Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Masjid Unik di Semarang, Ada yang Bentuk Kapal dan Pakai Kontainer  

KOMPAS.com - Semarang mempunyai sejumlah masjid bersejarah yang dapat menjadi tujuan wisata religi. Selain itu, masjid-masjid tersebut juga memiliki arsitektur bangunan yang unik, sehingga banyak dikunjungi wisatawan. 

Kota Atlas merupakan salah satu destinasi religi di Jawa Tengah. Tak hanya Islam, Semarang mempunyai bangunan bersejarah umat Tionghoa, Kristen, dan Hindu. 

  • 16 Masjid Unik di Dunia, Ada Masjid Kristal dan Mengapung
  • 7 Masjid Unik di Yogyakarta, Ada yang Usianya 249 Tahun 

Masjid unik di Semarang

Berikut tujuh masjid unik di Semarang seperti dirangkum oleh Kompas.com.

Awalnya, masjid ini bernama Masjid Agung Semarang namun sekarang lebih dikenal dengan nama Masjid Besar Kauman. Lokasinya berada di Kampung Kauman, kawasan Pasar Johar, Kota Semarang.

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Semarang yang dibangun pada awal abad ke-16. Oleh sebab itu, Masjid Besar Kauman masuk dalam Cagar Budaya Bangunan yang ditetapkan pada 1992.

Mengutip situs Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, pengaruh Walisongo pada masa perkembangan Islam di tanah Jawa memengaruh arsitektur Masjid Besar Kauman. 

Hal ini tampak dari atap masjid yang berbentuk tajuk tumpang tiga yang merupakan representasi dari filosofi iman, Islam, dan ihsan.

Selain itu, atap tersebut menyiratkan bangunan gaya Majapahit. Bagian tajuk paling bawah menaungi ruangan ibadah. 

Selanjutnya, tajuk kedua lebih kecil, sedangkan tajuk tertinggi berbentuk limasan. Semua tajuk ditopang dengan balok-balok kayu berstruktur modern. Masjid Besar Kauman ditopang 36 soko (pilar) yang kokoh.

Sementara pintunya berbentuk rangkaian daun yang melambangkan arsitektur Persia dan Arab. 

Masjid Agung Jawa Tengah mempunyai ciri khas yakni enam payung raksasa, seperti dikutip dari Kompas.com (13/05/2019).

Kehadiran enam payung raksasa serta gerbang masjid membuat bangunan Masjid Agung Jawa Tengah tampak megah. 

Pada waktu tertentu, enam payung raksasa itu terbuka sehingga membentuk kanopi besar. Arsitektur masjid ini mengadopsi gaya masjid di Timur Tengah, yaitu kombinasi gaya Arab, Eropa, dan Jawa. 

Namun arsiteknya sendiri merupakan orang Indonesia. Masjid ini berlokasi di Sambirejo, Gayamsari, Semarang. 

Masjid As Safinatun Najah, Semarang ini lebih dikenal dengan nama Masjid Kapal Bahtera Nuh. Sesuai namanya, arsitektur masjid ini menyerupai bentuk kapal. 

Mengutip Kompas.com (29/01/2018), lokasi Masjid Kapal berada di Jalan Kyai Padak, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. 

Bangunan masjid berwana kuning kecoklatan. Di bawahnya, terdapat bangunan menyerupai galangan kapal berwarna coklat seperti kayu. Arsitektur masjid ini terinspirasi dari kisah bahtera kapal Nabi Nuh AS.

Tak hanya tempat ibadah, Masjid Kapal ini menjadi salah satu destinasi liburan wisatawan dari berbagai kota di sekitar Semarang. 

Masjid Kapal memiliki empat lantai dengan fungsi yang berbeda-beda. Lantai pertama digunakan sebagai ruang pertemuan. 

Lantai kedua dan ketiga sebagai tempat beribadah. Sementara, lantai keempat sekaligus atap merupakan area terbuka yang bisa menjadi spot melihat pemandangan sekitar bagi pengunjung. 

4. Masjid Kapal Pesiar 

Sesuai namanya, bangunan masjid ini menyerupai kapal pesiar. Mengutip dari Tribun Jateng, (13/9/2019), masjid ini bernama Masjid Haji Soenarto, namun lebih dikenal sebagai masjid kapal pesiar karena bentuknya. 

Masjid kapal pesiar tersebut berdiri di atas bukit kampus Politeknik Bumi Akpelni, sebuah sekolah pelayaran. Tak heran, jika bangunan masjid menyerupai kapal pesiar. 

Dari bangunan masjid setinggi 21 meter itu, pengunjung bisa menikmati panorama Kota Semarang. Dibangun dalam rentang waktu 13 bulan, masjid tersebut terdiri dari empat lantai.

Lantai pertama hingga ketiga digunakan untuk tempat ibadah. Sementara, lantai keempat adalah anjungan kapal dengan detail menyerupai kapal asli.

Terdapat roda kemudi, ruang navigasi, jendela, peralatan kapal, dan lainnya dapat digunakan untuk edukasi para siswa Politeknik Bumi Akpelni.

5. Masjid Kontainer 

Keunikan masjid ini adalah dibangun menggunakan kontainer bekas yang disulap menjadi tempat ibadah, seperti dikutip dari Tribunnews (23/1/2021).  

Masjid ini bernama Masjid Ahmad Bin Adenan. Bagian dalam masjid bisa menampung sekitar empat puluh jamaah. Meskipun terbuat dari kontainer bekas, jemaah tidak perlu khawatir karena ruangan masjid ini bersih dan menyediakan pendingin ruangan. 

Lokasi masjid kontainer ini berada di Jalan MH Thamrin, Kota Semarang. 


6. Masjid Taqwa Sekayu 

Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Jawa Tengah, seperti dikutip dari Tribun Jateng (15/4/2021). Bahkan, usianya tujuh tahun lebih tua dibandingkan Masjid Agung Demak. 

Masjid Taqwa Sekayu dibangun pada 1413, kemudian disusul pembangunan Masjid Agung Demak pada 1420.

Nama Sekayu diambil dari lokasi berdirinya masjid yakni Sekayu yang dulunya merupakan tempat penampungan kayu untuk pembangunan masjid tersebut.

Menurut cerita pengelola masjid, Pangeran Diponegoro pernah singgah di Masjid Taqwa Sekayu untuk menunaikan solat.

Bangunan masjid sudah mengalami beberapa kali renovasi namun tetap mempertahankan bangunan aslinya.

Masjid Layur, atau biasa disebut Masjid Menara, merupakan salah satu bangunan masjid tua di Kota Semarang. Bahkan, masjid yang didirikan sekitar 1802 ini masuk dalam Cagar Budaya Bangunan. 

Mengutip situs  Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, masjid ini dibangun oleh para pedagang Arab yang datang ke tanah Semarang.

Awalnya, bangunan masjid terdiri dari dua lantai. 

Namun, karena banjir rob, lantai satu masjid tidak lagi berfungsi sebagai tempat ibadah. Keunikan masjid ini adalah dikelilingi tembok tinggi dan keberadaan menara masjid khas Timur Tengah di halaman depan. 

Bangunan utama masjid bergaya khas Jawa, dengan atap susun tiga dengan bentuk limasan. Arsitekturnya merupakan percampuran dari tiga budaya yaitu Jawa, Melayu dan Arab. 

https://travel.kompas.com/read/2022/04/05/130300027/7-masjid-unik-di-semarang-ada-yang-bentuk-kapal-dan-pakai-kontainer

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke