Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerahnya Masjid Lautze di Jakarta Pusat yang Dibangun Mualaf Tionghoa

KOMPAS.com - Ada bangunan seperti ruko dengan warna kuning cerah tampil mencolok di antara sederet pertokoan lain. Letaknya di tepi Jalan Lautze, Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Bagi mereka yang lewat, sekilas mungkin mengira bangunan tersebut adalah sebuah kelenteng, dilihat dari warna dindingnya yang didominasi merah dan kuning.

Belum lagi, tambahan aksesori lampion yang menggantung persis di sisi kanan-kiri pintu masuk, menambah kesan bangunan khas masyarakat Tionghoa.

Siapa sangka, bangunan ruko ini ternyata merupakan masjid. Sebab, tak ada kubah dan menara seperti masjid pada umumnya.

Masuk ke bagian dalam, seluruh lantai dilapisi karpet halus berwarna hijau tua dengan aksen garis kuning. Ruangan itu tidak begitu besar, tetapi masjid terbilang sejuk, mengingat lokasinya yang persis di depan jalan raya.

Masjid ini dibangun oleh seorang mualaf Tionghoa bernama Alim Karim untuk mengenang jasa ayahnya, Haji Karim yang merupakan tokoh pejuang pada era Soekarno.

Sejarah Masjid Lautze di Jakarta Pusat

Awalnya, Masjid Lautze hanya ruko sewaan untuk operasional Yayasan Karim Oei yang berfungsi sebagai wadah pusat informasi untuk warga Tionghoa mengenal Islam. Singkat cerita, pemilik ruko akhirnya menawarkan yayasan untuk membeli bangunan tersebut.

Situasi ekonomi yang cukup sulit membuat pihak yayasan bingung harus mencari dana. Hingga datanglah bantuan dari BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi Indonesia.

"Dulunya ruko tempat masjid ini disewa oleh Yayasan Haji Karim Oei. Namun, akhirnya dibeli oleh Pak Habibie dan diserahkan ke yayasan," kata pemandu tur bernama Candha kepada Kompas.com, Sabtu (16/4/2022).

Bagian yang cukup menyita perhatian adalah pengunjung bisa melihat papan tulis putih yang berisi data jemaah mualaf di Masjid Lautze setiap tahunnya.

Bahkan, Yusman selaku pengurus masjid menceritakan bahwa pemilihan warna kuning dan merah bertujuan agar pengunjung yang dulunya sebagian besar adalah etnis Tionghoa merasa nyaman di tempat ini.

"Kalau filosofi warna itu tidak ada sebenarnya. Makna kuning, merah, hijau itu apa, itu tidak ada. Warna ini agar pengunjung yang sebagian besar orang Tionghoa merasa nyaman saat mereka masuk dan ingin mempelajari Islam," kata Yusman.

Bila hendak berwisata religi ke masjid ini, kamu harus datang pada saat jam kantor saja, yakni mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Sebab, Masjid Lautze akan tutup pada pukul 17.00 WIB lantaran jemaahnya yang tidak begitu banyak.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/21/164000227/cerahnya-masjid-lautze-di-jakarta-pusat-yang-dibangun-mualaf-tionghoa

Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pecinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pecinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke