja?

1. Pulau Weh, Aceh

Pulau Weh dapat dikatakan sebagai “pintu gerbang” Indonesia karena terletak di ujung barat Nusantara. Tim eksplorasi Nawa Cahaya memulai perjalanan dari Kota Sabang yang berada di pulau ini.

Pulau Weh merupakan pulau utama dan terbesar di Sabang yang dipisahkan oleh Selat Benggala dari daratan Aceh. Pemandangan di Pulau Weh terlihat cantik dengan batuan-batuan unik yang terbentuk dari aktivitas vulkanik.

Pulau Weh dikenal secara luas sebagai destinasi wisata bahari dengan surga bawah laut yang memukau penyelam. Namun, tidak disangka, pemandangan garis pantai dan perbukitan hijaunya juga menarik untuk dieksplorasi oleh para pemburu foto lanskap.

Fotografer Azwar Ipank membuktikannya dalam foto-foto yang ia tangkap menggunakan kamera realme 9 Pro+.

Di antara bentang laut terdapat sebuah teluk yang ujung terdalamnya terletak di kota Sabang.
Dari atas titik ketinggian tertentu, pelancong dapat melihat keindahan teluk ini. Tak hanya itu, Sabang juga menawarkan keindahan gunung, danau, serta hutannya yang masih alami.

2. Kawah Putih Ciwidey, Jawa Barat

Destinasi berikutnya adalah Kawah Ciwidey, Bandung, Jawa Barat (Jabar). Menurut sejarah, Kawah Putih merupakan danau yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha pada abad ke-10 dan ke-12 Masehi.

Menariknya, air di Kawah Putih bisa berubah-ubah warna mengikuti kadar belerang, suhu, dan cuaca. Hal ini menjadi daya tarik, terutama bagi wisatawan yang gemar memburu foto alam.

Untuk diketahui, terdapat sejumlah spot foto menarik di Kawah Putih Ciwidey. Contohnya, dermaga kayu tepi danau. Dermaga ini dibangun menjorok ke arah danau dan menjadi salah satu spot untuk membidik air danau serta yang warnanya membentuk efek dengan asap belerang.

Kemudian, skywalk Cantigi, yaitu jembatan yang terbuat dari bambu. Ada pula Sunan Ibu, yang merupakan spot terbaik untuk memotret matahari terbit atau sunrise. Dari puncak bukit Sunan Ibu, wisatawan bisa menyaksikan pemandangan Kawah Putih yang dikelilingi hutan rimbun nan hijau.

Pada program Nawa Cahaya, fotografer dan Editor in Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim, menangkap keindahan Kawah Putih Ciwidey tersebut dengan smartphone realme 9 Pro+.

3. Gua Jomblang, Yogyakarta

Obyek wisata alam yang tak kalah fenomenal adalah Gua Jomblang yang terletak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Di sinilah fotografer National Geographic Indonesia, Dwi Oblo, mengabadikan fenomena “cahaya ilahi” dari gua vertikal ini.

Untuk diketahui, fenomena “cahaya ilahi” terbentuk dari sorotan cahaya matahari yang menerobos hingga ke dasar gua. Menariknya, cahaya tersebut hanya muncul antara pukul 11.00-13.00 WIB. Di luar jam itu, pantulan cahaya matahari memudar seiring rotasi bumi terhadap matahari.

Gua Jomblang terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran. Masyarakat setempat menyebutnya dengan istilah luweng.

Masih di Jawa Timur, destinasi wisata yang juga dijadikan obyek memotret cahaya unik dari alam Indonesia adalah Kayangan Api. Obyek wisata ini terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

Di sana terdapat fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang menimbulkan kobaran api abadi. Fenomena ini diberi nama kayangan api yang berarti api abadi.

Konon, pada era Kerajaan Majapahit, seorang pembuat pusaka bertapa di kompleks Kayangan Api. Pusaka yang dibuat ditempat dan dibakar dari api yang keluar dari tanah tersebut. Uniknya, ketika malam hari, bentuk api tersebut menyerupai senjata tradisional, yaitu keris. Fenomena alam ini diabadikan oleh fotografer R Berto Wedhatama.

5. Kawah Ijen, Jawa Timur

Uniknya api biru atau blue fire di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), juga menjadi salah satu tujuan dalam eksplorasi Nawa Cahaya. Fotografer National Geographic Indonesia, Rendra Kurnia, mengabadikan cahaya unik ini.

Kawah Ijen merupakan satu dari dua tempat di dunia yang memiliki api biru, selain Islandia. Fenomena tersebut terjadi secara alami dan hanya bisa disaksikan pada malam hari.

Untuk diketahui, api biru adalah hasil reaksi gas bumi yang bertemu dengan oksigen pada suhu tertentu. Api berwarna biru karena tingginya suhu di kawah tersebut.

Untuk melihatnya, wisatawan perlu mendaki Gunung Ijen yang memiliki ketinggian sekitar 2.443 meter dari permukaan laut (mdpl). Momentum terbaik untuk menyaksikan fenomena api biru sekitar bulan Juni sampai September.

6. Air Terjun Toroan, Jawa Timur

Wisata alam yang tak kalah unik untuk menyelisik cahaya unik adalah Air Terjun Toroan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Pada titik ini, Rendra Kurnia memotret air terjun yang langsung berhulu ke laut.

Air terjun dengan ketinggian 20 meter tersebut memiliki keunikan karena terletak di pesisir Pantai Nepa yang menghadap lautan lepas. Warna kuning keemasan menjadi ciri khas pada dinding-dinding tebing. Ketika air pasang, pemandangan air terjun dan laut menyatu indah tanpa dibatasi oleh daratan.

Apalagi, ketika matahari mulai beristirahat ke peraduannya, pengunjung akan dimanjakan oleh indahnya sunset di antara dua spot yang berbeda, tetapi dalam satu pemandangan.

7. Danau Semayang, Kalimantan Timur

Kontributor foto National Geographic Indonesia, Budiono, dipercaya untuk memotret panorama cahaya di tepi Danau Semayang, Kalimantan Timur (Kaltim).

Danau Semayang adalah sebuah danau yang berlokasi di daerah aliran sungai Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Di aliran sungai inilah biasanya satwa langka pesut mahakam berenang untuk berpindah dari Danau Semayang ke Sungai Mahakam.

Pada pagi hari, di mana matahari terbit, merupakan momentum yang baik untuk memotret Danau Semayang. Air danau tenang yang beriak berpadu dengan pantulan cahaya matahari terbit adalah salah satu obyek yang banyak diburu para pencinta fotografi.

8. Gua Berlian, Maros, Sulawesi Tengah

Gua Berlian atau Leang Berlian adalah sebuah gua di Kawasan Karst Maros-Pangkep, Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kawasan ini menawarkan panorama gugusan pegunungan kapur atau karst terluas ketiga di dunia, setelah China Selatan dan Vietnam.

Untuk diketahui, Rammang-Rammang terbentuk akibat proses pelarutan di kawasan batuan karbonat. Proses ini menghasilkan bentuk permukaan bumi yang unik dengan ciri exokarst (di atas permukaan) dan endokarst (di bawah permukaan).

Pada gua tersebut tim Natioan Geographic Indonesia memotret keindahan fenomena alam. Dengan kondisi minim cahaya, sang fotografer berhasil merekam keindahan gua hanya dengan menggunakan smartphone realme 9 Pro+.

9. Danau Kelimutu, Nusa Tenggara Timur

Destinasi berikutnya adalah Danau Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Danau yang diyakini sebagai tempat berkumpulnya para arwah dari suku Lio di Ende dan Sikka ini tersohor akan keindahan tiga warna danaunya yang selalu berubah.

Keindahan alam nan sakral Danau Kelimutu diabadikan fotografer Valentino Lusi dari ketinggian 1.639 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Momentum terbaik untuk memotret keindahan Danau Kelimutu adalah pagi hari saat matahari terbit. Pada momen inilah pendar surya beradu indah dengan tiga warna Danau Kelimutu. Berkat smartphone realme 9 Pro+, Valentino membawa pulang koleksi apik lanskap Danau Kelimutu.

Nah, itulah sembilan destinasi wisata alam Indonesia yang berhasil dieksplorasi para fotografer National Geographic Indonesia menggunakan smartphone realme 9 Pro+.

Sebagai informasi, realme 9 Pro Series sengaja didesain untuk memenuhi kebutuhan anak muda Indonesia dalam mengabadikan cahaya melalui flagship kamera yang dimiliki smartphone ini.

Smartphone realme 9 Pro+ hadir dengan dukungan sensor kamera flagship Sony IMX766 yang dilengkapi dengan OIS agar proses pengambilan gambar lebih stabil. Alhasil, foto yang dihasilkan kaya akan detail dan tajam.

Untuk melihat hasil foto dari perjalanan Nawa Cahaya: Capture the Unique Lights in Indonesia menggunakan realme 9 Pro+, klik tautan berikut.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/09/130304927/dari-sabang-sampai-ende-berikut-9-destinasi-wisata-yang-bisa-dipotret-saat

Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke