JAKARTA, KOMPAS.com - Berenang atau bermain air di sungai merupakan salah satu aktivitas alam yang menyenangkan. Namun, cukup sering timbul kejadian korban hanyut terseret arus pada saat tak terduga.
Fenomena seperti ini sebaiknya dihindari dengan melakukan persiapan yang cukup dan pengunjung tidak asal melompat saat hendak berenang di sungai.
"Kalau misalnya kita mau berenang di sungai, pertama harus pahami dulu arus sungainya kaya gimana dan kondisinya seperti apa. Percuma kalau jago renang tapi tidak mengenal medannya."
Demikian disampaikan Ketua Umum Gopala Valentara PMPA Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS), Toif Fadzoli, kepada Kompas.com, Jumat (27/05/2022).
Macam-macam persiapan sebelum berenang di sungai
Lantas, seperti apa persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum berenang di sungai? Berikut informasi yang Kompas.com rangkum.
1. Melihat bentuk sungai
Pertama, menurut Toif, seseorang sebaiknya mengecek terlebih dahulu bentuk sungai yang akan dikunjungi. Jika merupakan sungai yang memang dijadikan tempat wisata, biasa akan ada penjaga khusus.
“Lihat bentuk sungainya, apakah sungai wisata atau apa. Kalau sungai wisata, biasanya ada perlengkapan yang disediakan dari operator."
“Kalau sungai selain wisata, katakanlah liar, kita wajib bawa perlengkapan sendiri, misalnya throwing bag. Alat ini bisa sangat berguna dan membantu kalau hanyut di sungai,” ujar dia.
Adapun throwing bag atau tas lempar berfungsi untuk olahraga air seperti rafting atau kegiatan rescue.
Tas lempar ini memiliki panjang tali sekitar 20 meter, sehingga membuat pengguna nyaman serta tetap mengutamakan keamanan.
2. Membawa peluit
Perlengkapan kedua yang sebaiknya dibawa adalah peluit.
Toif menjelaskan, lebih baik berjaga-jaga jika membutuhkan pertolongan cepat. Dalam kondisi tersebut, peluit dapat dibunyikan dan terdengar lebih jelas.
“Fungsinya ketika temen kita ada kecelakaan di sungai, kita bisa membunyikan pluit. Kalau teriak-teriak aja takutnya suara tidak terdengar, jadi ini supaya terdengar sama orang lain dengan baik,” terang Toif.
3. Mempersiapkan segala hal termasuk pelampung
Hal penting lainnya adalah membawa perlengkapan utama, yakni pelampung.
Meski sungai terlihat tidak seluas laut, namun tetap ada antisipasi yang harus dilakukan, terutama jika tidak bisa berenang.
“Lebih safety lagi, kalau tahu tidak bisa berenang, bawa pelampung saja sebaiknya untuk jaga diri,” katanya.
4. Cek kondisi sungai
Sebelum berenang, setibanya di lokasi, Toif juga menyarankan untuk melakukan pengecekan dan mengamati kondisi sungai.
Selain itu, menentukan pilihan apakah ingin berenang di arus utama atau arus tengah.
“Jadi kalau mau berenang, usahakan pilih arus tengah atau yang tenang saja. Meminimalisir arus deras yang membahayakan dan tiba-tiba muncul di arus utama karena biasanya ada ombak,” tutur dia.
Lebih lanjut, kata Toif, seseorang sebaiknya mencari lokasi berenang yang aman, salah satunya bisa dengan cara mengukur kedalaman air sungai menggunakan kayu.
Lantas, bagaimana cara untuk mengetahui sungai yang aman?
Menurut Toif, salah satu cara terbaik adalah berenang di sungai maupun tempat air yang sudah jelas dikelola oleh suatu pihak.
“Misalnya sungai Selo di Magelang, atau sungai-sungai yang ada curugnya, itu umumnya ada tim operator yang berjaga,” jelas dia.
5. Cek cuaca sebelum berangkat
Persiapan terakhir namun juga sangat penting adalah untuk mengecek cuaca di lapangan.
“Biasanya sebelum berkegiatan itu bagus cek cuaca di aplikasi, buat mengira-ngira,” paparnya.
Sebab, Toif melanjutkan, untuk kasus beberapa sungai di Indonesia, kadang-kadang arusnya terlihat tenang. Namun, ternyata dari hulu atau dari atas sedang hujan, sehingga banyak debit air terdorong ke bawah secara tiba-tiba.
“Yang sering terjadi, kita gak prepare, jadi biasanya suka banyak yang loncat aja, nah itu sangat bisa mencelakakan diri. Jadi setidaknya hal-hal ini harus dipersiapkan,” ia berpesan.
https://travel.kompas.com/read/2022/05/27/201400327/5-persiapan-sebelum-berenang-di-sungai-sedia-perlengkapan