Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Klitih Dikhawatirkan Ganggu Kebangkitan Sektor Pariwisata Yogyakarta

KOMPAS.com - Aksi klitih di Yogyakarta masih terus menelan korban, sehingga meresahkan masyarakat. Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menganggu kebangkitan sektor pariwisata di Yogyakarta yang sempat terpukul pandemi Covid-19. 

Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, sejauh ini tidak ada wisatawan menjadi korban aksi kriminalitas klitih. Namun, ia khawatir sentimen negatif klitih akan mengganggu sektor pariwisata Yogyakarta. 

Sebab, keberadaan klitih di Yogyakarta dikhawatirkan mengurangi rasa aman dan nyaman wisatawan saat berlibur ke Kota Gudeg. 

Seperti diketahui, klitih adalah istilah yang saat ini digunakan untuk menggambarkan aksi kriminalitas di jalanan yang mayoritas pelakunya adalah para remaja. 

Pada sejumlah kasus yang ditemukan, pelaku klitih menyerang korban dengan beragam senjata tajam pada larut malam atau dini hari.   

“Saya sangat menyayangkan klitih masih terjadi di Yogyakarta, karena ini sangat menggangu sekali bagi situasi keamanan masyarakat pada umumnya, tapi lebih khusus bisa merambat (meluas) ke wisatawan karena merasa tidak aman dan nyaman di Yogyakarta,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com (5/4/2022). 

Singgih melanjutkan, sektor pariwisata Yogyakarta mulai bergeliat setelah sebelumnya lesu akibat pandemi Covid-19. Mengutip TribunJogja (23/11/2021), kunjungan wisata di Yogyakarta mulai meningkat sejak liburan Natal dan Tahun Baru 2022. 

Jumlah wisatawan yang tercatat melalui aplikasi Visiting Jogja sekitar 2.000 hingga 3.000 wisatawan per hari.

Sedangkan saat akhir pekan jumlah kunjungan bisa meningkat sebanyak dua hingga tiga kali lipat, yakni 6.000 hingga 8.000 wisatawan. 

  • 7 Masjid Unik di Yogyakarta, Ada yang Usianya 249 Tahun 
  • 10 Tempat Buka Bersama Yogyakarta yang Instagramable dan Nyaman

Singgih mengungkapkan, berbagai upaya tengah ditempuh oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta dan pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata untuk menghidupkan kembali sektor tersebut.

Upaya tersebut baik fisik maupun non-fisik, seperti persiapan Sumber Daya Manusia (SDM). 

“Jadi, seluruh pelaku pariwisata sudah sangat siap, tapi di satu sisi oknum klitih ini kemudian muncul. Saya kira ini (klitih) menjadi kontraprduktif dengan program yang sedang kami kembangkan,” imbuhnya. 

Wisatawan dan masyrakat diimbau tak khawatir

Singgih berharap pihak berwajib segera mengambil langkah tegas membersihkan aksi klitih tersebut. Sebab, aksi kriminal itu telah meresahkan sekaligus merugikan banyak pihak. 

“Hal ini sudah selayaknya untuk diberantas dan ditumpas, walaupun anak di bawah umur, tapi kelakuannya tidak mencerminkan perilaku anak di bawah umur. Jadi harus tegas untuk dihukum seberat mungkin supaya ada efek jera,” imbuhnya. 

  • Trip Yogyakarta 1 Hari, Akhiri dengan Menikmati Sunset
  • Itinerary Wisata Yogyakarta 2 Hari 1 Malam, Pantai dan City Tour

Ia juga mengimbau wisatawan tak perlu khawatir selama berlibur di Yogyakarta.

Pasalnya, pihak Dinas Pariwisata Yogyakarta telah bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan pariwisata guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. 

Termasuk, kerja sama dengan kepolisian daerah dari sektor keamanan, Dinas Kesehatan dalam hal pengendalian pandemi Covid-19, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD) dalam mitigasi bencana, serta sektor swasta. 

“Kami ingin menjadikan Yogyakarta ini menjadi destinasi yang bertanggung jawab, yang kemudian imbasnya menjadikan para wisatawan merasa aman dan nyaman selama mengunjungi Yogyakarta,” katanya.  

https://travel.kompas.com/read/2022/04/06/131500127/klitih-dikhawatirkan-ganggu-kebangkitan-sektor-pariwisata-yogyakarta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke