Tersedia 44 Kapal di Karimun untuk Lancarkan Mudik di Kepri

KARIMUN, KOMPAS.com – Kantor Syahbandar Otoritas dan Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Balai Karimun menyiagakan 44 armada kapal dan satu kapal operasi angkutan untuk para pemudik di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri).

Sebanyak 44 armada kapal yang telah dinyatakan siap, mulai dari tujuan antar pulau, antar-kabupaten hingga antar-provinsi, bahkan antar-negara sudah dinyatakan uji petik, termasuk kapal Pelni.

"Total ada 45 armada kapal yang kami siapkan untuk kelancaran arus mudik lebaran di Kabupaten Karimun," kata Kepala KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun, Jon Kenedi melalui telepon, Jumat (7/4/2023).

• Syarat Daftar Online Mudik Naik Kapal ASDP 2023, Lewat WhatsApp
• Mudik Gratis Kemenparekraf dan Kemenhub, Ada Lebih dari 850 Bus

Ia menambahkan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tujuan antar-provinsi menjadi yang paling diminati, dengan destinasi Provinsi Riau.

"Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, tujuan yang paling banyak diminati yakni tujuan antar Provinsi, yakni provinsi Riau," terang Jon Kenedi.

Untuk tujuan provinsi Riau ini, nantinya juga akan dibagi beberapa tujuan atau kabupaten yang ada di Riau, seperti Meranti, Tembilahan, Selat Panjang, hingga ke Buton dan Dumai.

Arus mudik diperkirakan H-7

Jon mengatakan, arus mudik lebaran tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Hal itu diperkirakan akibat pelonggaran aturan mudik lebaran pada 2023, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat pandemi Covid-19 masih belum terkendali seperti saat ini.

• 17 dan 28 April Diprediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023
• 123,8 Juta Wisatawan Diprediksi Mudik Saat Libur Lebaran 2023

Ia memperkirakan, arus mudik akan terjadi sejak H-7 Lebaran.

"Arus mudik kami perkirakan terjadi H-7 hari H perayaan Lebaran," papar Jon Kenedi.

Tidak hanya 44 armada kapal untuk penumpang, tahun ini KSOP Kelas 1 Tanjung Balai Karimun juga menyiagakan satu kapal operasi angkutan lebaran 2023.

Namun, kapal ini akan dioperasikan untuk pemantauan dan penunjang transportasi jika diperlukan.

"Dengan operasi ini, kami memastikan keselamatan dan keamanan berlayar selama angkutan lebaran 2023," ujarnya.

Posko tersebut melibatkan Perwira, Petugas Posko (call person), kolaborasi TNI-Polri, stakeholder dari instansi terkait, serta mitra kerja.