Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Berkunjung ke Chapel Bridge, Jembatan Kayu Tertua di Eropa yang Ada di Swiss

KOMPAS.com - Chapel Bridge atau Jembatan Kapel seperti sebuah destinasi wajib saat wisatawan berkunjung ke Kota Lucerne di Swiss.

Selebriti tanah air yaitu Syahrini dan Reino Barack juga tampak mengabadikan foto dengan latar Chapel Bridge saat berkunjung ke Lucerne. 

"Chapel Bridge ini adalah landmark (petanda) yang paling banyak difoto di Swiss," kata pemandu tur perjalanan media STS Winter Magic Tour, Patricia Tenini, di Lucern, Kamis (3/3/2022). 

Chapel Bridge berasal dari abad ke-14 dan tercatat sebagai jembatan kayu tertua di Eropa yang masih bertahan. 

Bicara jembatan ikonik ini maka tidak akan lepas dari sejarah Lucerne. 

"Lucerne berawal dari gereja kecil (chapel) yang dibangun oleh biarawan pada 750," kata pemandu tur dari Lucerne Tourism, Rebecca Gisler saat memandu jurnalis keliling Kota Lucern, Jumat (4/3/2022).   

Pembangunan Lucern menjadi sebuah kota terjadi pesat pada abad ke-13, saat kota ini menjadi jalur perdangan dan titik transit, dari Jerman ke Italia serta sebaliknya. 

"Dahulu kota ini kota air, mirip seperti Venesia di Italia," kata Rebecca. 

Chapel Bridge lantas dibangun pada abad ke-14 yang merupakan bagian dari benteng kota. 

"Ini juga menjadi jawaban mengapa jembatan ini bengkok jalurnya, karena awalnya benteng dan pada bagian kanan tidak ada apa-apa hanya batu," kata Rebecca. 

Menara di Chapel Bridge yang disebut sebagai Water Tower juga tidak berfungsi secara harafiah untuk menyimpan air. 

Menara tersebut memiliki berbagai fungsi pada zaman dulu, dari tempat arsip, menyimpan barang, penjara, sampai ruang penyiksaan. 

Saat ini wisatawan bisa berjalan-jalan dan menyebrang gratis dengan Chapel Bridge, karena jembatan ini tidak hanya daya tarik wisata tetapi juga masih berfungsi sebagai sarana penyebrangan.

Kamu juga bisa melihat karya seni berupa lukisan dari 1611. Total ada 76 lukisan di lagit-lagit jembatan yang menceritakan sejarah Kota Lucern.

"Sayangnya jembatan ini terbakar pada 1993 pada bagian tengahnya. Jadi lukisan orisinal hanya ada di bagian kedua ujung jembatan," kata Rebecca.   

Pada abad ke-19, kota Lucern terus berkembang. Dari tadinya kota air, banyak jalan dan hotel dibangun di daerah danau.

Saat itu Lucern bertransformasi menjadi kota wisata. Banyak turis datang ke Lucern untuk melihat gunung. 

Pasalnya, kota ini dikelilingi pegunungan. Dua gunung yang terkenal dekat Lucern adalah Mount Pilatus dan Mount Rigi. 

Ratu Victoria dari Inggris bahkan berkunjung ke Lucern pada 1868 dan menghabiskan liburannya di kota dan pegunungan. 

Sampai saat ini Lucern tetap menarik banyak wisatawan. Sebelum pandemi, tepatya pada 2019 ada 3,9 juta wisatawan yang memesan akomodasi di Lucern sepanjang tahun. 

Lucern memang punya paket wisata lengkap untuk turis. Dalam satu kota, terdapat banyak tempat wisata alam seperti pegunungan dan danau, wisata sejarah, belanja, kuliner, dan atraksi (pertunjukan orkestra dan karnaval terkenal dari Lucern).

Kereta gunung pertama di Eropa bahkan ada di Lucern, tepatnya jalur Vitznau-Rigi Railway yang beroperasi pada 1871. 

Saat ini jalur tersebut masih terus berfungsi dan menjadi andalan wisatawan ke Mount Rigi, meskipun kereta uap kini diganti kereta listrik.

"Lucern juga punya empat kapal uap dan 15 kapal mesin biasa. Kapal uap ini beroperasi saat musim semi dan panas," kata Rebecca.

Mengitari Danau Lucern sambil melihat lanskap kota dan pegunungan dengan kapal juga jadi aktivitas wisata yang menyenangkan. 

Ditambah, kota ini letaknya sangat strategis. Dari stasiun bandara di Zurich sampai Stasiun Lucern hanya perlu ditempuh satu jam perjalanan dengan kereta api. 

https://travel.kompas.com/read/2022/03/31/193200727/berkunjung-ke-chapel-bridge-jembatan-kayu-tertua-di-eropa-yang-ada-di-swiss

Terkini Lainnya

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke